Disentri merupakan penyakit yang menyerang saluran pencernaan terutama pada bagian usus besar yang mengalami peradangan karena adanya infeksi. Penyebab disentri pada ibu hamil biasanya karena kontaminasi makanan, kondisi lingkungan, dan sanitasi yang buruk. Disentri disebabkan karena bakteri dari Genus Shigella, Shigellosis, atau Amoebiasis.
Penyebab lainnya mungkin bisa dari bahan bahan kimia tertentu, bakteri lain, protozoa lain, atau cacing parasit. Disentri Ini dapat menyebar atau menular dari orang lain, dan dapat menyerang siapa saja baik itu anak-anak hingga orang dewasa, bahkan ibu hamil.
Disentri tidak bisa dianggap remeh. Jika tidak mendapatkan penanganan secepatnya, penyakit ini dapat menimbulkan kematian.
Tanda Ibu Hamil Terkena Disentri
Untuk yang sedang hamil, Bunda mungkin menganggap bahwa diare itu hal yang umum terjadi. Namun, tahukah Bunda jika diare dan disentri itu dua penyakit yang berbeda?
Jika diare biasa, Bunda mungkin hanya akan mengalami buang air besar lebih sering dari biasa dan fesesnya berbentuk cair (tidak sepadat biasanya). Salah satu penyebab diare adalah peningkatan kadar prostaglandin.
Prostaglandin, seperti oksitosin, membantu merangsang kontraksi di rahim tetapi juga dapat meningkatkan gerakan di sepanjang saluran pencernaan. Jika tinja lewat terlalu cepat melalui usus maka bisa menyebabkan diare. Peningkatan kadar prostaglandin juga dapat menyebabkan diare selama siklus menstruasi.
Namun, Bunda harus waspada jika mengalami gejala-gejala sebagai berikut:
- Tinja encer yang mengandung darah atau nanah
- Diare yang berlangsung lebih dari 48 jam
- Demam 39°C atau lebih tinggi
- Muntah berlebihan
- Sakit parah di anus atau perut bawah
- Gejala dehidrasi, seperti urin gelap atau kuning pekat, haus, mulut kering, merasa pusing, atau frekuensi buang air kecil lebih jarang.
Disentri pada ibu hamil bisa mengakibatkan anemia dan dehidrasi yang sangat buruk untuk perkembangan janin. Jika terjadi gejala-gejala tersebut, Bunda harus segera mendapat penanganan yang tepat.
Obat disentri pada ibu hamil juga tentunya berbeda karena ibu hamil tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat generik biasa. Maka dari itu, pastikan pada dokter jika obat yang Bunda terima aman, ya.
Cara Mengatasi Disentri pada Ibu Hamil
Sebenarnya, jika pada hari pertama feses Bunda sudah mengeluarkan darah atau nanah, Bunda harus segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Namun, terkadang feses berdarah baru muncul setelah 2-3 hari gejala terjadi. Maka dari itu, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan saat mengalami diare atau disentri di rumah.
- Cegah dehidrasi
Untuk mencegah dehidrasi pastikan Bunda banyak minum air mineral. Jika perlu Bunda bisa minum oralit alami (campuran gula dan garam) untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
- Istirahat yang cukup
Jika mengalami disentri, pastikan Bunda mendapatkan istirahat yang cukup. Hal ini supaya menghindari badan yang lemas atau bahkan pingsan. Selain itu, beristirahat juga bertujuan untuk mempercepat pemulihan energi dan mengurangi risiko menularkan infeksi kepada orang lain.
- Hindari konsumsi makanan tertentu
Hindari makanan tertentu, seperti produk susu, makanan berlemak, makanan tinggi serat, atau makanan yang asam, pedas dan bersantan. Jenis-jenis makanan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pencernaan dan dapat memicu mual muntah, sehingga ditakutkan dapat memperberat kondisi dehidrasi.
- Konsumsi probiotik
Probiotik mengandung strain bakteri yang sama dengan bakteri sehat yang biasanya ditemukan dalam sistem pencernaan manusia. Probiotik dapat meningkatkan jumlah bakteri sehat untuk melawan kuman di saluran pencernaan. Selain pada suplemen, bakteri menguntungkan juga dapat ditemukan dalam yogurt dan keju. Jika Bunda tidak menyukai yogurt Bunda bisa bisa mencampurnya dengan jus buah buahan.
- Jaga kebersihan
Jagalah kebersihan di lingkungan rumah Bunda. Rajin mencuci tangan dengan sabun, mencuci bersih bahan-bahan makanan dan pastikan makanan yang dikonsumsi benar-benar matang.
- Konsumsi obat pereda rasa nyeri atau pereda demam jika perlu
Obat penghilang rasa sakit atau pereda demam yang aman untuk ibu hamil adalah parasetamol. Paracetamol dapat membantu meringankan rasa sakit dan demam pada ibu hamil. Namun, pastikan Bunda tidak alergi paracetamol dan aman menggunakannya.
- Konsumsi makanan sehat
Bunda bisa mengonsumsi buah buah segar dan sayur sayuran. Utamakan buah-buahan yang mengandung banyak air seperti jus jeruk atau semangka. Selain bisa mencegah dehidrasi, buah dan sayur segar juga mampu memenuhi kebutuhan nutrisi dan vitamin selama masa kehamilan berlangsung.
- Pemberian antibiotika
Pemberian antibiotika dapat dipertimbangkan jika terdapat tanda-tanda infeksi terutama terdapat infeksi pada hasil pemeriksaan darah (sel leukosit meningkat). Pemberian antibiotika harus dengan anjuran dan pengawasan dokter.
Sumber:
Healthline. 2022. Remedies for Diarrhea During Pregnancy
Medical News Today. 2019. What to know about diarrhea during pregnancy