Ari-Ari Bayi, Ini Perannya Selama Masa Kehamilan

Ari-ari bayi atau plasenta adalah jaringan yang umumnya dikeluarkan setelah bayi lahir. Organ ini bertumbuh selama kehamilan guna mendukung tumbuh kembang janin dalam kandungan. Meski sering dianggap sampingan, ari-ari punya peranan penting dan harus ditangani dengan tepat. Soalnya, penanganan yang tidak higienis bisa menimbulkan risiko infeksi atau komplikasi.

Tahukah Bunda bahwa ari-ari atau plasenta merupakan organ yang terbentuk selama kehamilan dan memiliki peran sangat penting, mulai dari menyalurkan nutrisi dan oksigen pada janin hingga membantu membuang zat sisa dari janin. Setelah bayi lahir, ari-ari biasanya akan dikeluarkan melalui proses yang disebut persalinan plasenta. 

Meski sudah tidak lagi diperlukan setelah persalinan, ari-ari sering kali mendapatkan perhatian khusus dari keluarga. Berbagai tradisi dan kepercayaan tentang pengelolaan ari-ari masih banyak diterapkan di Indonesia, mulai dari cara membersihkan hingga menyimpannya. Namun, penting untuk diketahui, perawatan ari-ari yang tidak higienis dapat meningkatkan risiko infeksi, baik bagi Ibu maupun lingkungan sekitar.

Berbagai Peran Ari-Ari Bayi Selama Kehamilan

Ari-ari bukanlah sekadar “sisa” yang ikut keluar setelah melahirkan. Organ ini punya peran penting selama kehamilan karena jadi penghubung utama antara ibu dan bayi dalam kandungan. Nah, berikut ini beberapa fungsi penting ari-ari bayi dalam kandungan:

1. Memberi asupan nutrisi dan oksigen

Ari-ari merupakan organ utama yang menyalurkan makanan, oksigen, dan nutrisi dari ibu ke janin selama berada di dalam kandungan. Dengan bantuan ari-ari, janin bisa mendapatkan zat-zat yang dibutuhkan agar tumbuh dan berkembang dengan baik.

2. Mengangkut zat sisa dari bayi

Selain menyalurkan nutrisi, ari-ari juga berperan penting dalam membawa zat sisa hasil metabolisme dari janin kembali ke tubuh ibu. Hasil pembuangan zat tersebut kemudian akan diproses dan mengalirkannya kembali ke tubuh ibu. 

Jadi, tubuh janin tetap bersih dari zat yang tidak diperlukan. Proses ini penting agar lingkungan di dalam rahim tetap sehat dan mendukung perkembangan janin.

3. Melindungi janin

Ari-ari memiliki kemampuan untuk menyaring sebagian bakteri dan zat berbahaya, sehingga janin terlindungi dari beberapa jenis infeksi. Meski demikian, fungsi perlindungan ini tidak sepenuhnya sempurna dan masih ada risiko infeksi berat yang dapat terjadi. Peran ini tetap sangat penting dalam menjaga kesehatan janin selama kehamilan.

4. Menghasilkan hormon penting

Ari-ari juga memproduksi berbagai hormon yang berperan dalam menjaga kehamilan dan menunjang pertumbuhan janin. Hormon-hormon ini membantu tubuh ibu beradaptasi selama hamil serta memastikan janin berkembang dengan optimal hingga saat persalinan tiba. 

Merawat Ari-Ari Bayi Setelah Lahir

Setelah proses melahirkan selesai, sebagian keluarga di Indonesia memang masih menjalankan tradisi mengubur ari-ari. Namun, prosedur ini juga perlu disertai pemahaman yang benar agar kesehatan keluarga tetap terjaga. Berikut adalah beberapa tips dan perawatan yang bisa Bunda terapkan saat menangani ari-ari bayi:

  • Ari-ari harus dibungkus steril jika hendak dibawa pulang.
  • Jika akan dikubur, pastikan ari-ari tidak dibiarkan terlalu lama terbuka agar tidak busuk atau menimbulkan bau.
  • Pastikan lokasi penguburan berada di tempat yang aman, jauh dari sumber air bersih dan area bermain anak.
  • Gunakan sarung tangan bersih saat memegang ari-ari.
  • Pastikan kebersihan alat yang digunakan saat sebelum dan sesudah memotong tali pusar.
  • Hindari menyimpan ari-ari di dalam ruangan atau wadah tertutup di rumah dalam waktu lama karena dapat menjadi sumber bakteri dan bau tidak sedap.

Tanda Bahaya Setelah Ari-Ari Dikeluarkan Pascapersalinan

Ari-ari bayi biasanya menyambung pada tali pusar bayi yang kemudian digunting setelah dilahirkan. Nah, setelah ari-ari dikeluarkan dan digunting dari tubuh bayi, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan untuk memastikan kesehatan bayi tetap terjaga. Terlebih, bila muncul salah satu tanda berikut ini, segera konsultasikan ke dokter atau bidan:

  • Tali pusar bayi tampak merah, bengkak, atau keluar nanah.
  • Terjadi perdarahan yang sulit berhenti pada tali pusar.
  • Bayi demam tinggi, tampak lesu, atau tidak mau menyusu.
  • Area sekitar pusar mengeluarkan bau tidak sedap.
  • Tali pusar tidak kering atau belum lepas lebih dari 2 minggu setelah lahir.

Apabila bayi mengalami kondisi tersebut, sebaiknya Bunda segera memeriksakannya ke dokter ya untuk mencegah terjadinya infeksi serius pada bayi. 

Nah, itulah informasi mengenai peran penting ari-ari bayi, cara merawat, hingga tanda yang perlu diperhatikan pada tubuh bayi setelah ari-ari dilepas. Jika Bunda masih bingung dan memiliki pertanyaan seputar perawatan ari-ari maupun kesehatan bayi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ya.

Sumber:

Australian Government Department of Health and Aged Care. Pregnancy Birth & Baby (2024). Umbilical Cord Care.

Cleveland Clinic (2024). Umbilical Cord.

Mayo Clinic (2024). Umbilical Cord Care: Do’s and Don’ts for Parents.

Healthy Children (2025). Umbilical Cord Care in Newborns.

Mount Sinai. Umbilical Cord Care in Newborns.

By dr. Kevin Adrian Djantin

Project and Collaboration Medical Editor Alodokter

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *