Karena alasan agama, budaya, dan kesehatan, biasanya Bunda dan Ayah akan memilih agar bayi disunat. Ada yang melakukannya setelah si Kecil di Sekolah Dasar, tetapi ada juga yang membolehkannya tak lama setelah lahir.
Kapankah waktu yang tepat menyunat bayi? Ketahui manfaat, risiko, waktu yang tepat, serta perawatan yang perlu Bunda lakukan, agar si Kecil tetap nyaman.
Apa Manfaat Bayi Disunat?
Pada proses sunat, si Kecil akan menjalani proses pembuangan sebagian kulit yang menutupi bagian ujung dari penis, yang diistilahkan dengan foreskin atau kulup. Adapun manfaat dari tindakan sunat itu sendiri di antaranya adalah:
- Mengurangi risiko infeksi saluran kemih, khususnya pada tahun pertama kehidupan si Kecil. Infeksi saluran kemih yang terjadi berulang bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal, bahkan sepsis atau infeksi pada peredaran darah.
- Mengurangi risiko tertular virus HIV dan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui kontak seksual lainnya, seperti herpes dan sifilis.
- Mengurangi risiko terjadinya masalah kulit yang menyerang penis, seperti fimosis.
- Mengurangi risiko timbulnya kanker penis (meskipun kanker ini termasuk kasus yang jarang terjadi).
- Mengurangi risiko terjadinya kanker serviks pada pasangan.
- Baik untuk meningkatkan kebersihan di area kelamin.
Apakah Ada Risiko Bayi Disunat?
Untuk sebagian orang tua, mungkin akan merasa khawatir untuk melakukan tindakan sunat pada bayi. Perlu diketahui bahwa prosedur bedah apa pun, risikonya akan selalu ada, baik pada bayi maupun pada anak yang lebih besar, bahkan pada orang dewasa.
Namun, sunat adalah sebuah tindakan yang sangat umum. Meski begitu Bunda sebaiknya memilih tenaga medis profesional untuk melakukannya untuk alasan keamanan dan higienitas.
Meski jarang terjadi, risiko yang mungkin timbul dari tindakan sunat di antaranya:
- Perdarahan saat tindakan dilakukan
- Infeksi
- Timbulnya rasa sakit
- Terjadinya kerusakan atau perubahan bentuk pada penis, yang akan terlihat kemudian.
Bunda tak perlu khawatir, karena timbulnya komplikasi serius akibat bayi disunat sangat rendah, bahkan hanya mencapai 0,2%, bila dilakukan di luar rumah sakit. Risiko infeksi dan perdarahan juga diperkirakan hanya terjadi sebesar 3%.
Kapan Sebaiknya Bayi Disunat?
Di Indonesia, biasanya sunat dilakukan pada saat anak berusia 6-10 tahun. Namun jika Bunda dan Ayah ingin agar anak disunat sama masih bayi, hal ini pun diperkenankan.
Sunat yang dilakukan lebih awal lukanya relatif akan lebih cepat sembuh, rasa sakit dan trauma yang diakibatkan relatif rendah.
Prosedur yang akan dilakukan untuk bayi, biasanya akan dilakukan dalam 24 jam hingga 72 jam setelah si Kecil lahir. Namun hal ini kembali pada rekomendasi yang diberikan oleh dokter yang merawat si Kecil. Lamanya tindakan adalah sekitar 10-20 menit.
Setelah tindakan selesai, biasanya akan terlihat sedikit bengkak, merah, juga perdarahan ringan. Bila tindakan memerlukan jahitan, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan setelah beberapa hari.
Metode terkini juga ada yang menggunakan cara tanpa jahitan, yaitu dengan pemasangan klem atau cincin. Setelah satu minggu, klem atau cincin ini akan dibuka.
Tips Perawatan Pasca Disunat
Untuk mencegah infeksi dan agar luka bayi disunat cepat sembuh, Bunda perlu melakukan perawatan berikut:
- Jaga agar penis dan lukanya tetap kering. Bila bayi BAK, basuh penisnya dengan air hangat, lap dengan kain kering yang bersih. Lalu pakaikan popok atau celana dalam yang kering dan bersih. Sesuai instruksi dari dokter, bila perlu berikan obat pembersih luka yang tidak perih, seperti Betadine.
- Ganti kain kasa yang digunakan untuk menutup lukanya setiap kali BAK atau berganti popok, untuk memastikan area penis dan lukanya terhindar dari kontaminasi bakteri.
- Pakaikan popok/ celana yang longgar, paling tidak selama tiga hari. Selain untuk menghindari terjadinya gesekan dan iritasi, kondisi ini akan memberi kesempatan luka terpapar udara, membantu proses pengeringannya.
- Bila luka tidak kunjung kering, muncul nanah, atau bayi menjadi rewel atau demam, segera bawa ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Sumber:
Healthline. 2019. Everything You Need to Know About Baby Circumcision.
Ayahbunda. Merawat Luka Sunat pada Bayi.
Hello Sehat. 2017. Sunat Bayi, Ketahui Waktu yang Tepat dan Perawatannya.
Alodokter. 2021. Manfaat Sunat untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui.