Mengetahui usia kehamilan punya banyak manfaat selain bisa membantu Bunda mengawasi perkembangan Si Kecil hingga lahir ke pangkuan. Nah, menghitung usia kehamilan bukan langkah yang sulit lho. Bunda bisa melakukannya sendiri!
Sebelum mengenal usia kehamilan, kita ingat lagi pengertian kehamilan itu sendiri, yuk. Kehamilan adalah masa tumbuh kembang janin, yang terhitung sejak pembuahan sel sperma dan sel telur hingga kelahiran.
Nah, usia kehamilan mengacu pada seberapa lama kehamilan berlangsung, yakni sejak hari pertama haid terakhir Bunda hingga hari saat Bunda melakukan perhitungan usia kandungan. Biasanya, usia kehamilan dihitung dengan satuan minggu dan hari.
Usia Kehamilan dan Cara Menghitungnya
Dengan menghitung usia kehamilan sejak dini, Bunda tidak hanya bisa memperkirakan hari lahirnya Si Kecil kelak, tetapi juga mengetahui apakah tumbuh kembangnya berjalan lancar. Bukan cuma itu, usia kehamilan juga bisa menjadi pengingat kapan Bunda harus memeriksakan kandungan.
Umumnya, ada 2 cara menghitung usia kehamilan yang bisa Bunda coba, yaitu:
Menghitung usia kehamilan dengan HPHT
Ini merupakan cara menghitung usia kehamilan yang paling praktis dan bisa Bunda lakukan sendiri tanpa harus ke dokter. Bunda hanya perlu mempersiapkan kalender dan mengingat sudah berapa lama sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) Bunda hingga hari ini.
Cara tersebut bisa dilakukan kapan saja lho, selagi Bunda mengingat HPHT Bunda. Namun, hasilnya akan lebih tepat jika Bunda memiliki siklus haid yang normal, yakni 28 hari. Misalnya jika HPHT Bunda adalah 6 minggu lalu, maka usia kehamilan Bunda hari ini adalah kurang lebih 6 minggu.
Setelah mengetahui usia kehamilan, Bunda bisa memperkirakan hari perkiraan lahir (HPL) Si Kecil. Caranya adalah dengan menentukan tanggal ketika usia kandungan Bunda memasuki minggu ke-37 hingga ke-40. Usia kehamilan di minggu-minggu tersebut adalah masa-masa kemungkinan buah hati Bunda akan lahir.
Agar lebih praktis, Bunda juga bisa menghitung usia kehamilan dengan aplikasi di ponsel atau dengan kalender khusus kehamilan (pregnancy wheel).
Menghitung usia kehamilan dengan USG
Agar perhitunan usia kehamilan lebih tepat, Bunda juga bisa melakukan pemeriksaan USG ke dokter. Tak hanya bisa memperkirakan usia kehamilan Bunda, pemeriksaan ini juga berguna untuk mengukur berat dan ukuran janin, serta mendeteksi kondisi janin dan tumbuh kembangnya.
Menghitung usia kehamilan dengan tinggi puncak rahim
Cara menghitung usia kehamilan yang satu ini bisa Bunda lakukan dengan berkonsultasi ke dokter atau bidan. Namun, pemeriksaan ini umumnya baru bisa dilakukan di usia kehamilan minggu ke-20 hingga ke-36.
Metode ini dilakukan dengan cara mengukur mengukur panjang tulang kemaluan hingga puncak rahim Bunda. Patokannya, tinggi puncak rahim sama dengan usia kehamilan. Misalnya, puncak rahim Bunda 30 cm, berarti Bunda sudah mengandung selama 30 minggu.
Meski tidak selalu memberikan perkiraan yang tepat, mengukur puncak rahim cukup praktis karena hanya memerlukan pita pengukur atau meteran.
Selain usia kehamilan, ada pula yang disebut dengan usia janin. Penghitungan keduanya berbeda, jadi jangan sampai tertukar ya. Usia kehamilan dimulai sejak HPHT, sedangkan usia janin dimulai sejak hari pembuahan.
Nah, usia janin tidak terlalu tepat dalam perkiraan hari lahir Si kecil karena mengetahui kapan persisnya pembuahan terjadi itu sulit.
Daripada bingung, Bunda bisa lho menghitung usia kehamilan dan memperkirakan hari perkiraan lahirnya Si Kecil dengan otomatis melalui aplikasi Diary Bunda. Hanya dengan bermodalkan tanggal HPHT, Bunda juga bisa melihat ilustrasi perkembangan Si Kecil di perut hingga hari perkiraan lahir nanti.
Sumber:
National Library of Medicine. Medline Plus. Medical Encyclopedia. Gestational Age.
American Pregnancy Association. Getting Pregnant. Calculating Conception.
Hersh, E. Healthline (2023). Pregnancy. Pregnancy Lingo: What Does Gestation Mean?
Danielsson, K. Verywell Family (2022). Your Baby. What is Gestational Age?
Cleveland Clinic. (2022). Diagnostic & Testing. Fundal Height.