Ciri-ciri luka caesar infeksi salah satunya adalah demam ya, Bun. Selain itu, Bunda perlu untuk mengetahui ciri-cirinya secara lebih lengkap supaya bisa waspada dan bisa segera mendapat penanganan jika mengalami infeksi.
Sama seperti tindakan operasi pada umumnya, luka sayatan caesar juga bisa berisiko terinfeksi bila tidak dirawat dengan baik. Infeksi bisa terjadi jika perawatan luka tidak tepat atau kondisi luka yang kotor sehingga menjadi tempat bakteri berkembang biak.
Selain itu, ibu yang menderita obesitas, diabetes, minum alkohol, dan merokok juga lebih rentan mengalami infeksi luka caesar.
Ciri-Ciri Luka Caesar Infeksi
Nah, saat luka caesar terinfeksi, Bunda bisa mengenalinya melalui beberapa ciri-ciri berikut ini:
1. Kulit sekitar luka kemerahan dan membengkak
Ciri-ciri luka caesar infeksi biasanya dilihat dari kulit di sekitar bekas operasi yang tampak kemerahan dan membengkak. Umumnya, kulit di sekitar luka caesar juga terasa lebih hangat daripada kulit disekitarnya saat disentuh. Ini terjadi karena adanya peningkatan aliran darah di sekitar luka akibat peradangan dan infeksi.
2. Nyeri di perut bawah atau sekitar luka
Kulit di sekitar luka caesar terasa sangat nyeri hingga membuat Bunda sulit bergerak? Bisa jadi keluhan tersebut menandakan luka caesar yang terinfeksi.
Hal ini terjadi karena ada perkembangan bakteri yang memperburuk peradangan di luka bekas operasi. Akibatnya, luka terasa makin nyeri dan tidak kunjung membaik.
3. Demam di atas 38°C
Luka caesar yang meradang dan infeksi bisa membuat ibu mengalami demam hingga lebih dari 38°C. Kondisi ini merupakan respons alami tubuh saat melawan bakteri penyebab infeksi.
4. Keluar cairan nanah dari luka
Ciri-ciri luka caesar infeksi juga bisa ditandai dengan keluarnya cairan bening atau putih kekuningan (nanah) yang berbau busuk. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan dan perlu segera ditangani ya, Bun, supaya infeksi tidak makin parah.
5. Keluar darah dari luka sayatan
Luka caesar yang mengeluarkan darah adalah tanda bahwa luka bekas operasi ini kembali terbuka dan rentan terinfeksi. Selain itu, hal ini bisa terjadi akibat jahitan belum kering dan kembali terbuka setelah ibu melakukan aktivitas fisik berlebihan, salah satunya mengangkat benda yang berat.
Bun, jangan langsung panik ya jika mengalami ciri-ciri luka caesar infeksi seperti yang sudah disebutkan di atas. Sebaiknya Bunda segera konsultasi ke dokter.
Hindari untuk mengoleskan minyak kayu putih atau herbal jenis apa pun ke luka bekas caesar yang dicurigai infeksi. Soalnya, tanpa perawatan yang tepat, luka yang terinfeksi bisa saja mengalami komplikasi, seperti sepsis.
Penanganan luka caesar infeksi nantinya akan disesuaikan dengan tingkat keparahannya ya, Bun. Biasanya, dokter akan memberi antibiotik untuk memusnahkan bakteri atau melakukan tindakan medis guna membersihkan luka infeksi.
Sumber:
Odada, D., et al. (2024). Surgical Site Infections Post Cesarean Section and Associated Risk Factors: A Retrospective Case-Control Study at A Tertiary Hospital in Kenya. Infection Prevention in Practice, 6(1), 100333.
Schilrreff, P., & Alexiev, U. (2022). Chronic Inflammation in Non-Healing Skin Wounds and Promising Natural Bioactive Compounds Treatment. International Journal of Molecular Sciences, 23(9), 4928.
Johns Hopkins Medicine. Cesarean Section.
National Institute of Health. Medline Plus. Fever.
Mount Sinai. Surgical Wound Infection – Treatment.
Cleveland Clinic (2024). Inflammation.
Harris, N. Parents (2024). Signs of Infection After a C-Section.
Patient (2024). Infected Wounds.
Overfelt, M. The Bump (2023). How to Care for Your C-Section Scar.
Whitlock, J. Verywell Health (2024). When Is Fever After Surgery a Concern?