Dampak Body Shaming dan Cara Mengatasinya

Hampir semua orang pasti pernah mendapatkan komentar terkait fisik. Bahkan saat bertemu teman lama, komentar yang umum adalah “kamu gendutan ya”. Sebal pastinya, namun komentar tersebut dianggap hal yang biasa. Padahal itu bisa dikategorikan sebagai body shaming loh! 

Body shaming adalah perilaku yang mengomentari bentuk tubuh orang lain. Misalnya, “Hei, kulit kamu kok hitam sekali, sih?” atau “Eh, bukannya kamu sudah lahiran ya? Kok badannya masih kayak hamil, sih.” Tak jarang, orang yang melontarkan body shaming adalah orang terdekat seperti teman atau keluarga sendiri. Di masyarakat umum, standar cantik adalah wanita berkulit putih, tinggi semampai, dan tubuh langsing. Di luar dari standarisasi tersebut, wanita kerap dianggap tidak cantik dan memiliki kekurangan. 

Hal ini lah yang mendasari awal terjadinya body shaming. Body shaming sering dianggap hal biasa. Padahal, sebenarnya bisa membawa dampak buruk dan mengganggu kesehatan mental. 

Dampak Negatif Body Shaming

Body shaming bukanlah sebuah hal biasa yang perlu dinormalisasi. Hal ini termasuk salah satu jenis bullying dan bisa berdampak negatif. Beberapa dampak yang bisa terjadi pada korban body shaming, antara lain:

  1. Depresi

Orang yang mengalami body shaming dapat mengalami stres hingga depresi. Hal ini disebabkan karena tekanan mental yang dirasakan para korban akibat perkataan negatif tentang dirinya. 

  1. Kecemasan berlebih (anxiety)

Orang yang terkena body shaming juga rentan mengalami rasa cemas berlebih. Mereka jadi cemas akan bentuk tubuh atau bagian tubuh yang sering disindir orang lain. Cemas yang berlebihan bisa membuat korban body shaming takut berhadapan dengan orang lain. 

  1. Gangguan makan

Korban body shaming yang sering dikomentari gemuk, bisa mengalami gangguan makan. Mereka akan mencoba diet tak sehat untuk bisa kurus secara instan, bahkan mengalami gangguan makan, seperti bulimia atau anoreksia. Beberapa orang justru makan lebih banyak karena merasa stres dengan sindiran orang terhadap bentuk tubuhnya.

  1. Kurang kepercayaan diri

Dampak body shaming lainnya adalah hilangnya kepercayaan diri. Para korban akan merasa tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya sehingga malu bertemu orang lain, tidak dapat mengembangkan diri, serta sering gagal meraih impian. Hal ini bisa terjadi hanya karena body shaming. 

BACA: 7 Hal yang Membuat Bunda Tidak Percaya Diri dan Cara Mengatasinya

  1. Membenci diri sendiri

Akibat dari ketidakpercayaan diri, korban juga bisa membenci dirinya sendiri. Banyak yang mengalami depresi hingga akhirnya korban body shaming dapat menyakiti dirinya sendiri, bahkan hingga mencoba untuk bunuh diri. 

Cara Mengatasi Body Shaming

Ada beberapa cara mengatasi body shaming. Bila Bunda pernah melakukan atau justru menjadi salah satu korban, atasilah dengan tips-tips di bawah ini :

  1. Berhenti membicarakan tubuh orang lain

Untuk menghentikan body shaming, Bunda perlu mengevaluasi diri sendiri terlebih dahulu. Pernahkah Bunda melakukannya? Apakah Bunda pernah melihat seseorang melakukannya dan diam saja? 

Jika Bunda tak ingin hal ini terjadi pada Anda atau anak-anak, cobalah untuk tidak membicarakan orang lain berdasarkan fisiknya. Setelah membaca artikel ini, Bunda tentu menyadari hal ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi yang dibicarakan. Maka dari itu, stop melakukan body shaming.

  1. Self-love

Mencintai diri kita apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangan adalah cara mengatasi body shaming. Bunda juga perlu paham tentang inner beauty, yang artinya kecantikan tak hanya selalu dilihat secara fisik, tetapi juga kepribadian. Dengan memahami hal tersebut, Bunda diharapkan dapat mengerti tentang perbedaan dan kecantikan yang sebenarnya. Bunda juga akan merasa lebih baik melihat tubuh sendiri. Selain itu, kepercayaan diri pun dapat lebih meningkat. 

  1. Ubah cara Bunda berbicara atau berpikir tentang tubuh sendiri  

Memang ada banyak tantangan di lingkungan yang membuat Bunda menjadi insecure dengan tubuh sendiri. Terlebih lagi, banyaknya iklan di media yang menampilkan image seorang wanita cantik harus berkulit putih dan bertubuh langsing masih bertahan sampai saat ini. Mulailah dengan mengubah pola pikir mengenai tubuh yang sehat. Saat Bunda sudah mampu berpikir positif tentang tubuh, maka Bunda akan bisa mengubah cara pandang orang lain terhadap diri Bunda. 

Bunda bisa mulai dengan bersikap lebih percaya diri, seperti lebih banyak tersenyum, mengubah postur tubuh menjadi lebih tegap, mencoba berbagai gaya berpakaian. Lakukan hal-hal yang membuat Bunda merasa senang dan berharga. Rasa percaya diri itulah yang kemudian menjadikan diri Bunda menjadi cantik yang sesungguhnya.

  1. Cari kelebihan orang lain dibandingkan kejelekannya

Melihat semut di ujung pulau memang lebih mudah ketimbang melihat gajah yang ada di depan mata. Peribahasa ini menjelaskan memang lebih mudah mencari kejelekan orang lain ketimbang hal baik. Oleh karena itu, sebelum berkomentar buruk tentang penampilan atau fisik orang lain, lebih baik puji orang tersebut. Bunda bisa mengatakan “Aku suka senyummu”, “Aku suka dengan penampilanmu”, dan lain sebagainya. 

BACA: 8 Tanda Ibu Butuh Healing

Sumber:

Healthline. 2022. The Harmful Effects of Fat Shaming

Kompas.com. 2021. Kenali Apa itu Body Shaming dan Efek Buruknya pada Kesehatan Mental

Verywell Mind. 2022. What Is Body Shaming?

By Mardiana Hayati Solehah, M. Psi, Psikolog

Psikolog Klinis

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *