Overstimulasi pada bayi bisa saja terjadi lho, Bun. Kondisi ini akan membuat Si Kecil merasa tidak nyaman, lebih rewel, dan sulit ditenangkan. Padahal, stimulasi kepada bayi diperlukan untuk mengoptimalkan perkembangan otaknya. Jadi, apa yang perlu Bunda lakukan ketika Si Kecil mengalami overstimulasi? Yuk, simak artikel ini!
Stimulasi kepada bayi bisa diberikan dalam bentuk suara, sentuhan, dan aktivitas bermain, Bun. Namun, terkadang stimulasi yang diterima bayi bisa berlebihan dan memicu overstimulasi, sehingga ia kewalahan untuk menerimanya.
Banyak hal yang bisa menyebabkan overstimulasi pada bayi, Bun. Namun, aktivitas yang paling sering membuat bayi overstimulasi adalah ketika ia dikelilingi banyak orang untuk bermain dengannya, misalnya saat menghadiri acara keluarga.
Ini Tanda-Tanda Overstimulasi pada Bayi
Ketika bayi merasakan stimulasi yang berlebihan, tubuhnya akan menghasilkan hormon kortisol, Bun. Hormon kortisol ini akan membuat detak jantung bayi lebih cepat, napas menjadi cepat, serta otot menegang sebagai respons tubuh terhadap overstimulasi atau stres.
Namun, karena bayi belum bisa mengatakan apa yang ia rasakan, termasuk respons tubuh tersebut. Akhirnya, bayi menunjukkan tanda-tanda ketika ia sedang merasakan stimulasi yang berlebihan. Nah, beberapa tanda yang umumnya muncul adalah:
- Menjadi rewel dan menangis, biasanya lebih keras dari biasanya
- Tampak kesal sambil memalingkan muka
- Menghentak-hentakkan kaki dan mengepalkan tangan
- Berontak ketika digendong
- Tampak ketakutan
- Tidak ingin menyusu
Perlu diketahui, tidak semua bayi akan menunjukkan tanda-tanda yang serupa, tergantung pada usia dan seberapa parah ia merasa terganggu. Ada yang hanya menunjukkan salah satunya, ada pula yang bahkan semuanya. Oleh karena itu, Bunda perlu memperhatikan setiap tanda-tandanya ya.
Cara Mengatasi Overstimulasi pada Bayi
Apabila Bunda atau Ayah menyadari Si Kecil mengalami overstimulasi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Begini langkah-langkahnya:
1. Jauhkan bayi dari keramaian
Seperti yang telah disebutkan, overstimulasi pada bayi biasanya disebabkan oleh lingkungan sekitar yang terlalu ramai. Oleh karena itu, langkah tepat untuk menenangkan bayi adalah dengan menjauhkannya dari keramaian.
Bunda bisa membawa Si Kecil ke tempat yang tenang dengan cahaya redup, misalnya kamar Si Kecil. Jika sudah menemukan tempat tenang, Bunda bisa menenangkannya dengan suara lembut dengan berbicara seperti “Bunda di sini, Sayang, kamu aman.”
Sementara itu, apabila sedang di luar, Bunda bisa meletakkan Si Kecil di stroller dan menutupinya dengan selimut tipis.
2. Pakaikan bedong bayi
Memakaikan bedong kepada Si Kecil bisa menenangkannya, Bun. Ini karena bedong bayi bisa menekan dan menghangatkan tubuh Si Kecil sehingga memberikan kenyamanan. Hal ini bisa membuat Si Kecil merasa nyaman kembali setelah mengalami overstimulasi.
Namun, perlu diingat, tidak semua bayi suka dipakaikan bedong ya, Bun. Jadi, kalau Si Kecil menolak untuk dipakaikan bedong, sebaiknya jangan dipaksakan ya Bunda.
3. Nyalakan white noise
Untuk menenangkan Si Kecil, Bunda atau ayah juga bisa menyalakan white noise, yaitu kombinasi suara yang menciptakan suara mendengung untuk mengurangi kebisingan. Dengan memperdengarkan white noise kepada Si Kecil, kebisingan di sekitarnya bisa berkurang, sehingga Si Kecil bisa kembali merasa nyaman.
Bunda juga bisa memberikan suara yang tenang, seperti suara alam, bunyi rintik hujan, ombak, atau musik bernada pelan dan lembut untuk menenangkan Si Kecil.
4. Tetap berada di dekat bayi
Overstimulasi pada bayi juga bisa diatasi dengan menggendong bayi, Bun. Namun, ada juga bayi yang justru tidak ingin digendong. Apabila begitu, Bunda hanya perlu menempatkan Si Kecil di kasurnya, tetapi tetap berada di dekatnya.
Memberikan beragam stimulasi kepada bayi memang bagus untuk perkembangan otaknya, Bun. Namun, jangan sampai stimulasi yang diberikan malah berlebihan ya.
Nah, untuk menghindari terjadinya overstimulasi, Bunda bisa mengatur agar waktu stimulasi dan istirahat Si Kecil seimbang. Selain itu, Bunda juga perlu menghindari melakukan stimulasi saat Si Kecil akan tidur atau ketika Si Kecil tidur.
Apabila Bunda atau Ayah masih memiliki pertanyaan soal overstimulasi pada bayi, konsultasikan ke dokter, baik secara langsung atau melalui chat online ya. Dengan begitu, dokter akan menjelaskan lebih lengkap soal overstimulasi pada bayi.
Sumber
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2023). Deteksi dan Stimulasi Dini Tumbuh Kembang Bayi.
Mayo Clinic (2023). Parenting, Kids & Teens. Child-Led Movement Can be Helpful for Overstimulated Kids.
Marie, S. Healthline (2024). 11 Signs of an Overstimulated Baby and How to Soothe Them.
Healthy Children, The American Academy of Pediatrics (2022). How to Calm a Fussy Baby: Tips for Parents & Caregivers.
Cinelli, E. Parents (2023). Is Your Child Overstimulated? Here’s What to Do.
Raising Children Network (Australia) (2023). Newborns. Overstimulation: Babies and Children.
Anggarwal, N. The Bump (2023). Signs of an Overstimulated Baby (and How to Calm Their System).
O’Mary, L. WebMD. White Noise for Babies: Sleep Aid or Potential Hazard?