Panjang Bayi Baru Lahir, Ini Ukuran Normalnya

panjang bayi baru lahir, diary bunda

Panjang bayi baru lahir penting untuk diukur, Bun. Soalnya, ini bisa menjadi patokan untuk menilai apakah apakah bayi lahir dalam kondisi sehat atau tidak. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan berbarengan dengan pengukuran berat badan dan lingkar kepala bayi setelah ia dilahirkan.

Untuk mengukur panjang bayi baru lahir, dokter umumnya akan menggunakan alat ukur yang disebut infantometer. Alat ukur ini terdiri dari papan untuk tempat bayi berbaring, alat geser di sisi bawah papan untuk mengukur panjang bayi, serta meteran di sisi samping papan untuk menentukan hasil pengukuran.

Agar hasil ukurnya akurat, ujung kepala bayi akan ditempatkan sampai menyentuh sisi atas infantometer. Kaki bayi juga akan diluruskan, lalu alat geser akan digerakkan sampai menyentuh telapak kaki bayi. Dengan begitu, hasil ukur panjang bayi baru lahir tidak akan kurang atau lebih.

Jika tidak terdapat infantometer, pengukuran panjang badan bayi baru lahir menggunakan alat ukur atau meteran kain juga bisa dilakukan. 

Panjang Bayi Baru Lahir yang Normal

Panjang bayi baru lahir akan diukur dari puncak kepala sampai ujung tumit pada salah satu kakinya. Pengukuran ini dilakukan dengan posisi bayi yang berbaring di atas alat ukur. Jadi, pengukurannya sangat praktis dan aman untuk dilakukan, Bun.

Nah, bayi baru lahir yang sudah cukup bulan umumnya memiliki panjang sekitar 47–53 cm. Rata-rata panjangnya ketika lahir adalah 49 cm, baik pada bayi laki-laki maupun bayi perempuan. Namun, pada bayi yang terlahir belum cukup bulan atau prematur, panjangnya bisa kurang dari angka tersebut.

Setelah lahir, biasanya bayi akan mengalami pertumbuhan yang cukup pesat pada tahun pertamanya. Panjangnya bisa bertambah sekitar 2–4 cm dalam setiap bulannya meski ada juga yang kurang dari angka tersebut.

Nah, perlu diingat bahwa setiap bayi bisa tumbuh tinggi dalam ukuran yang berbeda, Bun. Ada yang tumbuhnya cepat, ada juga yang lambat. Oleh karena itu, Bunda jangan panik dulu kalau panjang Si Kecil lebih pendek dari bayi seusianya, ya. Soalnya, panjang bayi yang lebih pendek bukan satu-satunya tanda pertumbuhannya terganggu.

Yang paling penting, Bunda harus memantau tumbuh kembang Si Kecil dan mendukung proses ini secara rutin, ya. Bunda bisa mengoptimalkan tumbuh kembang dan mendukung kesehatan Si Kecil dengan memberinya ASI agar asupan nutrisinya tercukupi.

Apabila ternyata Si Kecil tidak menunjukkan peningkatan berat dan panjang badan sejak ia dilahirkan, apalagi jika disertai masalah kesehatan lain, seperti sulit menyusu, ini waktunya Bunda memeriksakan Si Kecil ke dokter, ya. Dengan begitu, penyebabnya bisa diketahui dan dokter pun bisa memberikan penanganan yang tepat.

Sumber:

Kartasurya, et al. (2023). Determinants of length for age Z scores among children aged 6–23 months in Central Java, Indonesia: a path analysis. Frontiers in Nutrition. 10: 1031835.

Wulandari, et al. (2022). Maternal Characteristics and Socio-Economic Factors as Determinants of Low Birth Weight in Indonesia: Analysis of 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS). International Journal of Environmental Research and Public Health. 19(21):13892.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2022). Standar Alat Antropometri dan Alat Deteksi Dini Perkembangan Anak.

John Hopkins Medicine. Newborn Measurements.

Mayo Clinic (2024). Diseases and Conditions. Premature Birth.

Miles, K. Baby Center (2022). Average Weight and Growth Chart for Babies, Toddlers, and Kids.

Watson, S. Baby Center (2021). What’s The Average Baby Height (Length) at Birth?

Murray, D. Parents (2024). Average Baby Weight and Length: Month-by-Month Charts.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *