Setelah melahirkan, Bunda akan mengalami masa nifas yang kurang lebih berlangsung selama enam minggu atau 40 hari. Namun, ada pula nifas yang lebih dari 40 hari bahkan lebih dari 60 hari. Bila ini terjadi, Bunda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.
Nifas adalah masa setelah melahirkan atau sering juga disebut postpartum period. Hal ini mungkin sering dianggap sebagai periode dimana wanita akan mengeluarkan darah (seperti haid). Pada masa ini, ukuran rahim Bunda yang sebelumnya membesar akan kembali seperti semula.
Namun, sebenarnya itu hanya salah satu kondisi yang akan Bunda alami selama nifas. Masih ada banyak hal lain yang akan Bunda alami saat nifas.
Perubahan yang Terjadi Selama Nifas
Selain perdarahan postpartum, Bunda juga akan mengalami sejumlah perubahan lain selama masa nifas.
- Payudara
Payudara Bunda akan berubah menjadi besar, kencang, dan nyeri selama masa nifas. Selama beberapa hari pertama setelah melahirkan, payudara akan terisi dengan cairan bening khusus yang disebut kolostrum–sering juga disebut sebagai ASI pertama. Selain kolostrum, payudara juga berisi ASI. Payudara Bunda yang berisi memang terasa seperti bengkak pada awal-awal. Pembengkakan payudara akibat ASI akan menghilang setelah Bunda menyusui si bayi.
- Rahim
Setelah melahirkan, rahim belum sepenuhnya akan kembali ke bentuk semula. Perubahan ini akan terjadi umumnya selama 6 minggu masa nifas. Bunda mungkin akan merasakan kram dan nyeri selama masa nifas berlangsung. Hal ini normal terjadi karena rahim Bunda sedang menyusut untuk kembali ke ukuran semula.
Terkadang kram akan lebih terasa saat Bunda menyusui, karena ketika menyusui tubuh Bunda mengeluarkan hormon oksitosin yang juga membuat rahim berkontraksi dan terasa kram. Oleh sebab itu menyusui sangat baik dalam membantu rahim Bunda untuk segera kembali ke ukuran semula.
- Leher rahim atau serviks
Ibu yang pernah hamil dan melahirkan akan mengalami area serviksnya melebar. Hal ini disebabkan karena dorongan bayi selama hamil. Saat nifas, ukuran serviks Bunda akan perlahan kembali mengecil, tetapi tetap tidak bisa kembali normal seperti sebelum hamil.
- Perubahan emosi
Selain perubahan fisik, Bunda juga cenderung akan mengalami perubahan emosional. Hal ini dikenal dengan baby blues. Baby blues adalah perasaan emosional seperti sedih, mudah marah, khawatir dan cemas yang dirasakan pasca melahirkan. Kondisi ini terjadi karena perubahan hormon yang ada pada tubuh Bunda.
Kapan Harus Waspada saat Menjalani Masa Nifas?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, waktu nifas tiap wanita akan berbeda-beda. Semua tergantung kondisi tubuh, jenis persalinan, dan sejumlah faktor lainnya. Namun bila Bunda merasa khawatir tentang waktu nifas Bunda, silahkan berkonsultasi dengan dokter Bunda ya.
Namun, ada beberapa kondisi yang perlu Bunda waspadai dalam masa nifas.
- Perdarahan postpartum
Bunda akan mengeluarkan sejumlah darah seperti haid. Darah yang keluar di masa postpartum, disebut dengan lokia. Lokia umumnya memang keluar lebih banyak dibandingkan darah haid.
Namun, Bunda perlu waspada jika darah yang keluar benar-benar berlebihan, apalagi dalam 24 jam pertama setelah melahirkan. Pendarahan dikatakan berlebih jika melebihi 500 ml (untuk yang melalui persalinan pervaginam) dan 1000 ml lebih (untuk yang melalui persalinan caesar).
Jika Bunda mengeluarkan darah berlebih dari yang seharusnya, bisa jadi Bunda mengalami komplikasi perdarahan postpartum. Meskipun tidak beresiko, Bunda tetap harus mewaspadainya dan langsung menghubungi dokter langsung.
- Sembelit selama lebih dari 3 hari
Komplikasi yang sering terjadi juga pasca melahirkan adalah sembelit. Bila Bunda tak kunjung buang air besar setelah 3 hari, Bunda wajib melaporkannya pada dokter. Jika feses keras, Bunda juga bisa meminta obat pelunak feses supaya tidak perlu mengejan.
- Demam lebih dari 38 derajat
Demam dapat diartikan sebagai adanya tanda infeksi. Jika selama masa nifas Bunda mengalami demam dengan suhu 38 derajat atau lebih, segera pergi ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bunda bisa saja mengalami infeksi pada jahitan (jika dilakukan jahitan atau operasi caesar), mastitis, atau faktor lainnya.
- Perasaan benci pada bayi dan depresi
Baby blues memang sering dialami para ibu yang baru melahirkan. Namun, jika perasaan sedih ini tidak hilang selama berminggu-minggu dan Bunda merasa ada yang tidak beres dengan kondisi pikiran dan tubuh Bunda Bunda mungkin saja mengalami depresi pasca melahirkan. Untuk itu, Bunda perlu menghubungi dokter atau psikiater agar perasaan tersebut tidak membahayakan Bunda atau bayi.
Sumber
Sick Kids. 2019. The postpartum period
Diary Bunda. 2021. Perdarahan Postpartum yang Normal dan Abnormal, Apa Bedanya?