Atasi 5 Masalah Saat Menyusui dengan Cara Ini

relaktasi menyusui

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi terbaik yang penting untuk mendukung kesehatan bayi. Namun, proses pemberian ASI atau yang sering disebut dengan proses menyusui ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan, Bun.

Tak jarang, berbagai masalah menyusui  dapat membuat Bunda cemas dan panik apalagi jika ini adalah pengalaman pertama Bunda. Apakah Bunda juga mengalaminya? Tenang saja, Bun. Masalah menyusui merupakan hal yang wajar dialami oleh setiap ibu, kok. Namun, sebaiknya Bunda segera mengatasi masalah ini agar kebutuhan ASI Si Kecil tetap dapat terpenuhi dengan baik.

BACA: Panduan Lengkap Cara Menyusui Bayi Baru Lahir

Masalah Menyusui dan Cara Mengatasinya

Pemberian ASI sebaiknya dilakukan secara eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupan Si Kecil. Bahkan jika memungkinkan, Bunda dapat menyusui Si Kecil sampai ia berusia 2 tahun. Untuk itu, agar proses menyusui Si Kecil tetap lancar, kenali berbagai masalah menyusui dan cara mengatasinya berikut ini:

1.      ASI terlalu sedikit

Produksi ASI yang sedikit dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah intensitas menyusui yang kurang, stres, pelekatan yang tidak benar, atau penyakit tertentu. Pelekatan mulut bayi yang tidak tepat saat menyusui akan menyebabkan berkurangnya rangsangan pada tubuh ibu untuk memproduksi ASI.

Produksi ASI yang sedikit juga dapat disebabkan karena intensitas menyusui yang kurang. Semakin jarang Bunda menyusui bayi, akan semakin sedikit pula ASI yang diproduksi karena payudara menjadi kurang produktif.

Cara mengatasi:

  • Pastikan mulut Si Kecil sudah melekat sempurna pada payudara dan cari posisi yang paling nyaman untuk menyusui.
  •  Berikan ASI sesering mungkin karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya.
  • Terapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang bergizi serta kelola stres dengan baik.

2.      ASI terlalu banyak

ASI terlalu banyak atau hiperlaktasi terjadi jika produksi ASI berlebih dan dapat keluar tanpa adanya rangsangan. Kondisi ini seringkali menyebabkan ASI rembes sehingga membuat baju Bunda basah.

Produksi ASI yang berlebih dan alirannya terlalu deras juga dapat membuat bayi tersedak atau kesulitan bernapas saat menyusu. Namun biasanya, hal ini hanya terjadi di minggu pertama setelah melahirkan. Lalu secara bertahap produksi ASI pun akan menyesuaikan dengan sendirinya sesuai kebutuhan Si Kecil.

Cara mengatasi:

  • Hentikan sementara proses menyusui ketika bayi sudah terengah-engah. Lalu lanjutkan kembali saat aliran ASI sudah melambat.
  • Perah ASI sebelum menyusui agar ASI tidak terlalu deras.
  • Berikan ASI sebelum Si Kecil lapar atau sebelum waktu menyusui. Saat lapar, isapan Si Kecil akan lebih kuat sehingga menstimulasi lebih banyak ASI 
  • Menyusui dengan posisi setengah berbaring (laid-back)  atau seperti posisi IMD, gravitasi akan mengurangi derasnya aliran ASI dengan menyusui dengan menggunakan posisi tersebut.

3.      Puting lecet

Masalah menyusui selanjutnya adalah puting lecet. Umumnya hal ini terjadi karena pelekatan mulut bayi ke payudara yang tidak tepat. Jika dibiarkan, puting lecet saat menyusui dapat terinfeksi dan menjadi pemicu radang pada kelenjar air susu (mastitis).

Cara mengatasi:

  • Pastikan posisi dan pelekatan bayi sudah pas dan dagu bayi bisa tepat berada di areola (bagian berwarna gelap pada payudara) saat menyusui.
  • Arahkan kepala bayi ke payudara, bukan malah sebaliknya payudara ibu dibawa ke kepala bayi.
  • Hindari pemakaian sabun pada puting payudara karena hal ini dapat membuat kulit kering sehingga mudah lecet.
  • Oleskan sedikit ASI ke area yang lecet untuk mempercepat kesembuhan luka.

BACA: Payudara Bengkak Saat Menyusui? Ini Solusinya

4.      Saluran ASI tersumbat

Tersumbatnya saluran ASI merupakan salah satu masalah menyusui yang sering dialami oleh sebagian besar Bunda. Hal ini biasanya ditandai dengan payudara yang terasa penuh, berat, panas, dan keras namun ASI sulit keluar ketika diperah. Saat diraba, akan terasa gumpalan dalam payudara dan menimbulkan rasa perih.

Saluran ASI yang tersumbat dapat terjadi jika produksi ASI berlebih dan saluran susu tidak mengalami pengosongan dengan baik. Selain itu, kondisi ini juga dapat disebabkan karena stres, kelelahan, dan daya tahan tubuh yang lemah.

Cara mengatasi:

  • Susui Si Kecil secara rutin
  • Kompres payudara dengan air hangat
  • Perah ASI saat mulai terasa penuh
  •  Pijat payudara dengan lembut
  •  Istirahat yang cukup

5.      Mastitis

Mastitis merupakan masalah menyusui yang terjadi karena peradangan pada jaringan payudara. Mastitis saat menyusui biasanya ditandai dengan gejala payudara memar kemerahan, terasa perih saat menyusui, terdapat benjolan yang menyakitkan, gatal, dan puting payudara mengeluarkan nanah. Mastitis disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah saluran ASI yang tersumbat dan juga infeksi bakteri.

Cara mengatasi:

  • Tetap menyusui walaupun sakit
  • Kompres payudara dengan air hangat
  • Hindari penggunaan bra yang terlalu ketat
  • Pastikan posisi menyusui benar
  • Penuhi kebutuhan cairan
  • Istirahat yang cukup

Menyusui merupakan proses yang penuh perjuangan yang harus dihadapi oleh setiap Bunda. Tak jarang, proses ini terhambat karena muncul berbagai masalah menyusui. Jika Bunda mengalaminya, segera atasi hal ini atau konsultasikan ke dokter jika perlu agar proses menyusui berjalan dengan lancar dan Si Kecil pun dapat tumbuh dengan optimal.

BACA: Pengaruh Posisi Menyusui Bayi pada Keberhasilan ASI Eksklusif

Sumber:

What to Expect. 2020. Most Common Breastfeeding Problems and Solutions

NHS. 2019. Common Breastfeeding Problems

The Bump. 2020. Top 10 Breastfeeding Problems Solved

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp.GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik & Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *