Perkembangan teknologi yang semakin pesat membantu pekerjaan manusia di berbagai aspek kehidupan. Pekerjaan dan aktivitas pun menjadi lebih praktis dan mudah. Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan gadget juga makin meningkat dan menjadi populer.
Gadget kini tak hanya digunakan oleh orang dewasa saja, tetapi juga oleh anak-anak. Pada satu titik, orangtua sangat menghargai gadget sebagai sarana hiburan dan pendidikan. Namun, di samping manfaat ada banyak juga dampak negatif yang mengarah pada kecanduan teknologi.
Ciri Anak Kecanduan Gadget
Dewasa ini, banyak anak-anak yang mengalami kecanduan gadget. Hal ini dirasakan karena waktu rata-rata pemakaian gadget melebihi batas normal. Khususnya di masa pandemi ini, saat anak lebih banyak di rumah saja dibandingkan beraktivitas di luar ruangan.
Lalu, bagaimana tanda anak Anda yang mengalami kecanduan gadget?
- Marah jika tidak diberikan gadget
- Kesulitan tidur, baik di siang maupun malam hari
- Konsentrasi belajar menurun
- Tidak mau melakukan aktivitas lain, seperti outdoor activity, bermain bersama teman, dan sebagainya
- Saat bosan, cenderung meminta gadget untuk bermain
Efek Anak Kecanduan Gadget
Kecanduan gadget pada anak bisa menjadi masalah serius jika tidak segera ditangani. Ada beberapa dampak yang akan terjadi pada anak yang kecanduan gadget. Apa saja akibat anak kecanduan gadget?
- Masalah kesehatan
Masalah kesehatan menjadi salah satu dampak serius yang ditimbulkan oleh gadget. Menghabiskan terlalu banyak waktu dengan gadget dapat menyebabkan iritasi mata dan gangguan penglihatan. Kecanduan gadget menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik sehingga anak lebih mudah mengalami gangguan berat badan (obesitas).
- Kekerasan
Gadget juga membuat anak menjadi agresif. Beberapa anak-anak akan lebih emosional ketika mereka tidak diberikan gadget saat mereka memintanya. Kemudian emosi tersebut berubah menjadi tantrum karena keinginan mereka tidak terpenuhi.
Beberapa penelitian juga menemukan anak cenderung melakukan kekerasan pada teman sebayanya. Tontonan atau game yang ada di gadget membuat mereka meniru dan melakukannya pada teman atau keluarga.
- Interaksi sosial terganggu
Dilansir dari artikel The New York Times, Dr. Gary Small, penulis buku dan direktur Longevity Center di University of California mengatakan bahwa jika anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk teknologi dan lebih sedikit waktu dengan orang-orang, hal itu akan menghambat interaksi. Hal ini juga bisa mengganggu perkembangan keterampilan komunikasi yang normal pada anak-anak.
- Minat belajar menurun
Anak akan cenderung untuk malas membaca, belajar, dan tidak mendengarkan guru. Mereka lebih mengandalkan gadget mereka untuk memperoleh informasi dengan cepat dan praktis sesuai dengan keinginan mereka sendiri.
Penggunaan gadget yang berlebihan juga akan mengganggu kualitas tidur anak. Anak akan kehilangan waktu istirahat yang dibutuhkan sehingga otomatis tingkat konsentrasi mereka saat belajar juga jadi menurun.
- Speech delay
Untuk anak balita, kecanduan gadget juga bisa membuat mereka telat bicara. Kurangnya komunikasi dua arah membuat mereka mengerti bahasa, tetapi tidak mengerti pengucapannya. Hal ini membuat mereka cenderung bergumam dibandingkan menyusun kata saat berbicara.
- Perkembangan sensorik dan motoriknya terganggu
Beberapa orangtua mungkin berpikir jika memberikan gadget akan lebih aman dibandingkan anak berlarian. Namun, orangtua seperti ini gagal menyadari bahwa anak butuh berinteraksi dengan alam dan orang di sekitarnya.
Bila anak tidak diizinkan bereksplorasi, maka perkembangan sensorik dan motoriknya pun bisa terganggu. Jika dua perkembangan ini terganggu, kedepannya banyak masalah lain yang akan terjadi pula.
BACA: Tenangkan Anak Tanpa Gadget, Bisakah?
Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget
Apakah anak Bunda sudah memiliki tanda-tanda kecanduan gadget? Jangan khawatir, Anda masih bisa memperbaikinya. Coba cara-cara berikut ini untuk mengatasi anak yang kecanduan gadget.
- Batasi waktu bermain gadget
Agar si kecil tidak terus menerus bermain gadget, Anda harus tegas membatasi waktu mereka menggunakan gadget. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan screen time yang ideal untuk anak-anak di atas 2 tahun dan remaja tidak lebih dari dua jam dalam satu hari. Kemudian, idealnya anak di bawah 2 tahun seharusnya tidak memiliki waktu screen time sama sekali.
- Pilihkan konten-konten yang mendidik
Saat anak meminta screen time, pastikan mereka menonton atau bermain sesuai usianya. Lebih baik lagi jika konten-konten yang dimainkan atau ditonton cukup mendidik dan berguna untuk diri si kecil. Contohnya saja, untuk anak-anak, lebih baik arahkan mereka untuk menonton tayangan/aplikasi untuk anak-anak. Lalu, game yang dimainkan juga sebisa mungkin adalah game edukasi.
- Temani anak saat bermain gadget
Agar poin kedua tidak dilanggar, usahakan untuk menemani anak selama mereka melakukan screen time. Dengan menemani anak, Anda juga bisa jadi sekaligus menjelaskan tontonan atau game yang sedang mereka mainkan. Jika ada adegan-adegan dewasa, Anda pun bisa menjelaskan dengan baik bila hal tersebut tidak baik untuk dilakukan. Selain bisa mengontrol, Anda juga bisa mengarahkan serta membentuk karakter anak sesuai yang Anda ajarkan.
- Ajak anak untuk berkegiatan lain
Bermain gadget dan bermain di luar harus seimbang. Jangan biarkan anak terus menerus ada di dalam rumah hanya bermain gadget sepanjang hari. Anda bisa mengajak mereka berkeliling lingkungan sekitar rumah atau lapangan. Namun, tentu saja jangan lupa protokol kesehatan seperti menggunakan masker saat berkegiatan di luar, ya.
Sumber:
Verywell Family. 2021. How Much Should You Limit Kids’ Screen Time and Electronics Use?
Playground Equipment. 2013. 9 Effects of Modern Gadgets on Children Development