Cara mempercepat pembukaan setelah keluar lendir darah mudah dilakukan. Beberapa tips ini diharapkan dapat membuat janin makin turun ke jalan lahir sehingga ibu yang melahirkan tidak terlalu lama merasakan nyeri persalinan.
Saat mendapati keluarnya lendir darah, ini artinya Bunda sudah mulai memasuki waktu melahirkan. Lendir darah ini sebenarnya adalah mucus plug, yaitu gumpalan lendir yang menutupi mulut rahim dan berfungsi melindungi janin dari kuman.
Keluarnya mucus plug menandakan bahwa leher rahim (serviks) sudah mulai menipis dan melebar. Nah, pelebaran ini akan terjadi selama perlahan hingga mencapai 10 cm agar janin dapat dilahirkan.
Namun, bagaimana bila saat diperiksa, ibu hamil mengalami lendir darah tapi belum ada pembukaan leher rahim? Hal ini bisa diatasi kok, yaitu dengan menerapkan cara mempercepat pembukaan setelah keluar lendir darah.
Cara Mempercepat Pembukaan setelah Keluar Lendir Darah
Lendir darah yang menandakan waktu persalinan umumnya akan keluar saat kehamilan berusia 38–40 minggu. Bila keluar lendir darah, ibu hamil mungkin sudah mengalami pembukaan awal. Namun, kondisi ini bisa berbeda-beda pada setiap ibu hamil, ya.
Sebagian ibu hamil ada yang belum kunjung mengalami pembukaan padahal sudah keluar lendir darah. Hal ini biasanya dialami oleh ibu hamil yang baru pertama kali melahirkan karena pembukaan berlangsung lebih lama. Namun, ibu hamil tidak perlu cemas karena pembukaan bisa dipancing dengan beberapa cara.
Nah, berikut ini adalah cara mempercepat pembukaan setelah keluar lendir darah yang bisa Bunda lakukan:
1. Perbanyak jalan kaki
Selama ketuban belum pecah atau rembes, Bunda bisa mempercepat pembukaan setelah keluar lendir darah dengan berjalan kaki. Hal ini karena jalan kaki bermanfaat untuk melancarkan aliran darah ke rahim.
Berjalan kaki juga mampu meningkatkan tekanan di panggul dan dapat mendorong bayi turun ke leher rahim. Cara ini juga bisa merangsang leher rahim mengendur dan melebar sehingga pembukaan lebih cepat terjadi.
Selain saat mendekati HPL, jalan kaki sangat disarankan untuk dilakukan selama kehamilan, yakni 4 kali seminggu selama 20–30 menit setiap harinya.
2. Lakukan gerakan yoga
Bunda juga bisa melakukan yoga prenatal sebagai cara mempercepat pembukaan setelah keluar lendir darah. Gerakan-gerakan yoga, seperti butterfly pose, child pose, dan cat cow, dapat membuat rongga panggul lebih terbuka lebar sehingga memudahkan proses persalinan nantinya. Gerakan ini bisa Bunda lakukan di ranjang rumah sakit.
Bunda juga bisa mencoba duduk sambil menggoyangkan panggul menggunakan bola persalinan atau birthing ball, lho. Selain mempercepat bukaan serviks, yoga juga bisa bantu mengurangi nyeri di punggung, pinggang, dan area panggul saat proses bersalin.
3. Menstimulasi puting
Bunda juga bisa menstimulasi puting guna merangsang pembukaan leher rahim. Soalnya, menstimulasi puting dapat melepaskan hormon oksitosin yang bisa memicu rahim berkontraksi.
Caranya pun mudah dilakukan. Letakkan telapak tangan Bunda di sekitar areola, lalu pijatlah areola dan puting payudara dengan lembut selama 5 menit. Bunda juga bisa menggunakan pompa ASI hingga meminta bantuan Ayah untuk menstimulasi puting.
Hanya saja, stimulasi puting tidak dianjurkan bagi ibu yang menderita kondisi kehamilan tertentu, ya. Jadi, sebaiknya Bunda konsultasi pada dokter dulu sebelum melakukan cara mempercepat pembukaan setelah keluar lendir darah satu ini.
4. Makan makanan yang merangsang kontraksi
Tahukah Bunda, ada makanan tertentu yang bisa mempercepat pembukaan, lho. Salah satu makanan tersebut adalah buah nanas. Pasalnya, nanas mengandung enzim bromelain yang bisa mematangkan leher rahim dan mengendurkan otot di sekitar leher rahim.
Selain nanas, Bunda juga bisa mengonsumsi beberapa makanan lainnya, seperti kurma dan makanan pedas. Kedua makanan tersebut diketahui dapat mempercepat kontraksi dan pembukaan serviks.
Hanya saja, beberapa makanan tersebut masih memerlukan penelitian mendalam guna menyatakan efektivitasnya dalam mempercepat pembukaan.
Nah, itulah berbagai cara mempercepat pembukaan setelah keluar lendir darah yang bisa Bunda lakukan, terlebih bila kondisi Bunda mendukung untuk dilakukannya persalinan secara normal.
Seperti yang sudah disebutkan, beberapa cara tersebut mungkin belum sepenuhnya efektif dan hasilnya bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Oleh karena itu, sebaiknya selalu tanyakan kepada dokter yang menangani Bunda atau konsultasikan secara praktis melalui chat.
Sumber:
Mateo, A. Health (2024). Does Sex Induce Labor?
Brusie, C. Healthline (2024). What to Know About Cervical Dilation.
Marcin, A. Healthline (2023). How Nipple Stimulation Works to Induce Labor.
Larson, J. Healthline (2020). About Those Labor-Inducing Foods: Do They Work?
Weiss, R. E. Parents (2024). How to Make Labor Go Faster.
Hanson, T. Parents (2023). Pregnancy Walking Workouts for Every Trimester and Fitness Level.
Alpert, Y. M. The Bump (2024). Exercises to Help Induce Labor.
Zielger, A. The Bump (2024). Baby Is Coming: What to Know About Cervical Dilation.
Mutchler, C. Verywell Health (2024). Bloody Show in Pregnancy: What to Know.