Melahirkan dengan operasi caesar sekaligus steril kerap dipertimbangkan oleh ibu yang tidak ingin memiliki anak lagi. Nah, bagaimana prosedur ini dilakukan dan apakah aman? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel ini, Bun!
Operasi caesar merupakan salah satu prosedur persalinan yang bisa dipilih oleh ibu hamil. Prosedur ini biasanya dilakukan ketika ibu hamil mengalami komplikasi kehamilan atau penyulit selama proses melahirkan normal, seperti gawat janin, CPD, hingga lilitan tali pusar. Meski begitu, ada beberapa ibu hamil yang memilih operasi caesar karena dianggap lebih nyaman.
Tidak hanya itu, ada juga lho ibu hamil yang memilih operasi caesar karena berencana untuk melakukan steril. Steril merupakan salah satu jenis kontrasepsi atau KB permanen yang dilakukan melalui prosedur pembedahan, Bun.
Ini yang Perlu Diketahui tentang Melahirkan Operasi Caesar Sekaligus Steril
Sebenarnya, prosedur steril bisa dilakukan pada pria dan wanita. Nah, pada pria, operasi steril dilakukan dengan vasektomi. Sementara pada wanita, operasi steril dilakukan dengan pengikatan atau ligasi tuba, Bun.
Prosedur steril pada wanita, yaitu ligasi tuba, dapat dilakukan dengan menyumbat atau mengikat saluran tuba falopi, yakni saluran yang menghubungkan indung telur (indung telur) dan rahim. Nah, hal ini membantu mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan atau kehamilan.
Ibu hamil yang sudah melakukan operasi steril nantinya tidak akan membutuhkan metode kontrasepsi lainnya, lho. Soalnya, tingkat keberhasilan metode ini nyaris mencapai 100%, Bun. Makanya, kontrasepsi ini dianggap sebagai metode paling efektif untuk mencegah kehamilan secara permanen.
Jadi, bolehkah melahirkan operasi caesar sekaligus steril? Umumnya boleh, Bun. Dalam prosesnya, setelah bayi dilahirkan melalui prosedur operasi caesar, dokter bisa langsung mengikat tuba falopi, kemudian menjahit sayatan operasi caesar.
Biasanya, proses melahirkan operasi caesar sekaligus steril tidak membutuhkan waktu lama. Untuk melakukan prosedur steril, dokter hanya membutuhkan waktu sekitar 10–15 menit dari total waktu operasi caesar.
Sebenarnya, prosedur steril bisa dilakukan kapan pun, lho. Bunda bisa melakukannya tidak hanya saat melahirkan secara caesar saja. Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur steril, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu ya, Bun.
Selain mencegah kehamilan, operasi steril juga memiliki manfaat untuk menurunkan risiko terkena kanker ovarium. Ditambah lagi, operasi ini tidak akan memengaruhi kadar hormon, siklus menstruasi, gairah seks, maupun kemampuan wanita dalam berhubungan seks. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir, ya.
Hal yang Harus Dilakukan setelah Melahirkan Operasi Caesar Sekaligus Steril
Setelah melahirkan operasi caesar sekaligus steril selesai dilakukan, kondisi Bunda akan dipantau oleh tim dokter, perawat, atau bidan. Nah, proses pemulihan melahirkan operasi caesar sekaligus steril umumnya berlangsung selama 2–5 hari, Bun.
Selama masa pemulihan, Bunda tidak disarankan untuk melakukan aktivitas berat sampai kondisi Bunda sudah dinyatakan pulih oleh dokter. Selain itu, ada beberapa tips pemulihan yang bisa Bunda lakukan setelah melahirkan operasi caesar sekaligus steril, di antaranya:
- Beristirahat dengan cukup, yakni tidur sekitar 7–9 jam setiap hari. Bunda bisa mengikuti jam tidur bayi dan bangun ketika harus menyusui atau mengganti popok.
- Mengonsumsi makanan bergizi
- Tidak mengangkat benda berat
- Tidak melakukan hubungan seks dan mengemudikan kendaraan terlebih dahulu sebelum diizinkan oleh dokter
- Menjaga luka operasi tetap bersih dan kering setiap hari serta tidak menggaruk area bekas sayatan
- Tidak melepas perban sampai 7 hari setelah operasi
- Memakai pakaian yang longgar dan berbahan nyaman
- Minum air putih yang cukup, yakni sekitar 8 gelas per hari
Di samping itu, Bunda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter untuk meredakan rasa sakit akibat luka sayatan operasi.
Nah, apakah sudah siap melahirkan operasi caesar sekaligus steril, Bun? Perlu diingat lagi ya, sebelum benar-benar memutuskan menjalani steril, Bunda harus mendiskusikan terlebih dahulu dengan pasangan maupun dokter. Soalnya, prosedur ini memiliki efek permanen yang membuat Bunda tidak bisa hamil lagi.
Jika masih punya pertanyaan tentang prosedur steril setelah melahirkan operasi caesar, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui chat online di Diary Bunda, ya. Melalui chat, dokter akan menjelaskan manfaat, risiko, tahapan, serta waktu yang tepat untuk menjalani operasi ini.
Sumber:
National Health Service UK (2024). Contraception. What is Female Sterilisation?
Pregnancy Birth & Baby Australia (2023). Recovery After a Caesarean.
Cleveland Clinic (2022). Treatments & Procedures. C-Section.
Cleveland Clinic (2022). Treatments & Procedures. Tubal Ligation.
Johns Hopkins Medicine (2024). Treatments, Tests and Therapies. Cesarean Section.
Mayo Clinic (2024). Healthy Lifestyle. C-Section Recovery: What to Expect.
Mayo Clinic (2024). Tests & Procedures. Tubal Ligation.
The Royal Wolverhampton (2024). National Health Service UK. Female Sterilisation During Caesarean Section.
North Tees and Hartlepool (2023). National Health Service UK. Permanent Contraception: Steralisation During Caesarean Section.
University Hospitals Coventry and Warwickshire (2024). National Health Service UK. Sterilisation at the Time of Caesarean Section.
The American College of Obstetricians & Gynecologists (2023). Postpartum Sterilization.
American Pregnancy Association (2024). C-Section Recovery.
Family Doctor (2023). Tubal Sterilization (Tubal Ligation).
Memon, N. MedicineNet. How Soon After Delivery Can You Get Your Tubes Tied?
WebMD (2024). Getting Your Tubes Tied: Pros, Cons, and What to Know.
WebMD (2022). C-Section Recovery.