Bayi ASI jarang BAB dan kentut bau sering membuat orang tua khawatir, apalagi jika kondisi ini berlangsung cukup lama. Tenang dulu ya, Bun. Kondisi ini sering terjadi dan belum tentu berbahaya, tapi Bunda juga perlu tahu kapan kondisi tersebut dapat dikatakan normal dan kapan harus waspada.
Nah, perlu Bunda ketahui bahwa setiap bayi punya pola pencernaan yang berbeda-beda, baik pada bayi yang minum ASI maupun susu formula. Berbeda dengan bayi yang minum susu formula, bayi ASI memiliki pola BAB yang unik. Bahkan, ada bayi yang bisa tidak BAB selama seminggu tetapi tetap sehat dan ceria.
Apakah Normal Bayi ASI Jarang BAB dan Kentut Bau?
Bayi yang hanya mengonsumsi ASI umumnya jarang BAB, bahkan hingga beberapa hari. Hal ini sangat normal dialami oleh bayi yang menyusui karena tubuhnya menyerap seluruh nutrisi dari ASI. Jadi, hanya ada sedikit sisa makanan yang perlu dikeluarkan melalui feses.
Bahkan, bayi ASI bisa saja lho tidak BAB selama satu minggu, terlebih saat ia mulai berusia 6 minggu. Dengan bertambah besar dan usianya, bayi ASI bisa saja tidak buang air besar setiap hari.
Sementara itu, kentut yang berbau menyengat pun sangat normal terjadi pada bayi yang mulai mengonsumsi MPASI atau makanan padat. Ini berarti pencernaan Si Kecil berfungsi dengan baik dalam mencerna makanan.
Selama bayi masih lancar menyusu, tetap ceria dan aktif, warna dan tekstur kotorannya masih normal, serta berat badannya bertambah sesuai usia, Bunda tidak perlu khawatir ya bila Si Kecil jarang BAB dan kentutnya berbau.
Kondisi Bayi ASI Jarang BAB dan Kentut Bau yang Perlu Diwaspadai
Sebelumnya dapat disimpulkan bahwa bayi ASI yang jarang BAB dan kentutnya bau bukanlah kondisi serius. Namun, Bunda harus tetap waspada ya apabila ada gejala lain yang dialami oleh Si Kecil, seperti:
- Perut kembung
- Bayi sangat rewel dan terus menangis
- Nafsu makan menurun
- Terlihat mengejan
- Tekstur kotoran keras dan kering
Berbagai gejala di atas mungkin menjadi tanda Si Kecil mengalami sembelit. Untuk mengatasinya, Bunda bisa membantu memijat perutnya dengan lembut, serta cobalah tekuk paha bayi ke arah perut dan lakukan gerakan seperti mengayuh sepeda.
Pada bayi yang sudah mulai mengonsumsi MPASI, Bunda bisa menambahkan sayuran dan buah ke menu hariannya. Cara-cara tersebut diketahui bisa meredakan sembelit pada Si Kecil.
Jika Si Kecil jarang BAB dan kentutnya bau disertai gejala sembelit, muntah, tampak lemas dan lelah, selalu mengantuk, demam, serta terdapat darah di tinja, segeralah bawa ia ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber:
National Health Service UK. Changing A Nappy.
Mayo Clinic (2024). What Are The Symptoms of Infant Constipation? And What’s The Best Way to Treat It?
Baby Center (2022). Is It Normal That My Newborn Poops After Every Feeding?
Iftikhar, N. Healthline (2024). Your Baby’s Not Pooping but Passing Gas? Here’s What You Should Know.
Henry, A. K. Parents (2024). What Foods Cause Gas in Breastfed Babies?
Swanson, S. W. Parents (2024). The Baby Poop Guide: What’s Normal and What’s Not.