Pada minggu ketiga, penempatan telur yang telah dibuahi menyebabkan perubahan besar dalam tubuh ibu. Seperti apa perubahan yang dialami ibu? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini.
Keputihan Terjadi
Selama masa implantasi payudara ibu mungkin bengkak atau sakit, dan mungkin menyadari adanya keputihan atau leukorea. Cairan yang sedikit kental ini keluar dari area kanal serviks untuk menjaga agar bakteri yang tak diinginkan jangan sampai masuk ke rahim dan mencegah infeksi.
Selain itu, selama implantasi sekitar 2% wanita mengalami pendarahan implantasi (atau mirip menstruasi) dan kebanyakan terjadi selama satu hingga tiga hari. Tidak seperti menstruasi, pendarahan implantasi tidak terasa deras, dan terlihat seperti keputihan berwarna merah muda atau kecokelatan.
Namun, gejalanya berbeda pada setiap wanita dan untuk setiap kehamilan. Pendarahan dapat berlangsung empat hingga lima hari, dan mungkin juga berwarna merah dan deras.
Sulit untuk membedakan antara pendarahan implantasi dengan menstruasi hanya dari penampakannya. Jika Anda mengukur suhu basal tubuh, durasi antara fase suhu tinggi mengindikasikan kemungkinan kehamilan.
Setelah pergantian fase suhu rendah ke tinggi, jika suhu tinggi berlanjut 16 hingga 18 hari atau lebih, ada kemungkinan kehamilan; dan jika berlanjut hingga 21 hari atau lebih (tiga minggu setelah ovulasi), maka kemungkinan kehamilan lebih tinggi.
Namun, sekitar tujuh hingga 10 hari setelah dimulainya fase suhu tinggi, kadang-kadang suhu tubuh turun sementara. Satu atau dua hari penurunan suhu tubuh adalah hal yang biasa dan ditemukan pada 20% ibu hamil. Fenomena ini disebut dengan ‘tukikan implantasi.’
Kadar Hormon hCG Meningkat
Ketika kehamilan sudah dimulai, sekresi hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG) dimulai. hCG diproduksi oleh benang-benang mirip akar dari villi chorionic di sekitar telur yang telah dibuahi, dan peningkatan kadrnya menunjukkan ciri-ciri kehamilan.
hCG menjaga sekresi progesteron, sekaligus mencegah endometrium meluruh, dan sangat penting bagi kelanjutan kehamilan. Oleh karena produksi hCG membutuhkan waktu untuk muncul di dalam darah atau urine, kadar konsentrasi hCG di minggu ketiga sangat rendah dan biasanya kurang dari 50mIU/ml.
Namun, di minggu keempat kadarnya naik sekitar 20 hingga 500 mIU/ml, dan di sekitar minggu kedelapan hingga 10, konsentrasi hCG mencapai puncaknya, dan kemudian berangsur menurun.
Gunakan Test Pack dan Kunjungi Dokter
Alat tes kehamilan dini yang dapat digunakan sebelum minggu ke-5 tersedia. Alat ini mampu mendeteksi konsentrasi hCG mulai 25 mIU/ml atau lebih, sehingga dari minggu keempat dan seterusnya akurasinya akan meningkat. Sebagai catatan, saat minggu ke-3 hari ke-4 akurasinya hanya sekitar 50%, dan pada minggu ke-3 hari ke-6, akurasinya sekitar 80%.
Meski begitu, hasil tes tersebut tidak 100% akurat. Meskipun hasil tes kehamilan menunjukkan tanda positif, namun hal ini dapat disebabkan oleh penyakit kelamin, dan tes kehamilan tidak dapat memberi peringatan tentang kehamilan ektopik atau implantasi di luar rahim.
Untuk mengonfirmasi kehamilan dan memastikan semuanya baik-baik saja, Anda harus memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, tidak mungkin memastikan kehadiran embrio di kantung kehamilan atau detak jantung di minggu ke-3.
Jika Anda merasa baik-baik saja, lebih baik jangan periksa dulu ke dokter. Melakukan USG di akhir minggu ke-5 akan lebih baik. Pemeriksaan USG akan mendeteksi kantung kehamilan dan detak jantung bayi, sehingga bisa lebih mengonfirmasi kehamilan Anda.