Obat Maag yang Dilarang untuk Ibu Hamil, Apa Saja Ya?

Obat maag yang dilarang untuk ibu hamil perlu diketahui agar Bunda bisa berhati-hati dalam memilihnya. Karena jika salah memilih obat, kesehatan ibu hamil dan janin bisa terganggu. Jadi, apa saja obat maag yang dilarang untuk ibu hamil, ya?  

Umumnya, sakit maag pada ibu hamil bisa ditangani dengan minum obat maag. Namun, ibu hamil harus lebih selektif dalam memilih obat maag yang aman dikonsumsi selama mengandung Si Kecil. 

Pasalnya, tidak semua obat maag aman untuk ibu hamil dan janin, lho. Bahkan, obat-obatan tersebut justru bisa memperburuk kondisi jika dikonsumsi sembarangan. Oleh karena itu, penting bagi Bunda mengetahui obat maag yang dilarang untuk ibu hamil. Kira-kira, apa saja ya? 

Inilah Obat Maag yang Dilarang untuk Ibu Hamil 

Ketika mengalami sakit maag, ibu hamil akan merasakan gejala berupa sakit perut, perut kembung, mual dan muntah, serta sensasi panas di dada (heartburn). Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti perubahan hormon saat hamil atau tekanan pada lambung dari rahim seiring dengan pertumbuhan janin yang terus berkembang. 

Untuk mengatasinya, ibu hamil bisa minum obat maag yang aman. Namun, penting juga untuk tahu obat maag yang dilarang untuk ibu hamil atau membutuhkan anjuran dari dokter lho, Bun. Berikut ini adalah contohnya:

1. Antasida yang mengandung natrium tinggi 

Antasida memang sering digunakan untuk meredakan gejala sakit maag dengan cepat. Namun, dokter biasanya akan melarang ibu hamil untuk mengonsumsi antasida yang mengandung natrium tinggi, terutama natrium bikarbonat. 

Soalnya, antasida dengan kadar natrium tinggi ini dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam jaringan, sehingga memicu pembengkakan dan penambahan berat badan, Bun. Selain itu, konsumsi antasida yang berlebihan saat hamil juga bisa menyebabkan sembelit lho, Bun.  

2. Omeprazole

Omeprazole memang bisa membantu mengatasi sakit maag dan keluhan yang menyertainya, Bun. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi produksi asam lambung. Dengan cara kerja tersebut, obat ini dapat mengurangi gejala sakit maag, seperti nyeri ulu hati, mual, dan kembung.

Meski sering dianggap aman, obat maag ini ternyata dilarang untuk ibu hamil, khususnya pada trimester pertama kehamilan. Soalnya, omeprazole bisa menembus plasenta dan berisiko bagi bagi janin, Bun. Jadi, sebelum menggunakannya, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter tentang keamanan obat ini ya, Bun. 

3. Domperidone 

Domperidone merupakan salah satu obat golongan antiemetik yang bisa meredakan gejala mual dan muntah. Karena manfaat tersebut, banyak ibu hamil yang menggunakan domperidone untuk mengatasi keluhan mual dan muntah akibat sakit maag. Padahal, obat ini tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi selama kehamilan, lho.  

Perlu diketahui, penggunaan domperidone untuk ibu hamil hanya untuk kasus tertentu, seperti mual muntah parah atau hiperemesis gravidarum. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter dulu sebelum minum obat ini ya, Bun. 

4. Obat-obatan herbal

Hayo, siapa yang sering mengonsumsi obat-obatan herbal untuk mengatasi maag? Perlu diingat ya, tidak semua obat herbal itu aman untuk ibu hamil lho, Bun. Obat-obatan herbal juga bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, seperti keguguran dan kelahiran prematur, terutama jika dikonsumsi dalam dosis yang berlebihan. 

Nah, salah satu obat herbal alami yang terbukti aman untuk mengatasi sakit maag saat hamil adalah jahe, Bun. Soalnya, jahe memiliki sifat antioksidan dan antiradang yang dapat meredakan peradangan di lambung dan mengurangi produksi asam lambung. Selain itu, jahe juga bisa mengatasi mual dan muntah akibat sakit maag. 

Selain obat-obatan di atas, obat maag yang dilarang untuk ibu hamil adalah misoprostol, ya. Ini karena obat ini bisa berisiko mengganggu kehamilan, Bun. Jadi, obat ini hanya boleh digunakan sesuai anjuran dokter, ya.

Cara Mengatasi Sakit Maag Saat Hamil 

Selain mengonsumsi obat maag, ibu hamil juga bisa mencoba berbagai cara untuk meredakan gejala sakit maag yang muncul, di antaranya: 

  • Konsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi sering. 
  • Hindari makan beberapa jam sebelum berolahraga atau tidur.
  • Hindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan sakit maag, seperti makanan pedas, asam, berlemak, dan berminyak, serta minuman bersoda dan berkafein. 
  • Duduk tegak saat dan setelah makan.
  • Jangan langsung berbaring setelah makan.
  • Aturlah posisi tidur yang tepat, seperti miring ke kiri atau posisi kepala lebih tinggi.
  • Konsumsi yoghurt atau minum segelas susu untuk meredakan gejala sakit maag yang muncul.
  • Mengunyah permen karet.

Nah, setelah mengetahui obat maag yang dilarang untuk ibu hamil, Bunda jadi tidak perlu khawatir lagi dalam memilih jenis obat ini, ya. Namun, perlu Bunda ingat untuk selalu berkonsultasi dengan dokter lebih dulu ya sebelum minum obat apa pun saat hamil. Bunda bisa lho konsultasi melalui chat online.

Penting untuk diingat juga, saat membeli obat maag, pastikan Bunda memperhatikan kandungan obat dengan cermat. Pasalnya, banyak obat maag yang mengandung kombinasi bahan yang justru dikhawatirkan berbahaya bagi ibu hamil. 

Sumber: 

Shah, N., & Gossman, W. National Library of Medicine. (2023). StatPearls. Omeprazole. 

National Health Services UK (2024). Pregnancy. Indigestion and Heartburn in Pregnancy. 

National Health Services UK (2021).  Medicines A to Z. Omeprazole. 

Cleveland Clinic (2024). Diseases & Conditions. Heartburn During Pregnancy. 

American Pregnancy Association (2024). Herbs and Pregnancy. 

Baby Center (2021). Which Heartburn Medicines Are Safe During Pregnancy?

Drugs (2023). Domperidon. 

Drugs (2023). Sodium bicarbonate Pregnancy and Breastfeeding Warnings.

Drugs (2022). Misoprostol Pregnancy and Breastfeeding Warnings.

Healthline (2024). Can You Use Ginger to Treat Acid Reflux?

Pregnancy Birth Baby (2024). Indigestion and Heartburn in Pregnancy.

Verywell Health (2023). Ginger for Nausea Relief. 

WebMD (2023). Understanding Pregnancy Discomforts — Treatment. 

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *