Banyak ibu mengalami puncak mual pada tahap ini, yang rasanya seperti mabuk laut sepanjang hari. Walaupun ibu mengetahui gejala ini akan menghilang dan tidak terdapat nyeri yang dirasakan, masa mual merupakan masa yang berat bagi ibu hamil.
Beberapa wanita tidak dapat lagi menikmati makanan favoritnya, terlebih lagi pengaruh perubahan hormon-hormon kehamilan akan menyebabkan rasa lesu yang mengakibatkan ketidaknyamanan dalam beraktivitas. Dalam kurun waktu ini, ibu hamil akan cenderung melakukan apa pun yang dapat membuat hidupnya lebih mudah.
Bantulah ibu menyiapkan makanan. Jika ayah tidak bisa memasak, gunakan jasa pesan-antar atau membeli makanan dari luar. Ambil inisiatif dalam membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.
Namun jika tidak dapat selesai, yakinkan ia bahwa tidak apa-apa membiarkannya seperti itu, dan dapat menyelesaikannya lain waktu sesuai kenyamanan ibu. Untuk mengurangi stresnya, yakinkan ibu semuanya akan baik-baik saja.
Jika Anda khawatir dengan kesehatan bayi karena ibu tidak memiliki nafsu makan, dalam periode ini ayah tidak perlu terlalu khawatir. Secara alami, kebutuhan nutrisi janin akan dicukupi dari yolk sac, sehingga kuantitas asupan makanan Ibu tidak akan memberikan efek langsung pada janin.
Ibu mungkin juga mengkhawatirkan kecukupan nutrisi janin. Jika Ayah menyarankannya untuk lebih banyak makan, maka hal ini tidak akan membuat perasaannya tidak lebih baik, namun justru menambah kekhawatirannya.
Sehingga untuk meringankan beban pada situasinya saat ini, yang terbaik adalah mengatakan, “Tidak apa-apa jika kecukupan cairan telah tercukupi, jika mualmu berkurang, kita coba makan sedikit-sedikit, yuk.”
Dengan memahami dasar fisiologi nutrisi dan hal yang perlu diwaspadai dapat membantu meringankan kekhawatiran dan kegelisahan. Berusahalah memberikan dukungan yang terbaik, dengan kesabaran dan penuh kasih sayang.
