Selain menjaga kehamilan, menjaga keharmonisan hubungan dengan suami juga penting. Bunda tidak perlu khawatir melakukan hubungan seks selama hamil, karena hubungan seks aman dilakukan. Syaratnya, lakukan dengan lembut dan nyaman bagi keduanya. Namun, ketika seks sudah dilakukan dengan hati-hati, dan flek setelah berhubungan tetap muncul, perlukah Bunda khawatir?
Penyebab Flek Setelah Berhubungan
Selama dokter tidak melarang, sebenarnya Bunda aman untuk berhubungan seks di selama hamil. Saat hamil, Bunda hanya perlu sedikit berhati-hati dan mencari posisi yang paling nyaman, mengingat kondisi tubuh Bunda di setiap usia kehamilan selalu berubah.
Dan ketika flek setelah berhubungan muncul, Bunda tidak perlu merasa bersalah karena telah menyakiti Si Kecil. Percayalah Si Kecil aman dan terlindungi di dalam rahim dengan adanya air ketuban.
Beberapa faktor memang dapat mengakibatkan flek setelah berhubungan seks. Salah satunya, banyaknya pembuluh darah halus yang terbentuk saat hamil.
Pembuluh darah tersebut berfungsi untuk menyuplai darah ke vagina dan rahim dalam rangka memenuhi kebutuhan oksigen yang tinggi pada ibu dan janin.
Kegiatan seks dapat menyebabkan pembuluh halus ini pecah akibat sejumlah besar tekanan yang diterima oleh leher rahim. Hasilnya, muncul bercak atau perdarahan ringan.
Perdarahan saat hamil yang disebabkan oleh pembuluh darah pecah, normal terjadi. Namun, Bunda tetap harus melaporkan pendarahan ini ke dokter saat pemeriksaan prenatal.
Penyebab pendarahan lainnya yang mungkin terjadi saat Bunda hamil termasuk beberapa hal berikut ini:
Pendarahan implantasi
Perdarahan implantasi terjadi saat sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim. Pendarahan ini sering dianggap sebagai darah menstruasi, dan biasanya terjadi hanya sekitar 6-12 hari.
Perubahan leher rahim
Saat kehamilan terjadi, serviks atau leher rahim mengalami banyak perubahan. Leher rahim akan menjadi lebih sensitif, sehingga pendarahan karena penetrasi mungkin saja terjadi.
Luka pada vagina
Jika suami melakukan penetrasi seksual yang terlalu keras, lapisan epitel vagina dapat robek dan mengeluarkan darah yang berwarna sedikit merah muda.
Polip serviks
Polip serviks dalah pertumbuhan yang tidak berbahaya pada serviks dan terjadi karena tingginya kadar estrogen. Polip mengandung pembuluh darah kecil sehingga tekanan di daerah tersebut dapat menyebabkan pendarahan saat berhubungan seks .
Tanda kelahiran
Keluarnya darah saat berhubungan seks bisa menjadi pertanda kelahiran lebih cepat terjadi. Perhitungkan due date kelahiran Si Kecil, dan mulai sangat berhati-hati berhubungan seks menjelang tanggal kelahiran.
Flek Saat Hamil yang Perlu Diwaspadai
Beberapa flek yang keluar saat hamil, bisa juga menjadi pertanda hal lain. Oleh sebab itu, semua pendarahan yang terjadi kehamilan perlu diinfokan ke dokter. Pendarahan yang termasuk berbahaya bagi Bunda dan janin termasuk:
Plasenta previa
Plasenta previa adalah kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.
Walau seks bukan penyebab terjadinya Placenta previa, namun kejadian ini bisa terjadi saat Bunda sedang melakukan hubungan seks.
Solusio plasenta (abruptio plasenta)
Solusio plasenta adalah kondisi ketika terjadinya pemisahan antara plasenta dari lapisan uterus. Sama dengan plasenta previa, solusio plasenta tidak disebabkan oleh berhubungan seks. Namun pendarahan akibat solusio plasenta bisa saja terjadi setelah Bunda melakukan hubungan seks.
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah kelainan implantasi dari pembuahan sel telur yaitu saat sel telur yang dibuahi tidak menempel pada rahim. Pendarahan yang disertai nyeri kram di perut dari rendah menjadi kuat adalah ciri terjadinya kehamilan ektopik.
Keguguran
Berhubungan intim tidak akan menyebabkan keguguran. Namun, jika Bunda melihat adanya perdarahan hebat setelah berhubungan seks, bisa jadi kondisi ini menjadi tanda keguguran.
Periksakan diri ke dokter jika perdarahan hebat disertai dengan kram di bagian bawah perut dan keluarnya gumpalan daging dari vagina.
Kapan Harus Ke Dokter?
Saat pendarahan setelah berhubungan seks hanya berupa flek dan sedikit lendir, Bunda sebenarnya tidak perlu khawatir.
Namun bila flek saat berhubungan seks sudah diiringi oleh sakit punggung yang luar biasa dan terjadi selama beberapa hari, segera periksakan ke dokter.
Gejala lain selain timbulnya flek yang perlu Bunda waspadai adalah beberapa hal berikut:
- Kram perut intens, nyeri parah di perut bawah.
- Perdarahan vagina yang melimpah, terasa sakit maupun tidak.
- Produksi cairan vagina yang mengandung rontokan jaringan.
- Demam tinggi, lebih dari 38ÂșC dengan/tanpa gejala panas dingin.
- Timbul kontraksi rahim yang dipicu aktivitas seksual, namun tetap terasa bahkan setelah seks telah lama usai.
Saat pemeriksaan, biasanya dokter akan melakukan tindakan sesuai dengan kondisi yang terjadi. Yang pasti, Bunda akan dilarang untuk melakukan hubungan seksual terlebih dahulu bila terjadi pendarahan.
Beberapa tindakan lain yang diambil dokter berupa:
- Jika infeksi yang menjadi penyebab, dokter dapat meresepkan obat-obatan antibiotik.
- Untuk mengatasi kehamilan ektopik, biasanya dokter perlu melakukan prosedur operasi atau transfusi darah.
- Untuk memastikan bahwa perdarahan yang dialami bukan pertanda serius, Bunda akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan USG.
Beberapa kemungkinan di atas mungkin saja terjadi. Namun, jangan halangi keharmonisan hubungan Bunda bersama suami dengan menghentikan kegiatan seks, ya, Bun.
Selama Bunda tidak memiliki riwayat keguguran berulang, melahirkan bayi prematur, pendarahan, rahim kuat atau gangguan pada posisi plasenta, hubungan seks tetap aman dilakukan.
Bila Bunda masih khawatir, konsultasikan dengan dokter saat pemeriksaan kehamilan.
Sumber:
Parents. 2021. Bleeding After Sex While Pregnant: Should I Worry?.
Healthline. 2020. Is Bleeding After Sex While Pregnant Cause for Concern?
What to Expect. 2020. Bleeding After Sex During Pregnancy.