Batuk pilek pada anak umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri yang menginfeksi hidung dan tenggorokan. Sebagian besar batuk pilek pada anak disebabkan oleh virus dan akan sembuh sendiri dalam beberapa hari. Sedang batuk pilek yang disebabkan oleh bakteri, perlu diobati dengan antibiotik.
Meski sebagian besar bukanlah kasus serius, tapi Bunda pasti khawatir ketika melihat si Kecil batuk dan bersin seharian. Apa yang harus dilakukan dan kapan perlu konsultasi dengan dokter? Berikut penjelasannya.
Tak Perlu Langsung ke Dokter
Studi yang dipublikasikan Journal of Vocational Health Studies Unair menjelaskan bahwa batuk merupakan mekanisme pertahanan saluran pernapasan terhadap berbagai rangsangan yang ada. Jadi batuk merupakan hal yang baik untuk mengeluarkan lendir dan dahak pada anak.
Namun apabila batuk pilek lebih dari lima hari, panas lebih dari 38 derajat Celcius untuk bayi di bawah tiga bulan dan panas lebih dari 39 derajat celcius untuk anak di bawah enam bulan, dan disertai sesak napas—sebaiknya anak segera dibawa ke dokter.
Jenis-jenis Batuk Pada Anak
Tidak semua batuk dan pilek sama. Berikut beberapa jenis batuk pilek yang perlu Bunda tahu.
Batuk gejala pilek atau flu (selesma/common cold)
Batuk gejala pilek atau flu terdiri dari batuk berdahak dan kering. Batuk kering terjadi akibat iritasi saluran napas, biasanya merupakan awal penyakit saluran napas.
Sementara batuk berdahak akibat akibat gangguan bersihan mukosilier/lendir, biasanya merupakan lanjutan dari perjalanan penyakit. Jika batuk pilek berlangsung lebih dari 1 minggu sebaiknya konsultasi ke dokter, ya.
Batuk croup
Batuk croup adalah infeksi pernapasan yang terjadi ketika laring atau pita suara, tenggorokan (trakea), dan bronkus, yaitu saluran udara ke paru-paru mengalami iritasi dan membengkak. Gejala batuk pada bayi ini berupa panas, demam, disertai batuk seperti “menggonggong”.
Pada kondisi tertentu, saat batuk pada bayi semakin parah bisa menyebabkan si Kecil sesak napas.
Batuk rejan
Batuk rejan atau dikenal dengan batuk seratus hari ditandai dengan batuk terus menerus dalam satu episode yang diakhiri dengan tarikan napas yang mengeluarkan suara tinggi atau mengi, ataupun diakhiri dengan kebiruan pada sekitar bibir.
Batuk pada bayi ini disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis yang memerlukan pengobatan antibiotik.
Batuk gejala bronkiolitis
Infeksi saluran pernapasan atau bronkiolitis disebabkan oleh infeksi virus. Bayi menjadi kesulitan bernapas karena saluran udara kecil ke paru-paru terinfeksi dan berlendir.
Jika bayi terlihat bernapas dengan cepat, maka perlu dibawa segera ke dokter.
Batuk gejala pneumonia
Pneumonia merupakan peradangan paru-paru yang umumnya disertai oleh infeksi bakteri dan memerlukan pengobatan antibiotik. Kondisi ini menyebabkan penumpukan dahak/lendir di area paru-paru.
Bayi yang batuk akibat menderita pneumonia ditandai dengan gejala napas cepat dan sesak yang memerlukan konsutlasi dengan dokter.
Batuk akibat asma
Pemicu batuk asma disebabkan oleh faktor alergi yang menyebabkan kambuhnya asma seperti tungau debu rumah, cuaca dingin, aktivitas fisik, ataupun infeksi saluran pernapasan.
Batuk ini biasanya tidak disertai demam, gejalanya memburuk di malam hari saat udara dingin dan akan sembuh sendiri pada siang dan sore hari. Kadang suara mengi (berbunyi ngik ngik) dapat terdengar dan merupakan salah satu tanda khas pada asma
Tips Mengatasi Batuk Pilek pada Anak di Rumah
Saat mendapati anak mengalami gejala batuk pilek di rumah, Bunda bisa mencoba mengatasinya dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
Pastikan tidur cukup
Dengan beristirahat yang cukup, si Kecil akan lebih kuat melawan virus atau bakteri yang menyerang tubuh.
Posisikan kepala lebih tinggi saat berbaring
Pilek yang menyebabkan hidung tersumbat akan membuat si Kecil tidak nyaman. Berikan bantal pada kepala dan bahunya agar posisi kepala lebih tinggi dari badannya untuk memperlancar hidung yang tersumbat.
Berikan lebih banyak air putih
Jika anak masih menyusui, perbanyak frekuensi pemberian ASI. Bila si Kecil sudah berusia lebih dari enam bulan, berikan air putih yang banyak untuk mengencerkan dahak. Dengan mengonsumsi air putih saat batuk pilek, juga menghindarkan si Kecil dari dehidrasi.
Jika anak berusia lebih dari 1 tahun, boleh diberikan madu untuk membantu meredakan batuk
Oleskan balsam
Untuk meringankan batuk dan pilek, ibu bisa mengoleskan balsam pada dada, punggung, dan leher. Hanya pastikan balsam yang digunakan, aman untuk bayi dan anak-anak.
Balsam bayi biasanya mengandung menthol, kayu putih, chamomile, dan camphor. Bahan-bahan alami tersebut dipercaya aman dan ampuh meringankan batuk pilek pada anak.
Apakah Bunda tetap merasa khawatir bahkan setelah melakukan beberapa langkah di atas? Untuk mengurangi rasa cemas, jangan ragu untuk mendatangi dokter ya, Bun.
Sumber:
Alodokter. 2019. Cara Sederhana Meringankan Batuk Pilek pada Anak.
Alodokter. Tips Memilih Balsem Bayi yang Aman dan Bermanfaat Maksimal.
Haibunda. 2021. Anak Batuk Pilek Itu Biasa, Tidak Perlu Diberi Obat Warung Bunda.
Orami. 2021. Batuk pada Anak: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengobatinya.