Vitamin Ibu Hamil yang Penting bagi Janin dan Kandungan

vitamin ibu hamil yang penting bagi janin dan kandungan

Vitamin ibu hamil diperlukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang janin, mencegah kecacatan janin, serta menjaga kesehatan janin dan ibu selama mengandung. Yuk, Bunda, ketahui vitamin apa saja yang perlu diperlukan selama hamil, apa manfaatnya, dan seberapa banyak vitamin ini harus dikonsumsi.

Asupan vitamin selama kehamilan bisa Bunda dapatkan dari makanan dan minuman, termasuk susu untuk ibu hamil. Selain itu, Bunda bisa mendapatkannya juga dari suplemen, terutama bila Bunda sulit untuk makan dan minum karena mual dan muntah.

Meskipun umumnya mengandung berbagai vitamin yang penting untuk kandungan dan janin, suplemen vitamin untuk ibu hamil bisa memiliki komposisi yang berbeda-beda. Jadi, Bunda tetap perlu tahu jenis vitamin apa saja yang penting untuk kehamilan beserta takarannya, agar bisa memilih produk vitamin untuk ibu hamil yang tepat.

Jenis Vitamin Ibu Hamil

Berikut ini adalah beberapa jenis vitamin yang berperan penting dalam tumbuh kembang janin dan kesehatan kandungan:

1. Vitamin B9

Vitamin B9 lebih dikenal sebagai asam folat. Kekurangan asam folat saat hamil dapat mengganggu perkembangan tabung saraf janin, yang akhirnya menyebabkan kecacatan pada janin berupa spina bifida dan anensefali.

Bunda dapat melindungi Si Kecil dari kedua penyakit tersebut dengan rutin mengonsumsi suplemen asam folat dan makanan yang kaya akan asam folat, seperti sereal, sayuran hijau, dan buah jeruk.

Asam folat perlu dikonsumsi seawal mungkin sejak Bunda tahu sedang hamil. Dokter bahkan sering merekomendasikan vitamin untuk ibu hamil ini sejak wanita merencanakan kehamilan atau menjalani program hamil. Kebutuhan asam folat untuk ibu hamil adalah sebesar 600 mikrogram setiap hari.

2. Vitamin B12

Vitamin B12 dapat membantu proses metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein di dalam tubuh menjadi energi. Dengan energi yang cukup, tubuh Bunda jadi tidak mudah lelah saat menjalani aktivitas sehari-hari dan tingkat stres yang dialami tubuh selama mengandung juga akan berkurang.

Selain pembentukan energi, vitamin B12 juga berperan dalam pembentukan tabung saraf janin, yang nantinya akan berkembang menjadi jaringan otak dan saraf tulang belakang.

Vitamin B12 bisa didapatkan dari telur, daging ayam, daging sapi, ikan, dan kerang. Susu dan produk olahannya, seperti keju atau yogurt juga mengandung banyak vitamin B12. Jumlah asupan vitamin B12 yang direkomendasikan bagi ibu hamil adalah sekitar 4,5 mikrogram per hari.

3. Vitamin B2

Asupan vitamin B2 atau riboflavin yang cukup dapat menurunkan risiko ibu hamil terkena preeklamsia.

Bunda dapat memperoleh vitamin untuk ibu hamil ini dari sayur, seperti tempe, wortel, ubi jalar, brokoli, dan bayam. Selain dari sayur, vitamin B2 juga bisa didapatkan dari kacang-kacangan, seperti kacang polong atau kacang almond.

Selama hamil, Bunda perlu mendapatkan asupan vitamin B2 sebanyak sekitar 1,4 mg per hari.

4. Vitamin A

Pada bayi, vitamin A berguna untuk pertumbuhan organ-organ pentingnya, seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan mata. Sedangkan bagi ibu hamil, vitamin A dapat memperkuat kekebalan tubuh untuk melawan infeksi bakteri dan virus yang bisa membahayakan bayi di dalam kandungan.

Bunda dapat memperoleh vitamin A dari sayur-sayuran, seperti bayam, brokoli, kentang, dan wortel. Jika tidak suka makan sayur, Bunda bisa mengonsumsi buah-buahan, seperti mangga dan blewah. Vitamin A juga banyak ditemukan di dalam keju, telur, dan sereal.

Bila asupan dari makanan dirasa tidak cukup, Bunda bisa mendapatkannya dari susu atau suplemen. Namun, perhatikan kadarnya, karena asupan vitamin A terlalu tinggi justru bisa berbahaya bagi janin. Asupan vitamin A yang dibutuhkan selama kehamilan adalah 770–900 mikrogam per hari, dan tidak lebih dari 1.000 mikrogram per hari.

Selama hamil, hindari mengonsumsi hati sapi terlalu banyak ya, Bunda, karena kandungan vitamin A di dalamnya sangat tinggi. Sebagai gambaran, 100 gram hati sapi bisa mengandung vitamin A sepuluh kali lipat lebih banyak daripada jumlah yang dianjurkan bagi ibu hamil.

5. Vitamin C

Jika Bunda merasa kurang segar atau lebih gampang sakit saat hamil, mungkin Bunda perlu memperbanyak asupan vitamin C. Antioksidan yang juga termasuk vitamin ibu hamil ini dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan kuman penyakit.

Tidak hanya itu, vitamin C juga berperan penting dalam pembentukan kolagen yang dapat memperkuat tulang serta meningkatkan elastisitas kulit, termasuk kulit perut Bunda yang meregang selama mengandung Si Kecil.

Asupan vitamin C bisa Bunda dapatkan dengan mengonsumsi buah-buahan, seperti jambu biji, jeruk, pepaya, tomat, stroberi, anggur, dan kiwi. Bunda juga bisa mengonsumsi sayur-sayuran, seperti kentang, tomat, dan brokoli, sebagai sumber vitamin C.

Bila asupan dari makanan saja dirasa tidak cukup, Bunda bisa mendapatkan vitamin ibu hamil ini dari suplemen. Kebutuhan vitamin C untuk ibu hamil adalah sebesar 85 miligram setiap hari.

Sumber:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia.

American Pregnancy Association. Pregnancy Vitamins and Nutrients.

American Pregnancy Association. Roles of Vitamin B in Pregnancy.

Dasher, E. Baby Center (2021). Vitamin A during pregnancy.

Dasher, E. Baby Center (2021). Vitamin C during pregnancy.

Centers for Diseases Control and Prevention (2023). Specific Birth Defects. Facts about Anencephaly.

Centers for Diseases Control and Prevention (2020). What is Spina Bifida?

Cleveland Clinic (2022). Diseases & Conditions. Eclampsia.

Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Spina Bifida.

Watson, S. WebMD (2022). Folic Acid and Pregnancy.

By dr. Airindya Bella

Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *