Cara menyelamatkan janin tidak berkembang perlu dilihat dari kondisi perkembangan kandungannya terlebih dulu. Oleh karena itu, ibu hamil perlu melakukan kontrol rutin sedini mungkin ya agar kehamilan dapat terus dipantau.
Saat alat tes kehamilan menunjukkan hasil positif atau garis dua, Bunda dan Ayah pasti amat senang, kan? Akhirnya sang buah hati yang selama ini dinanti-nanti akan segera hadir.
Segala upaya pun tentu akan dijalani supaya kondisi janin dan kesehatan tubuh Bunda terjaga. Namun, sayangnya, terkadang tidak semuanya berjalan lancar. Salah satu yang dikhawatirkan adalah perkembangan janin yang terhambat atau janin tidak berkembang.
Kabar tersebut tentunya membuat ibu hamil sedih dan bertanya, adakah cara menyelamatkan janin tidak berkembang? Nah, berikut ini penjelasan lengkapnya, ya.
Cara Menyelamatkan Janin Tidak Berkembang
Tahukah Bunda, istilah “janin tidak berkembang” diartikan sebagai hamil kosong atau blighted ovum dalam dunia medis. Janin dikatakan tidak berkembang ketika tidak ditemukan adanya bakal janin (embrio) di dalam kantung kehamilan, tepatnya pada pemeriksaan USG pada minggu ke 6–7.
Sebenarnya, apa sih hamil blighted ovum itu? Jadi, pada kehamilan yang sehat, sel telur yang sudah dibuahi sel sperma normalnya akan berkembang menjadi embrio atau bakal janin. Seiring berkembangnya janin, plasenta dan kantung kehamilan pun akan terbentuk.
Namun, pada kondisi blighted ovum, sel telur yang telah dibuahi tidak bisa berkembang menjadi embrio, padahal plasenta sudah tumbuh dan menghasilkan hormon kehamilan. Meski demikian, pada kondisi janin tidak berkembang, kantung kehamilan akan tampak kosong ketika dilihat melalui USG.
Lantas, adakah cara menyelamatkan janin tidak berkembang? Sayangnya, tidak. Ketika janin tidak berkembang karena blighted ovum, kehamilan ini selalu akan berakhir dengan keguguran. Namun, ibu hamil tetap memerlukan penanganan dan pemulihan agar tidak mengalami komplikasi.
Penanganan dan Pemulihan pada Ibu Hamil
Pada kondisi hamil kosong, jaringan yang sudah berkembang di rahim umumnya akan keluar secara alami dari vagina atau keguguran dalam waktu beberapa hari atau minggu.
Namun, hal tersebut cukup berisiko sehingga dokter akan terus memantau kondisi ibu hamil dan memastikan tidak ada jaringan yang tertinggal di rahim guna mencegah komplikasi.
Dalam beberapa kasus, blighted ovum perlu penanganan medis, seperti pemberian obat untuk meluruhkan jaringan di dalam rahim, hingga kuretase untuk membersihkan rahim dari sisa jaringan yang menempel.
Pemulihan biasanya akan berlangsung selama 1–2 minggu. Nah selama itu, hindari dulu berhubungan seksual ya supaya tidak terjadi infeksi.
Jika ibu hamil mengalami pendarahan berat, demam, menggigil, atau nyeri yang parah di perut setelah penanganan, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter ya.
Apakah Janin Tidak Berkembang Bisa Dicegah?
Cara menyelamatkan janin tidak berkembang memang saat ini belum diketahui. Namun, ibu hamil jangan larut terlalu lama dalam kesedihan, ya. Ini karena hamil kosong biasanya hanya terjadi sekali. Setelah itu, kehamilan normal masih bisa diperoleh, kok. Namun, pastikan dulu ya ibu sudah pulih dan siap.
Hanya saja, perlu diketahui nih bahwa blighted ovum bukanlah kondisi yang bisa dicegah ya. Penyebab pasti blighted ovum bahkan belum diketahui, tapi diperkirakan kondisi ini terjadi karena kelainan genetik.
Oleh karena itu, penting bagi Bunda dan Ayah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum melakukan program hamil.
Selain itu, Bunda dan Ayah juga bisa menerapkan beberapa tips untuk menjaga kesehatan atau kualitas sel telur dan sel sperma dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat, seperti:
- Tingkatkan konsumsi protein, vitamin, zinc, selenium, antioksidan, dan omega-3, baik dari makanan sehat maupun suplemen.
- Jaga berat badan tetap ideal.
- Rutin berolahraga.
- Kelola stres dan hindari pemicunya.
- Hindari konsumsi alkohol dan kafein secara berlebihan.
- Tidak merokok.
- Rutin tidur yang cukup, yakni sebanyak 7–9 jam setiap hari.
Itulah jawaban atas pertanyaan cara menyelamatkan janin tidak berkembang. Jika kehamilan Bunda dilanda kondisi janin yang tidak berkembang, jangan putus asa dan langsung menyerah, ya.
Yang terpenting, fokuslah dulu untuk menjalani pemulihan. Setelah itu, Bunda dan Ayah bisa mempersiapkan lagi untuk program hamil ketika sudah siap agar kondisi kehamilan selanjutnya bisa lebih normal dan sehat. Bunda juga bisa berkonsultasi ke dokter ya bila membutuhkan saran atau masih memiliki pertanyaan seputar blighted ovum.
Sumber:
American Pregnancy Association. What is a Blighted Ovum?
Cleveland Clinic (2021). Blighted Ovum.
Mayo Clinic (2023). Blighted Ovum: What Causes It?
Brown, M. J. Healthline (2024). 16 Natural Ways to Boost Fertility.
Arnarson, A. Healthline (2023). 10 Ways to Boost Male Fertility and Increase Sperm Count.
Miller, K. The Bump (2021). Blighted Ovum: What Does It Mean to Have an Anembryonic Pregnancy?
Stuart, A. WebMD (2023). Blighted Ovum.