6 Obat Diare untuk Ibu Hamil yang Aman dan Efektif

obat diare untuk ibu hamil, diary bunda

Obat diare untuk ibu hamil harus memiliki kandungan yang aman bagi janin dan kehamilan. Selain aman, obat diare tentunya juga harus ampuh dalam mengatasi berbagai gejala diare yang muncul. Dengan begitu, ibu hamil tidak sampai mengalami dehidrasi yang dapat membahayakan kondisi ibu dan janin.

Rekomendasi Obat Diare untuk Ibu Hamil yang Efektif

Obat diare untuk ibu hamil ada yang bisa dibeli tanpa resep dokter, tetapi ada juga yang harus dengan resep dokter. Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet, kapsul, hingga sirop. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi obat diare untuk ibu hamil:

1. Oralit Phapros

Jika Bunda mengalami diare atau muntaber saat hamil, Oralit Phapros bisa menjadi pilihan. Obat diare untuk ibu hamil ini berbentuk larutan yang mengandung elektrolit natrium klorida, kalium klorida, trinatrium sitrat dihidrat, dan glukosa anhidrat.

Kandungan elektrolit yang terdapat dalam Oralit Phapros berguna untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang karena diare. Dengan begitu, ibu hamil bisa terhindar dari dehidrasi.

Oralit Phapros bisa dibeli bebas dan tersedia dalam kemasan saset. Untuk mengonsumsinya, Bunda hanya perlu melarutkan 1 saset Oralit Phapros ke dalam 200 ml air.

2. Neo Entrostop

Neo Entrostop bisa Bunda gunakan untuk mengatasi diare. Obat diare untuk ibu hamil ini mengandung attapulgite dan pektin yang bisa mengikat racun serta bakteri penyebab diare, kemudian dikeluarkan bersama feses. Obat ini juga bisa menyerap air berlebih, sehingga feses menjadi lebih padat.

Neo Entrostop bisa dibeli bebas di apotek, tetapi ibu hamil perlu berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter apakah manfaat obat ini lebih besar dibandingkan efek sampingnya terhadap kehamilan. Obat ini bisa dikonsumsi 2 tablet tiap kali selesai buang air besar (BAB), tetapi tidak boleh melebihi 12 tablet per hari.

3. Neo Kaolana

Neo Kaolana bermanfaat untuk mengatasi diare. Obat ini bisa digunakan oleh ibu hamil, selama diresepkan dan dipantau oleh dokter.

Neo Kaolana mengandung kaolin dan pektin. Kombinasi kedua bahan ini bisa membuat feses menjadi lebih padat serta menyerap racun dan bakteri penyebab diare yang akan dikeluarkan saat BAB.

Neo Kaolana bisa dibeli di apotek dalam varian sirop. Obat ini bisa Bunda konsumsi 2 sendok makan tiap kali selesai BAB. Namun, Bunda perlu ingat, Neo Kaolana tidak boleh dikonsumsi lebih dari 12 sendok makan per hari, ya.

4. Interlac

Interlac merupakan salah satu suplemen probiotik yang bisa digunakan sebagai obat diare untuk ibu hamil. Suplemen ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan saluran cerna dan dipercaya bisa mengatasi diare secara ampuh.

Interlac mengandung probiotik Limosilactobacillus reuteri. Kandungan probiotik ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare, sehingga diare dapat segera teratasi.

Interlac bisa dibeli bebas di apotek dan tersedia dalam berbagai varian. Nah, varian umumnya dikonsumsi oleh orang dewasa maupun ibu hamil adalah varian tablet kunyah. Dosis penggunaannya adalah 1 tablet 1 kali sehari sebelum atau sesudah makan.

Karena Interlac merupakan tablet kunyah, Bunda perlu ingat kalau tablet ini harus dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan.

5. Diapet

Diapet merupakan obat herbal yang sudah sejak lama dipercaya bisa mengatasi diare, memadatkan feses yang cair, serta meredakan rasa mulas akibat diare. Obat ini mengandung daun jambu, rimpang kunyit, buah mojokeling, dan kulit buah delima yang aman dikonsumsi ibu hamil.

Diapet bisa dibeli secara bebas di apotek. Bunda bisa mengonsumsi Diapet dengan dosis 2 kapsul, 2 kali sehari.

6. Imodium

Imodium bisa digunakan untuk mengatasi diare yang parah. Obat diare untuk ibu hamil ini mengandung loperamide yang bisa memperlambat gerakan usus, sehingga Bunda tidak terlalu sering BAB. Imodium juga mampu membuat usus menyerap air lebih banyak, sehingga feses lebih padat ketika dikeluarkan.

Meski begitu, Imodium merupakan obat diare yang biasanya hanya akan dokter berikan ketika diare sudah terjadi terus-menerus. Obat diare dalam bentuk tablet ini juga hanya bisa dibeli dengan resep dokter dan bila manfaatmya lebih besar untuk kehamilan.

Bunda bisa mengonsumsi obat ini 2 tablet saat pertama kali minum. Pada konsumsi selanjutnya, Bunda cukup mengonsumsi 1 tablet setiap kali Bunda mengalami diare. Dokter akan membatasi penggunaan obat ini sesuai kondisi tubuh ibu hamil.

Sebenarnya, ibu hamil tidak disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan apa pun, terutama 3 bulan pertama masa kehamilan. Namun, jika diare sudah menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan lemas, Bunda bisa mengonsumsi obat diare untuk ibu hamil yang telah disebutkan di atas.

Selain dengan obat-obatan, Bunda juga bisa kok meredakan diare dengan banyak minum air putih, konsumsi minum air kelapa, serta menghindari minuman berkafein, bersoda, dan susu atau produk olahannya. Bunda juga sebaiknya tidak mengonsumsi makanan berlemak, makanan pedas, dan makanan yang teksturnya terlalu keras.

Apabila diare tidak membaik setelah 3 hari mengonsumsi obat diare untuk ibu hamil, segera periksakan diri ke dokter ya, Bun, agar penyebabnya bisa diketahui. Dengan begitu, dokter bisa memberikan obat lain yang aman dan sesuai dengan kondisi Bunda.

Sumber:

National Health Service U.K. (2021). Medicines A to Z. Loperamide.

Mayo Clinic (2023). Diseases & Conditions. Diarrhea.

Baby Center (2022). What Can You Take for Diarrhea while Pregnant?

Drugs (2023). Imodium A-D.

Drugs (2023). Kaolin and Pectin (Oral Route).

Healthline (2022). Remedies for Diarrhea During Pregnancy.

Healthline (2021). Does Coconut Water Cause or Prevent Diarrhea?

MIMS Indonesia (2023). Interlac.

MIMS Indonesia (2023). Neo Kaolana.

Verywell Family (2022). Diarrhea During Pregnancy.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *