Pada minggu-minggu pertama hidupnya, bayi cenderung banyak tidur. Namun tak berarti tidurnya selalu berkualitas, karena juga bisa terjadi bayi tidak bisa tidur nyenyak. Padahal, tidur yang cukup dan nyenyak akan berpengaruh kepada tumbuh kembang bayi. Ayo Bunda, bantu si Kecil untuk tidur nyenyak agar tumbuh kembangnya tak terganggu.
Pola Tidur Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir menghabiskan sekitar 17 jam dalam sehari untuk tidur. Mereka hanya bangun untuk menyusu dan bersosialisasi dengan keluarganya.
Karena belum mengenal konsep siang dan malam, mereka biasanya tidur kapan saja dan terbangun kapan saja. Baru pada usia tiga bulan, mereka mulai melakukan tidur lebih panjang pada malam hari, bisa mencapai 6-8 jam.
Penyebab utama yang membuat bayi terbangun adalah rasa lapar. Bayi baru lahir biasanya akan terbangun setiap 2-3 jam untuk menyusu.
Jika ia tidak terbangun setelah tidur tiga jam, maka Bunda dapat membangunkan bayi untuk menyusuinya. Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter anak atau konsultan laktasi tentang bagaimana cara membangunkan bayi untuk menyusuinya.
Lama-kelamaan, Bunda akan memahami kebiasaan tidur bayi. Jika bayi mendadak jadi sering terbangun atau bayi tidak bisa tidur nyenyak, bisa jadi ada masalah kesehatan yang ia alami, misalnya infeksi telinga.
Selain itu, bisa juga bayi bangun lebih sering karena sedang mengalami growth spurt, yang membuatnya bisa menyusu setiap satu jam sekali.
Penyebab Bayi Tidak Bisa Tidur Nyenyak dan Cara Mengatasinya
Ada beberapa penyebab yang membuat bayi tidak bisa tidur nyenyak. Penyebab utamanya adalah bayi belum bisa membedakan antara siang dan malam hari. Akibatnya, bayi sering tertidur terus pada pagi sampai sore hari, lalu terbangun saat malam hari dan tidak bisa tertidur kembali dengan nyenyak.
Secara alami, bayi nantinya akan dapat membedakan sendiri antara siang dan malam hari. Bunda dapat membantunya dengan mengenalkan konsep siang dan malam hari sejak awal dengan memberi perbedaan yang jelas di antara keduanya.
Cara yang dapat Bunda lakukan di antaranya adalah:
- Membiasakan bayi terpapar sinar matahari pada saat siang hari. Bunda bisa membawanya ke luar sebentar agar ia terpapar sinar matahari. Jika tidak mungkin dilakukan, maka geser tempat tidur bayi ke dekat jendela agar ia terbiasa dengan sinar matahari yang terang.
- Buat suasana temaram di kamar pada malam hari. Begitu memasuki waktu malam hari, maka redupkan lampu, buat suasana hening, serta jaga suhu tetap sejuk pada malam hari.
Beberapa penyebab bayi tidak bisa tidur nyenyak lainnya adalah:
- Bayi lapar. Hal ini umum terjadi pada bayi yang menyusui karena ASI dicerna dengan cepat. Akibatnya, tidurnya tidak nyenyak bahkan bisa terbangun dan menangis. Bunda sebaiknya memastikan ia menyusu yang cukup sehingga tidur dengan perut yang kenyang.
- Bayi merasa tidak enak badan. Bayi baru lahir mengalami tumbuh kembang yang pesat dan kadang perubahan di tubuhnya bisa membuat bayi merasa tidak enak badan. Begitu juga saat ia menderita penyakit. Untuk mengatasinya, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter anak saat bayi tidak bisa tidur nyenyak bila disebabkan rasa sakit.
- Bayi terlalu lelah. Sama seperti orang dewasa, bayi yang terlalu lelah juga akan sulit untuk tidur atau tidak bisa tidur nyenyak. Coba review kembali kegiatan yang bayi lakukan saat terbangun agar ia tidak terlalu lelah.
Memang tak mudah untuk membantu bayi untuk bisa tidur nyenyak, tapi dengan bantuan pasangan dan pengasuh bayi, Bunda pasti bisa melakukannya. Jangan segan berkonsultasi ke dokter anak untuk menemukan solusi yang tepat saat bayi tidak bisa tidur nyenyak.
Sumber:
John Hopkins Medicine. Newborn Sleep Patterns.
Healthline. 2020. 5 Reasons Why Your Newborn Isn’t Sleeping at Night.
Kids Health. 2019. Sleep and Your Newborn.
Nationwide Children’s Hospital. Sleep in Infants (2-12 Months).
