Peran Ayah dalam Meng-ASI-hi Si Kecil

Hanya perempuan yang memiliki payudara dan bisa memberikan ASI. Oleh karena itu, banyak suami yang kurang peduli dan menganggap menyusui hanyalah tanggung jawab ibu. Banyak juga yang abai karena menganggap menyusui adalah hal yang sangat gampang. Faktanya, menyusui bukanlah hal yang mudah dilakukan. Ada banyak hal yang akan dialami ibu saat menyusui bayi, seperti puting lecet, payudara mengeras, atau malah ASI macet. 

Produksi ASI sangat dipengaruhi dengan hormon oksitosin, yaitu hormon kebahagiaan, maka perasaan bahagia dari sang ibu akan sangat memengaruhi produksi ASI. Ketika Bunda merasa stres, khawatir, cemas, dan takut, produksi ASI bisa menurun, macet, atau tidak keluar sama sekali.

BACA: Hal yang Wajib Dibicarakan dengan Ayah saat Hamil

Untuk itu, peran Ayah sangat dibutuhkan untuk membantu Bunda selama proses meng-ASI-hi. Ayah memang tidak bisa menyusui langsung, tapi ada banyak cara untuk berkontribusi loh! Yuk, kita simak bersama-sama, seperti di bawah ini!

  • Mendengarkan dan membangun komunikasi yang baik

Bila suasana hati istri belakangan ini buruk maupun uring-uringan, cobalah untuk tenangkan istri ya. Ayah bisa memulainya dengan mendengarkan apa yang dirasakan maupun dialami istri belakangan ini. Mungkin istri lelah, bosan, merasa kesepian. Saat didengarkan, istri akan merasa mendapatkan dukungan. Ayah juga mengetahui kondisi yang menyebabkan istri stres, sehingga bisa mencari solusinya bersama.

  • Lebih aktif terlibat dalam tugas-tugas rumah tangga dan anak

Salah satu penyebab ASI macet adalah stres. Bisa jadi stres karena pekerjaan rumah atau pekerjaan kantor yang banyak. Ayah bisa meringankan beban istri dengan berbagi pekerjaan domestik, seperti membersihkan rumah, mencuci piring, menjemur baju, maupun mengurus anak, seperti mengganti popok, memandikan bayi, menidurkan, mencuci dan mensterilkan pompa. Dengan berbagi pekerjaan, istri akan merasa dihargai, pekerjaan cepat selesai, dan bisa punya waktu untuk beristirahat. Saat suasana hati istri senang dan cukup istirahat, produksi ASI pun akan lebih lancar.  

  • Memberikan kesempatan istri untuk refreshing

Memiliki anak memang menyenangkan, namun juga bosan dan lelah. Menjadi ibu tidak berarti Bunda kehilangan hak untuk menikmati me-time kok! Melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, mengerjakan hobi maupun bertemu dengan teman-teman, dapat menyegarkan kondisi tubuh Bunda setelah seharian mengurus rumah dan anak. Diskusikan dengan suami untuk mengatur waktu ya, sehingga saat Bunda me-time, Ayah bisa bergantian menjaga bayi. 

  • Memastikan posisi menyusui tepat

Sebelum persalinan, pasangan disarankan untuk mengikuti kelas laktasi bersama.Tujuannya adalah agar Ayah bisa bantu memastikan apakah posisi menyusui Bunda sudah tepat. Posisi menyusui yang salah tak hanya membuat puting menjadi sakit, tetapi lama kelamaan produksi ASI berkurang dan menyebabkan ASI kering. 

  • Memberikan pijatan oksitosin

Langkah lain yang bisa Ayah lakukan adalah melakukan pijat oksitosin. Pijatan ini dilakukan pada bagian punggung, tepatnya di sepanjang tulang belakang. Fungsinya untuk mempercepat keluarnya ASI dari payudara ibu menyusui. Pijatan ini diduga dapat memicu peningkatan hormon oksitosin, yang menimbulkan rasa rileks. Tidak hanya meningkatkan produksi ASI, hormon yang diproduksi di bagian belakang otak ini bisa bertindak seperti morfin, yang dapat mengurangi nyeri akibat bengkak payudara maupun lecet pada puting. Saat ibu merasa rileks dan dicintai, produksi ASI akan meningkat. 

  • Mengingatkan memompa ASI

Pompa ASI merupakan perlengkapan wajib bagi ibu menyusui. Dengan sering memerah ASI maka akan menambah stok ASI yang dibutuhkan oleh si kecil dan juga mencegah munculnya mastitis di payudara. Makin sering disusui dan dipompa, produksi ASI akan semakin banyak. Ayah bisa menyemangati Bunda untuk pantang menyerah dan rutin memompa ASI untuk merangsang produksi ASI. Ayah bisa bantu mengingatkan Bunda untuk memompa ASI. Waktu yang disarankan untuk memompa ASI adalah pagi hari. Pompa diantara waktu menyusui seperti 30-60 menit setelah menyusui atau setidaknya satu jam sebelum menyusui. Ayah pun bisa membantu untuk mencuci dan mensterilkan pompa ASI. 

BACA: 4 Tips agar Suami Lebih Terlibat dalam Pengasuhan Anak

  • Membelikan makanan yang dapat mempelancar ASI

Ada banyak sekali makanan yang dapat memperlancar ASI, mulai dari makanan alami hingga fortifikasi. Ayah bisa membelikan kacang almond, semangka, sayuran hijau, atau oat. Makanan atau minuman fortifikasi pun juga banyak dijual di e-commerce, mulai dari cookies, teh, sampai susu khusus pelancar ASI. 

  • Memberi dukungan psikologis

Saat Bunda mengalami ASI mampet, mungkin saja banyak orang yang menyalahkan ibu atau membuat ibu patah semangat. Oleh karena itu, dibutuhkan peran Ayah perlu memberikan dukungan psikologis bagi Bunda. Ayah bisa terus menyemangati Bunda untuk pantang menyerah dan selalu siap menjadi tameng bagi orang-orang yang bisa mempengaruhi keputusan istri. Ayah juga dapat mengajak ibu untuk konsultasi pada konselor ASI atau dokter. 

BACA: Apa Saja Peran Ayah Ketika Persalinan?

Sumber:

NCT. How can dads and partners support breastfeeding?

Very Well Family. 2020. Guide to Breastfeeding for Dads

Parents. 2019. Dad Breaks Down All the Ways Fathers Can Help Moms Breastfeed in Much-Needed Viral Post

By Mardiana Hayati Solehah, M. Psi, Psikolog

Psikolog Klinis

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *