Mengenal Hamil Anggur dan Gejalanya

flek cokelat saat hamil

Bunda mungkin pernah mendengar istilah hamil anggur. Mola hidatidosa atau biasa yang disebut hamil anggur adalah sebuah komplikasi kehamilan yang jarang terjadi akibat perkembangan abnormal dari sel pembentuk plasenta.

Jenis-Jenis Hamil Anggur

hamil anggur

Pada awal kehamilan, sel telur yang telah dibuahi oleh sperma akan bergerak menuju rahim dan melakukan implantasi. Dalam proses implantasi inilah, kemudian mulai terbentuk plasenta. 

Namun kemudian sel-sel yang membentuk plasenta ini malah berkembang secara abnormal, lalu membengkak sehingga terbentuklah kista-kista berisi cairan. 

Hamil anggur adalah sebutan untuk kondisi saat rahim berisi kumpulan kista tersebut, yang saat diperiksa menggunakan USG tampak seperti buah anggur. Ada dua jenis hamil anggur yang terbentuk, yaitu:

Hamil anggur lengkap

Pada kondisi ini, seluruh sel-sel pembentuk plasenta berkembang secara abnormal dan menjadi kumpulan kista. Umumnya tidak terjadi perkembangan janin karena sperma membuahi sel telur yang “kosong” atau tidak memiliki informasi genetik.

Hamil anggur parsial

Pada kehamilan ini, sebagian sel-sel pembentuk plasenta berkembang menjadi kista, dan sebagian lagi tetap berkembang menjadi jaringan plasenta.

Terlihat juga adanya perkembangan janin, tapi biasanya janin tidak dapat bertahan karena dikalahkan oleh perkembangan sel-sel yang abnormal tersebut.

Penyebab hamil anggur ini adalah satu sel telur yang dibuahi dua sperma.

Perempuan yang mengalami hamil anggur biasanya mengalami gejala-gejala seperti sedang hamil. Ini dikarenakan tubuh tetap memproduksi hormon-hormon kehamilan, termasuk hCG (human chorionic gonadotropin). Karena itu jangan heran jika Bunda tetap mengalami morning sickness.

Namun ada beberapa gejala khusus jika Bunda mengalami hamil anggur, yaitu:

  • Keluarnya darah berwarna cokelat tua atau merah cerah pada tiga bulan pertama.
  • Keluar kista berisi cairan dari vagina.
  • Rasa mual yang parah dan disertai muntah.
  • Muncul rasa nyeri di panggul, tapi hal ini jarang terjadi.

Mendeteksi dan Menangani Hamil Anggur

Cara mendeteksi hamil anggur adalah dengan pemeriksaan USG. Hal ini akan diperkuat jika Bunda juga menderita:

  • Anemia
  • Adanya kista di indung telur
  • Rahim terlihat terlalu besar untuk usia kandungan
  • Tekanan darah tinggi
  • Hipertiroidisme (kadar hormon tiroid terlalu tinggi di dalam tubuh)

Jika Bunda mengalami hamil anggur, baik yang lengkap maupun parsial, maka Bunda harus dikuret untuk mengeluarkan kista-kista tersebut serta janin yang terlanjur tumbuh (pada hamil anggur parsial).

Pada 90 persen kasus hamil anggur, kuret sudah cukup untuk menanganinya dan tidak butuh tindakan lain.

Namun beda penanganannya pada kondisi saat jaringan abnormal itu ada yang tersisa di rahim dan terus berkembang.

Kondisi yang disebut dengan persistent gestational trophoblastic neoplasia ini dapat terjadi pada 15-20 persen hamil anggur lengkap dan lima persen hamil anggur parsial. 

Kondisi ini terdeteksi saat hormon hCG tetap terdeteksi setelah proses kuret dilakukan.

Kondisi ini dapat ditangani dengan tindakan kemoterapi. Namun jika jaringan abnormal ini tumbuh terlalu banyak dan masuk terlalu dalam ke lapisan dinding rahim, maka kemungkinan akan dilakukan pengangkatan rahim. 

Pencegahan Hamil Anggur

hamil anggur

Bunda yang mengalami hamil anggur tak perlu khawatir karena Bunda bisa hamil lagi (kecuali harus menjalani pengangkatan rahim). 

Namun sebagai pencegahan agar tidak terjadi lagi, maka yang harus Bunda lakukan jika pernah mengalami hamil anggur adalah memberi jeda minimal setahun ke kehamilan berikutnya.

Tentu saja, Bunda harus mendapat persetujuan dokter kandungan jika ingin program hamil setelah hamil anggur.

Dokter kandungan kemungkinan akan meminta Bunda melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan rahim sudah bersih dari jaringan abnormal penyebab hamil anggur. Dengan demikian, Bunda dapat menjalani kehamilan selanjutnya dengan tenang.

Sumber:

Mayo Clinic. 2021. Molar Pregnancy.

Pregnancy, Birth, & Baby. 2020. Molar Pregnancy.

March of Dimes. 2017. Molar Pregnancy.

American Pregnancy Association. Molar Pregnancy: Symptoms, Risks, and Treatment.

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *