Waspadai Bahaya Tersetrum Saat Hamil

tersetrum listrik saat hamil

Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan alat yang mengandung listrik tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, tersetrum listrik saat hamil bisa terjadi pada siapa saja dan pada kapan pun. 

Apa yang harus dilakukan jika Bunda tersetrum saat hamil? Berikut panduan penanganan saat tersetrum ketika hamil. 

Penyebab Tersetrum Saat Hamil

tersetrum listrik saat hamil

Kejadian tersetrum saat hamil adalah kondisi berbahaya yang terjadi karena kontak langsung dengan listrik.

Di setiap rumah, tidak sedikit alat yang mengandung listrik terpasang di setiap pojokan rumah. Oleh karena itu, potensi kecelakaan atau kelalaian tersetrum listrik saat hamil cukup besar.

Beberapa penyebab yang memicu terjadinya tersetrum listrik meliputi:

  • Kebocoran listrik dari kabel atau alat elektronik yang rusak
  • Menyentuh sumber listrik dengan bahan logam lainnya
  • Alat elektronik dalam keadaan basah atau terkena air saat banjir
  • Sambaran listrik bertegangan tinggi
  • Petir

Batasan Setrum Listrik

tersetrum listrik saat hamil

Tegangan listrik antara alat yang satu dan lainnya berbeda-beda. Dampaknya juga akan berbeda pada Bunda. 

Batasan setruman listrik yang perlu Bunda ketahui adalah sebagai berikut:

0 milliampere (mA) sampai 10 mA

Batasan setruman listrik ini masih dapat ditolerir, dan biasanya hanya berdampak dengan terjadinya kesemutan atau kedutan pada tubuh. Level ini bisa disebut ringan dan tidak berbahaya. 

30 mA

Pada level ini, seseorang dapat merasakan sakit dan rasa kejut lebih tinggi. Bukan hanya itu, orang akan mengalami gangguan pada sistem pernapasan dan bahkan kehilangan kontrol atas ototnya. 

50 mA sampai 1 ampere

Risiko pingsan, kontraksi jantung, hingga berhentinya denyut jantung dapat terjadi karena tersetrum listrik pada level ini. Risiko kematian bahkan dapat juga terjadi bila tersetrum dengan tegangan listrik ini.

Dampak Tersetrum Listrik Saat Hamil

Tubuh manusia merupakan salah satu penghantar listrik (konduktor). Saat manusia kesetrum, listrik bisa dihantarkan ke seluruh tubuh sehingga kerusakan yang terjadi bisa sangat luas.

Akibat tersetrum listrik, sering kali kerusakan terbesar terjadi pada jaringan saraf, pembuluh darah, dan otot. Karena jaringan tersebut memiliki kekebalan paling rendah terhadap arus listrik.

Oleh karena itu, akan sangat baik bagi Bunda untuk melakukan tindakan pencegahan jika terkait dengan aliran listrik.

Dampak tersetrum tergantung pada ukuran tubuh, ukuran area yang terkena aliran listrik, seberapa kuat aliran listrik, dan seberapa lama dalam keadaan tersetrum.

Latar belakang kesehatan juga berpengaruh terhadap dampak kejadian tersetrum saat hamil. Bila Bunda memiliki riwayat jantung, tersetrum listrik tentunya menyebabkan risiko yang besar. 

Berbagai penelitian telah mencoba mencari tahu dampak tersetrum listrik pada ibu hamil. 

Ada data yang menunjukkan bahwa tersetrum listrik bisa berakibat fatal pada janin hingga 76%. Pada penelitian ini bayi bisa mengalami kondisi seperti sindrom kematian mendadak pada bayi, jantung tidak normal (cardiac arrhythmias), pertumbuhan janin terhambat (IUGR), oligohidramnios, hingga keguguran. 

Di sisi lain, ada juga studi dari Toronto yang menunjukkan bahwa kejadian tersetrum listrik selama hamil memberikan dampak besar bagi janin hanya sebanyak 15%, dan tergantung berbagai faktor, misalnya besaran aliran listrik.

Dikatakan bahwa efek tersetrum tergantung banyak faktor, termasuk posisi saat kejadian terjadi. Aliran arus vertikal (tangan ke kaki dan kepala ke kaki) yang melalui kulit yang basah meningkatkan frekuensi dan kemungkinan janin cedera. 

Ini artinya, konsekuensi dari tersetrum pada perempuan hamil bisa jadi memiliki dampak yang lebih serius. Oleh karenanya, kondisi janin harus segera diperiksa tidak peduli sekecil apa pun kejadiannya. 

Mengatasi Terjadinya Tersetrum Listrik

Menghindari tersetrum listrik saat hamil tentu harus Bunda lakukan. Namun, bila kejadian tersebut terjadi juga, ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan sebagai bentuk pertolongan pertama, yaitu:

  • Segera lepaskan diri dari aliran listrik atau dorong tubuh ke area yang tidak dialiri arus listrik.
  • Bila memungkinkan, segera matikan aliran listrik.
  • Panggil bantuan.

Saat Bunda berada pada situasi di mana ada korban tersetrum listrik, jangan bertindak gegabah. Karena bisa saja niat baik Bunda untuk menolong malah berakibat buruk pada Bunda. 

Bunda perlu melakukan beberapa tindakan berikut terkait kecelakaan yang terjadi:

  • Jangan menyentuh korban.
  • Mematikan aliran listrik, kemudian bila mungkin, pindahkan korban dengan menggunakan bahan yang tidak menghantar listrik seperti kayu atau karet.
  • Jaga jarak minimal enam meter dari korban yang masih kesetrum listrik.
  • Cari pertolongan medis.
  • Meminimalisir luka bakar akibat tersetrum dengan merendam luka pada air dingin atau air yang mengalir.

Cara Mencegah Tersetrum Listrik

Dekatnya aktivitas  Bunda sehari-hari dengan alat yang dialiri listrik, harus membuat Bunda waspada. 

Beberapa tindakan pencegahan juga dapat dilakukan untuk dapat mengurangi terjadinya tersetrum listrik saat hamil:

  • Tutup area-area yang bertegangan listrik dan berpotensi mengalirkan arus listrik dengan penghalang yang terbuat dari isolator, seperti karet.
  • Memasang Miniature Circuit Breaker (MCB) dan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) di rumah. MCB berfungsi mencegah imbas hubungan pendek arus listrik (korsleting), sedangkan ELCB melindungi manusia ketika ada kebocoran arus.
  • Pastikan tangan tidak basah saat memegang alat elektronik, kabel, dan sakelar.
  • Ikuti buku petunjuk saat sedang menggunakan peralatan yang tersambung listrik untuk meminimalkan kesalahan dalam penggunaan. 
  • Saat banyak petir, sebaiknya matikan alat elektronik yang berpotensi untuk tersambar.
  • Gunakan alas kaki berupa sandal karet untuk meminimalkan dampak tersetrum.
  • Gunakan jasa teknisi listrik yang bagus dan dapat dipercaya.

Menghindar dari kejadian berbahaya seperti tersetrum listrik tentu lebih baik daripada harus mengatasinya bila sudah terjadi.

Oleh karena itu, jangan abaikan risiko dengan tidak berhati-hati terhadap sumber-sumber  listrik di rumah ya, Bun. Dan ingat untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Bunda tersetrum listrik, sekecil apa pun alirannya. 

Sumber:

Awwad, Johnny, et al (2013). Accidental Electric Shock during Pregnancy: Reflection on a Case. AJP Rep. 2013 Oct; 3(2): 103–104.

Hello Sehat. 2021. Langkah Tepat Pertolongan Pertama Saat Kesetrum Listrik.

Published online 2013 Jul 11. doi: 10.1055/s-0033-1348403

Better Health. Electric Shock.

Kompas. 2016. Pahami… Ada Beberapa Level Risiko Ketika Tubuh Tersengat Listrik!

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *