Eping, Kelebihan dan Kekurangannya sebagai Metode Pemberian ASI Perah

eping adalah

Eping atau eksklusif pumping adalah metode pemberian ASI tanpa menyusui langsung dari payudara, tetapi memerahnya dengan alat atau tangan. Disebut eksklusif karena metode ini dipilih sebagai satu-satunya cara dalam memberikan ASI. Sebelum Bunda melakukan metode ini, alangkah baiknya ketahui dulu kelebihan, kekurangan, dan tipsnya.

ASI merupakan sumber nutrisi yang dibutuhkan bayi supaya tumbuh kembangnya berjalan optimal. Oleh karena itu, ibu diharapkan dapat memberikan ASI hingga buah hati berusia 2 tahun. 

Hanya saja, tidak semua ibu mampu memberikan ASI secara langsung karena pengalaman menyusui setiap ibu berbeda-beda. Bahkan, bagi sebagian ibu, menyusui menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, ibu mungkin harus memilih melakukan eping agar tetap bisa memberikan ASI kepada buah hati.

Apa Itu Eping?

Eping adalah metode pemberian ASI dengan hanya memberikan ASI perah. Tindakan ini umumnya dilakukan jika terdapat kendala-kendala tertentu untuk menyusui bayi secara langsung atau karena adanya kondisi medis tertentu pada ibu atau bayi.

Biasanya, eping dilakukan oleh ibu atau bayi dengan beberapa kondisi, yaitu:

  • Ibu kesulitan menyusui pada awal masa pemberian ASI.
  • Bayi kesulitan melakukan pelekatan pada payudara ibu karena adanya kelainan atau penyakit tertentu, misalnya mulut sumbing.
  • Ibu harus kembali bekerja dan jauh dari bayi sehingga meminta bantuan orang lain untuk memberi ASI pada bayi.
  • Ibu menderita penyakit tertentu yang membuatnya sulit menyusui langsung.
  • Ibu mengalami masalah pada payudara, seperti mastitis.
  • Produksi ASI yang tidak lancar atau bahkan berlebihan.
  • Ibu ingin mengukur atau menakar berapa banyak ASI yang diberikan ke bayi.
  • Bayi lahir prematur sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Dalam praktiknya, eping dilakukan dengan cara memerah ASI dari payudara menggunakan pompa atau tangan. ASI yang sudah dipompa kemudian diberikan kepada bayi melalui media seperti botol, sendok, cup feeder, atau pipet. ASI perah ini juga bisa disimpan di kulkas atau freezer sebagai stok. 

Kelebihan dan Kekurangan Eping

Seperti metode menyusui pada umumnya, eping juga memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti:

Kelebihan

Salah satu keuntungan eping adalah kegiatan memberikan ASI bisa dibantu oleh Ayah atau orang lain. Ini tentu cukup melegakan, terutama jika puting Bunda tengah nyeri. Eping juga dapat membantu Bunda dalam mengukur jumlah ASI yang diberikan kepada Si Kecil. 

Bunda juga bisa mengatur dan menyesuaikan jadwal pemberian ASI yang bisa disesuaikan dengan keinginan, terlebih pada ibu yang bekerja dan memiliki kesibukan.

Bunda juga bisa menyimpan persediaan ASI hingga 6 bulan lamanya sehingga tidak perlu membeli susu formula. Asalkan, penyimpanan ASI perah dilakukan dengan benar.

Kekurangan

Kekurangan eping adalah tidak praktis dan bisa menyita waktu karena Bunda perlu memompa ASI secara rutin. Belum lagi, Bunda juga harus mencuci dan memastikan semua peralatan dalam keadaan steril sebelum digunakan.

Memerah menggunakan tangan memang murah, tetapi tidak praktis. Sementara itu, jika menggunakan peralatan khusus pompa ASI, Bunda mungkin perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar.

Bunda juga perlu botol kaca atau kantong khusus ASI, serta menaruh hasil eping dalam kulkas atau freezer supaya kualitas ASI rusak. 

Begini Tips Melakukan Eping

Prinsip produksi ASI adalah supply and demand, Bun. Artinya, ASI yang diproduksi adalah ASI yang dikeluarkan. Jadi, kalau Bunda memilih eping dan ingin produksi ASI tetap terjaga, buatlah jadwal memompa dan usahakan untuk tidak melewatkannya ya.

Kalau sering terlewat, otak akan menganggap ASI yang dibutuhkan lebih sedikit karena tidak diperah. Akibatnya, lama-lama produksi ASI bisa berkurang, Bun. 

Selain itu, agar produksi ASI lancar, Bunda juga bisa menerapkan berbagai cara berikut:

  • Minum banyak air putih dan makanan bergizi untuk menjaga kualitas ASI.
  • Pastikan Bunda dalam kondisi yang sehat secara fisik dan mental atau tidak stres.
  • Sediakan waktu luang untuk fokus memerah ASI.
  • Carilah tempat atau ruangan nyaman, aman, dan bersih.
  • Untuk permulaan, Bunda bisa menstimulasi payudara dengan tangan selama 1–2 menit sebelum menggunakan alat pompa atau pumping
  • Usahakan Bunda melakukan pumping selama 15–20 menit dalam 1 sesi.
  • Persiapkan ASI perah dalam jumlah banyak untuk persediaan selama beberapa hari berikutnya.
  • Pilihlah alat pompa yang sesuai kebutuhan dan kenyamanan Bunda, misalnya pompa manual, pompa ASI portable, bra pumping hands-free, atau pumping elektrik.

Bunda juga perlu ingat bahwa masa penyimpanan ASI perah adalah 4 jam di suhu ruang, 4 hari dalam pendingin, dan 6 bulan ketika dibekukan di dalam freezer. Pastikan juga Bunda memberi tanggal dan jam pada ASI yang disimpan ya. 

Menyusui langsung (direct breastfeeding) merupakan cara memberikan ASI yang paling baik dan praktis, Bun. Akan tetapi, jika Bunda berhalangan, memberikan ASI perah bisa menjadi solusi dengan tetap diselingi menyusui langsung.

Namun, apabila Bunda memiliki kondisi medis yang membuat Bunda tidak memungkinkan untuk menyusui langsung, eping bisa dipilih setelah berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu ya.

Sumber:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2024). Ingin Bayi Tumbuh Sehat dan Cerdas? ASI Eksklusif 6 Bulan Kuncinya.

National Health Service UK. Expressing with A Pump.

Felton, K. Baby Center. What It’s Really Like to Exclusively Pump – and How to Make It More Manageable.

Miles, K. Baby Center (2022). Exclusively Pumping: Tips for Making It Work.

Crider, C. Healthline (2021). What’s Best for You? Exclusively Breastfeeding or Pumping?

Sharp, B. The Bump (2023). Your Complete Guide to Exclusive Pumping.

WebMD (2023). Exclusive Pumping: What Is It?

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *