Tips Mengasuh Balita Sesuai Karakternya

Setiap orang tua memiliki teknik dan kepercayaan tersendiri dalam mendidik dan mengasuh anaknya. Namun dengan mengetahui beberapa tipe karakter anak, ibu dapat menyusun pola mendidik dengan lebih mudah.

Karakter dalam artikel ini lebih fokus pada bagaimana anak mengelola emosinya dan bertingkah laku. Jadi, saat anak ibu sering rewel, cerewet, dan tidak bisa berhenti bergerak, tenang dulu dan tidak perlu khawatir ataupun cemas. Ketahui ia termasuk dalam karakter mana dan bagaimana tips menghadapinya.

Dalam dunia psikologi, temperamen pada anak sangat memengaruhi karakter kepribadiannya kelak. Banyak penelitian membuktikan bahwa temperamen pada anak turut mempengaruhi perkembangan emosi dan perilakunya, tentu saja faktor lain juga mempengaruhi seperti jenis kelamin, pola asuh, kondisi sosial ekonomi, kondisi mental ibu selama mengandung, dan lain-lain.

Termasuk tipe manakah si Kecil? Coba cari tahu dari penjelasan di bawah ini.

1. Tipe Malaikat

Anak tipe ini biasanya selalu tersenyum menggemaskan dan menarik perhatian di sekitarnya. Ia cenderung tidak banyak bergerak dan umumnya menyukai hal-hal yang tergolong santai, seperti menyanyi dan menari. Namun, anak tipe ini biasanya tidak bisa fokus pada satu hal saja, pikirannya sering teralihkan dan melupakan hal-hal yang sudah dikatakan kepadanya.

Bila Si Kecil termasuk dalam tipe ini, maka saat ia menolak hal yang ibu sarankan, coba untuk menawarkan hal-hal lain yang membuatnya tertarik. Contohnya, ibu perlu membawanya ke dokter gigi dan dia tidak mau. Maka, beritahu sehabis ke dokter gigi, ia akan mendapat es krim. Tidak lupa, imbuhkan kata yang bisa menggugah perasaannya, seperti, “Di dokter gigi banyak juga anak-anak lain atau banyak mainan di sana. Mama sewaktu kecil suka sekali ke dokter gigi. Seru!”

2. Tipe Teks

Dari lima tipe karakter yang ada, anak ini dinilai paling cerdas. Ia cepat berbicara, dapat memahami hal-hal yang diajarkan, memiliki daya ingat baik, memperhatikan percapakan dan gerakan orang dewasa, serta mahir menirunya. Anak tipe ini umumnya suka membaca sehingga coba berikan banyak buku bacaan.

Meski begitu, ia kadang suka berbicara tanpa berpikir sehingga kurang sopan dan sedikit perfeksionis jadi tidak mau melakukan hal yang tidak ia bisa. Maka dari itu, ibu perlu sering menekankan bahwa kegagalan itu bukan masalah besar, namun hanya proses belajar. Hal ini penting karena anak tipe ini biasanya mengikuti apa yang dikatakan ibunya.

Karena alasan yang sama juga, ibu pun perlu menjelaskan sebab akibat ketika memintanya melakukan sesuatu. Misal, ia perlu cepat tidur agar besok bisa semangat beraktivitas atau karena tubuh seperti mesin yang butuh istirahat. Jangan menipunya dengan kata-kata “harus tidur karena kalau malam hantu muncul” atau sejenisnya.

3. Tipe Aktif

Anak tipe ini sering dibilang nakal karena tidak bisa diam dan selalu ingin mencoba segala yang terlihat di depannya. Tidak heran, ia kerap melakukan tindakan berbahaya dan menimbulkan masalah. Ibu tidak bisa membiarkannya di luar pengawasan sedikit saja. Terlebih, anak ini pun nampaknya tidak mau mendengar meski sudah dimarahi.

Meski begitu, anak tipe ini biasanya memiliki postur tubuh dan perkembangan fisik yang baik. Bila ia membangkang terus menerus, coba peluk dan mengelus saat menasihatinya. Anak bertipe aktif umumnya sensitif pada sentuhan sehingga akan lebih mendengarkan. Selain itu, coba nasihati dia di ruang atau tempat yang bebas bahan mainan. Hal ini karena ia sangat visual, sehingga jika ada sesuatu yang menarik perhatiannya, fokusnya jadi teralihkan dengan mudah.

4. Tipe Sensitif

Anak tipe sensitif biasanya pemalu, peka akan perasaan, dan mudah tersakiti. Masalah kecil saja bisa membuatnya menangis. Selain itu, indra pendengar dan penglihatannya pun sensitif. Hal ini membuatnya mudah untuk membedakan tinggi rendah suara dan ragam varian warna, sehingga kebanyakan dari mereka memiliki jiwa seni yang baik.

Anak-anak tipe ini biasanya menolak melakukan sesuatu bukan karena ia tidak suka tapi karena ia takut, terutama pada perubahan di lingkungannya. Ia membutuhkan waktu lama untuk menilai dan beradaptasi, sehingga ibu perlu sabar dalam menghadapinya. Ibu pun disarankan untuk menasihati dan berbicara padanya dengan suara kecil dan lembut agar ia mau mengerti dan menurut. Ingat, jiwa dan indra mereka sangat sensitif.

5. Tipe Negatif

Anak tipe ini bila sudah rewel, segalanya akan ditolak. Mau dibujuk bagaimanapun, ia tidak mau menyerah pada perasaannya dan tidak mau tersenyum. Mereka pun kadang berkata kasar, egois, dan seakan tak bisa mengontrol perasaannya. Meski begitu, bila Si Kecil termasuk tipe ini, ia termasuk anak yang cerdas, fokus, dan seorang pekerja keras. Anak-anak tipe ini biasanya memiliki tekad dan komitmen yang kuat.

Maka dari itu, sebelum ibu menasihatinya dengan penekanan, pahami dulu perasaanya. Mereka hanya anak-anak yang ingin dimengerti.

Selain itu, anak tipe ini tidak menyukai hal yang tidak teratur, karena itu bila ada perubahan jam atau tujuan perjalanan, komunikasikan dulu kepadanya, atau sedapat mungkin usahakan agar tidak ada perubahan.

Nah, sekarang ibu sudah tahu berbagai macam tipe anak. Bagaimana? Apakah Si Kecil termasuk salah satunya? Bila iya, ibu sudah tahu bagaimana cara menghadapinya dong sekarang.

Karakter-karakter di atas ini tidak permanen kok! Semuanya memiliki nilai plus minus sendiri dan bisa berubah seiring pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil. Jadi, selalu semangat!

By Nana Gerhana, M.Psi., Psikolog

Psikolog Klinis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *