Si Kecil tiba-tiba kehilangan berat badan? Jangan khawatir, Bunda. Bayi baru lahir normal kok mengalami penurunan berat badan.
Namun, Bunda juga harus tetap waspada pada penyebab lain berat bayi turun drastis. Yuk, cari tahu mana yang termasuk penurunan berat bayi normal dan tidak!
Berat Badan Bayi Akan Turun Tepat Setelah Lahir
Wajar bagi Bunda untuk merasa khawatir dengan kesehatan bayi yang baru lahir. Apalagi bila Bunda melihat sendiri perubahan berat badan yang terjadi.
Namun, penurunan berat badan pada bayi di awal kehidupannya wajar terjadi. Berat badan bayi baru lahir berkisar antara 2.500-4.000 gram. Pada minggu pertama, akan turun rata-rata 7% paling tinggi 10%. Kemudian, pada minggu kedua akan naik lagi sehingga pada usia paling lama 14 hari sudah kembali berat lahir.
Untuk bayi prematur, pencapaian kembali berat lahir akan berlangsung lebih lama, sekitar 3 minggu. Rata-rata berat badannya bisa turun 10% dan paling banyak 15%.
Penurunan berat bayi baru lahir disebabkan karena tubuh Si Kecil cukup banyak mengandung air yang ia bawa dari dalam rahim.
Dalam rentang waktu 1-2 minggu setelah dilahirkan tersebut, cairan yang ada dalam tubuh Si Kecil sedikit demi sedikit keluar melalui urine. Inilah yang menyebabkan bobot bayi menjadi turun secara otomatis. Meski begitu, penurunan berat badan ini biasanya tidak terjadi secara drastis.
Risiko Jika Terjadi Penurunan Berat Badan Drastis
Bayi bukan prematur yang kehilangan lebih dari 12 persen dari berat badannya, dapat menimbulkan ancaman serius bagi kesehatannya. Inilah yang dikatakan penurunan berat badan bayi yang tidak wajar. Penurunan berat badan yang lebih banyak artinya bayi kehilangan cairan, yang dapat menyebabkan dehidrasi pada bayi.
Dehidrasi pada gilirannya dapat mengentalkan darah bayi dan dapat membuat jantung bayi bekerja lebih keras, dan dalam situasi yang kompleks pembuluh darah dapat tersumbat yang menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Jumlah cairan yang rendah dalam tubuh juga dapat meningkatkan kadar natrium dalam tubuh bayi yang berdampak buruk pada sel. Dehidrasi dan kadar natrium yang tinggi ini dapat menyebabkan komplikasi fatal karena dapat menyebabkan kejang atau kematian.
Cara Mengawasi Berat Badan Bayi
Jumlah pertumbuhan badan bayi berbeda-beda, ada yang sedikit, ada yang banyak. Oleh karena itu, Bunda tidak perlu membandingkan Si Kecil dengan bayi yang lain.
Kurva pertumbuhan yang biasanya digunakan untuk mengukur pertumbuhan bayi adalah kurva Lubchenco. Dengan kurva ini, Bunda akan lebih mudah memantau pertumbuhan bayi seperti pertambahan atau penurunan berat badan bayi masih dalam kisaran normal.
Saat masih di rumah sakit, bayi baru lahir sebenarnya akan sering ditimbang sebagai bagian dari pemeriksaan. Di rumah, Bunda dapat mengawasi berat badan bayi dengan membeli timbangan dan mengukurnya sendiri.
Namun bila Bunda tidak memiliki timbangan, Bunda dapat melihat perkembangan tubuh bayi di awal kehidupannya dengan memerhatikan popok Si Kecil. Setelah minggu pertama, bayi yang baru lahir harus memiliki setidaknya 5-7 popok basah sehari dan setidaknya 3-4 popok kotor sehari.
Bunda juga dapat memantau asupan bayi dengan memerhatikan apakah bayi tampak puas setidaknya untuk beberapa saat setelah menyusu.
Penyebab Berat Bayi Turun Drastis
Bila bayi baru lahir yang menyusu masih mengalami penurunan berat badan setelah usia lebih dari 14 hari, berarti ada gangguan yang terjadi pada proses menyusu. Beberapa faktor yang menyebabkan bayi gagal menyusu meliputi:
Tidak cukup menyusu
Penting untuk menyusui bayi setidaknya setiap dua hingga tiga jam untuk merangsang suplai ASI yang sehat dan memberi ASI yang cukup untuk menambah berat badan.
Pelekatan yang salah
Ketika bayi tidak menempel dengan benar, payudara tidak dapat secara efisien mengeluarkan cukup ASI.
Bentuk puting, baik besar, datar, atau tenggelam, mungkin akan membuat bayi kesulitan mengisap. Bayi juga dapat memiliki masalah fisik atau neurologis yang mengganggu kemampuan bayi untuk menempel pada payudara dengan benar.
Penggunaan pelindung puting yang tidak tepat
Pelindung puting dapat menjadi alat menyusui yang membantu bila digunakan dengan benar dan di bawah pengawasan dokter. Namun, pelindung puting yang digunakan secara tidak benar justru dapat menghalangi bayi mendapatkan cukup ASI.
Produksi ASI yang terlambat
Kelahiran yang sulit, stres, atau plasenta yang tertinggal adalah beberapa penyebab keterlambatan produksi ASI.
Pasokan ASI benar-benar rendah
Masalah fisik, faktor hormonal, atau operasi payudara yang pernah dilakukan, dapat menyebabkan suplai ASI rendah.
Cara Mengoptimalkan Pertumbuhan Bayi
Berat badan bayi hanya salah satu faktor yang menandakan bayi sehat. Biasanya, dokter akan selalu membandingkan tiga komponen pengukuran antropometri: berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala sebagai tolok ukur kesehatan bayi.
Ukuran-ukuran ini akan dicantumkan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) sebagai sarana untuk memantau kesehatan bayi.
Untuk menjaga agar pertumbuhan bayi optimal, Bunda dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Lakukan kontak skin to skin dengan Si Kecil untuk membuatnya merasa nyaman dan santai. Hal ini dapat membantunya meningkatkan kemampuan bayi menyusu.
- Pastikan posisi menyusui dan pelekatan yang baik untuk memastikan bayi menyusu dengan benar.
- Waspada dengan keadaan bayi untuk mengetahui adanya gangguan proses menyusu.
- Beri asupan ASI sesuai permintaan Si Kecil dan biarkan ia puas menyusu di kedua payuadara Bunda.
- Perhatikan perilaku bayi yang sudah puas menyusu seperti tidak rewel, menolak puting, dan tampak tenang.
- Memerhatikan jumlah dan frekuensi Si Kecil buang air kecil dan buang air besar.
Kapan Harus Ke Dokter?
Bila Bunda melihat beberapa indikasi di bawah ini, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk melakukan pemeriksaan:
- Berat badan bayi tidak bertambah 25 gram setiap hari setelah usia 2 minggu.
- Berat badan bayi tidak kembali ke berat lahir dalam 2-3 minggu setelah lahir.
- Berat badan bayi tidak bertambah minimal 750 gram pada bulan pertama dan minimal 600 gram sampai usia 6 bulan.
- Apabila angka dalam kurva Lubchenco, menunjukkan pertumbuhan yang menetap atau menurun dibandingkan angka sebelumnya.
Selain gangguan pertumbuhan di atas yang memerlukan penanganan dokter, menjaga berat badan bayi dapat dilakukan sehari-harinya dengan memastikan Si Kecil mendapatkan asupan yang cukup. Jangan putus asa bila bayi menolak puting Bunda, lakukan dengan sabar sampai ia mau menyusu kembali ya, Bun!
Sumber:
Verywell Family. 2020. Weight Loss in the Breastfed Baby.
First Cry Parenting. 2018. Baby’s Weight Loss After Birth – What’s Normal and What’s Not.
American Pregnancy. Average Newborn Weight.