Bagaimana Agar Tidak Salah Pilih Gendongan Bayi

gendongan bayi

Gendongan bayi sangat membantu dalam membuat si Kecil lebih nyaman, juga membuat Bunda dapat beraktivitas lebih leluasa. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat membeli gendongan bayi; dari ukuran, jenis, dan cara pakainya. 

Macam-macam Gendongan Bayi

gendongan bayi

Bergantung pada selera serta usia si Kecil, Bunda dapat memilih berbagai jenis gendongan yang tersedia di pasaran:

Kain tradisional/ baby wrap

gendongan bayi

Untuk para Bunda Indonesia, kain batik panjang atau sarung lazim digunakan untuk menggendong si Kecil. Istilah lain dari kain gendongan semacam ini adalah “cukin”. 

Selain Bunda dapat menggunakan kain batik panjang biasa, Bunda pun dapat membeli cukin motifnya khas di toko-toko perlengkapan bayi. 

Kain ini sangat nyaman, bisa terikat kencang, dan cukup awet karena bahan kainnya kuat. Cara pakainya pun praktis: Bunda tinggal melilitkan kain ke badan dengan posisi si Kecil di dalam dekapan, lalu tarik dan kencangkan kain dengan simpul pada bagian bahu. 

Sekarang pun juga ada desain baby wrap yang sudah dirancang dengan menggunakan cincin logam untuk mengikatkan kain secara lebih kuat. 

Bergantung pada kenyamanan si Kecil, kain gendongan ini dapat digunakan mulai dari usia baru lahir. Namun untuk bayi-bayi yang lahir dengan kondisi khusus, seperti lahir prematur, sebaiknya jangan menggunakan kain gendongan yang relatif membatasi ruang geraknya.

Sling carrier/gendongan selempang

gendongan bayi

Gendongan bayi model ini mirip dengan kain gendongan tradisional, namun memiliki dua buah tali penopang pada bagian pinggang. Bahannya ada yang menggunakan kain katun maupun linen. 

Bunda dapat menggunakan sling carrier ini sampai usia si Kecil sekitar 2-3 bulan dengan berat badan sekitar 5 kg. 

Soft Structured Carrier (SSC)

Gendongan bayi model ini sangat nyaman untuk si Kecil dan memiliki tali yang nyaman untuk Bunda, dipasang di bagian bahu, di sekitar pinggang, dan punggung. 

Bentuk gendongannya dirancang khusus sehingga dapat dipakai di bagian depan (front carrier) maupun di belakang (back carrier), dengan model dudukan dan sandaran yang nyaman. 

Model carrier ini bisa digunakan untuk si Kecil dari usia 5-6 bulan saat si Kecil sudah bisa menegakkan kepalanya, dengan berat badan antara 4-11 kg. Kekurangan dari gendongan model ini adalah desainnya cukup besar dan kurang ramping. 

Mei Tai

gendongan bayi

Gendongan model ini juga termasuk dalam kategori SSC, namun merupakan pengembangan desain dari gaya gendongan tradisional China. Gendongan ini memiliki bagian dudukan untuk badan, tali bahu dan ikat pinggang. 

Karena dilengkapi bantalan pada talinya, maka Bunda pun akan merasa lebih nyaman saat menggendong si Kecil. Bunda dapat menggunakan gendongan ini sejak si Kecil berusia 5-6 bulan sampai dengan 2 tahun, bergantung kenyamanan si Kecil. 

Hal yang Perlu Dipertimbangkan Saat Membeli Gendongan Bayi

Agar tidak salah beli, perhatikan ini, ya Bun:

  • Harga. Ada begitu banyak pilihan model yang bisa Bunda pilih dengan harga yang variatif. Yang terpenting bukanlah pada harganya, namun kesesuaian dengan anggaran serta kualitas dan kenyamanan yang diberikan.
  • Kenyamanan. Gendongan model apa pun harus dicoba terlebih dulu oleh Bunda untuk melihat model mana yang paling pas dan nyaman. Pastikan si Kecil pun tidak terjepit maupun terbatas aliran udaranya saat digendong.
  • Tahan lama. Banyak variasi desain gendongan yang saat ini memungkinkan untuk Bunda menggunakannya sampai si Kecil sudah cukup besar, sehingga Bunda tidak perlu membeli gendongan lagi.
  • Aman. Pastikan jahitan, bahan kain, dan desainnya cukup kuat untuk menopang tubuh si Kecil. 
  • Mudah dibersihkan. Ada kemungkinan bahwa gendongan akan terkena noda atau kotoran saat digunakan. Pilih gendongan yang mudah dibersihkan dan mudah dikeringkan.

Sumber:

Flo. 2019. What You Should Know When Choosing a Baby Carrier.

Parents. 2018. 7 Things to Consider When Buying and Wearing a Baby Wrap.

Alodokter. 2019. Bunda, Ini Tips Memilih Gendongan Sesuai Usia Bayi.

By dr. Arnold Soetarso, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *