Saat bekerja, ibu mungkin tidak dapat bersama Si Kecil sehingga ASI perlu disimpan terlebih dahulu agar buah hati tetap bisa mendapatkan asupan utamanya. Oleh karena itu, yuk, kenali cara benar menyimpan ASI agar tetap segar dan sehat!
Pilih Wadah Penyimpanan yang Tepat
Sebelum menyimpan ASI, pilih dulu wadah penyimpanan yang tepat. Ibu dapat menampung ASI dalam botol plastik keras bebas BPA, salah satu bahan kimia pembuat plastik. Pastikan botol dapat ditutup rapat.
Ibu juga bisa menyimpan ASI di kantung khusus untuk menampungnya. Namun kantung berpotensi sobek dan bocor sehingga pastikan meletakkannya dalam wadah plastik keras untuk makanan yang dapat ditutup rapat.
Simpan dalam Durasi yang Benar
Setelah mendapatkan wadah, ibu juga perlu tahu berapa lama ASI tetap dalam kondisi baik sesuai sesuai suhu ruang penyimpanan. Berikut ini yang harus ibu tahu bagaimana cara menyimpan ASI:
- Pada suhu kamar (tidak lebih dari 25°C) selama 4-6 jam.
- Dalam kotak pendingin portabel dengan batangan es selama 24 jam
- Dalam kulkas selama 3 hingga 5 hari. Letakkan ASI pada area terdingin yaitu di bagian dalam hampir menempel dengan dinding kulkas.
- Dalam freezer (lemari pembeku) selama 2 minggu hingga 6 bulan tergantung tingkat pendinginan.
Pilihlah ruang penyimpanan sesuai kebutuhan ibu. Namun ingat bahwa semakin lama durasi penyimpanan ASI semakin menurun kualitasnya, misalnya kadar vitamin C-nya.
Cairan ASI mungkin terbagi dua bagian atau lebih bila telah lama disimpan, baik dalam suhu ruang maupun di kulkas. Bila hal itu terjadi, ibu tidak perlu khawatir. Cukup kocok wadah ASI untuk menjadikan cairan kembali menyatu.
Simpan di Kulkas atau Freezer
Jika ibu perlu membekukan ASI, lakukan sesegera mungkin setelah memerahnya agar kesegarannya terjaga. Selain itu, ibu dianjurkan untuk tidak mengisi penuh wadah ASI saat membekukannya. Hal ini karena ASI dapat mengembang selama pembekuan.
Ibu boleh menambahkan ASI yang baru diperah ke ASI beku selama keduanya dihasilkan pada hari yang sama. Namun, ASI yang baru diperah perlu didinginkan terlebih dulu di kulkas selama minimal 1 jam sebelum dicampur ASI beku di freezer. Hal ini karena ASI segar dapat bersuhu hangat dan kondisi tersebut bisa memicu ASI yang telah beku mencair sebagian.
Ketahui Cara Mencairkan ASI Beku
Pencairan ASI beku dapat dilakukan dengan memindahkannya dari freezer ke kulkas. Namun, cara ini mungkin membutuhkan waktu cukup lama. Jika ibu membutuhkan ASI tersedia segera, coba lakukan beberapa cara berikut:
- Celupkan wadah ASI beku sambil digoyang-goyang dalam air hangat hingga ASI mencair.
- Atau, kucurkan air dingin kemudian hangat yang mengalir pada wadah ASI beku.
Ibu perlu memastikan permukaan wadah ASI kering sebelum membukanya agar tidak ada cairan yang tercampur ke dalam ASI.
ASI yang telah dicairkan dapat digunakan hingga 24 jam. Bila melebihi batas waktu tersebut, lebih baik buang ASI dan jangan membekukan kembali ASI yang telah dicairkan.
Hindari pencairan ASI di microwave karena microwave tidak memanaskan cairan secara merata. Panas yang tidak merata justru dapat merusak kualitas ASI Bunda.
Proses pencairan ASI bisa saja mengubah kekentalan dan aromanya. Oleh karena itu, bila Si Kecil tidak menyukainya, coba kurangi durasi waktu penyimpanannya.
Ada banyak cara untuk menyimpan ASI. Namun penyimpanan dengan durasi lebih singkat dinilai lebih baik. Jadi meski sibuk, usahakan untuk memberi Si Kecil ASI segar.