Dari Manakah Pendidikan Anak Usia Dini Dimulai? Dari Rumah

Pendidikan anak usia dini (PAUD) sering dianggap sekedar sebagai sekolah atau lembaga untuk balita. Padahal pengertian PAUD sebenarnya jauh lebih luas dari itu dan justru bermula dari rumah.

PAUD umumnya dapat dilakukan sendiri di rumah maupun di lembaga pendidikan sesuai usia anak. Bentuknya beragam, mulai dari bermain aktif di luar rumah, hingga belajar kemampuan khusus seperti menggambar atau berenang. Bagaimana melakukannya di rumah? Yuk, baca penjelasannya di bawah ini.

Apa itu PAUD?

Di Indonesia, ada beberapa peraturan yang menjadi dasar PAUD, yaitu:

  • Upaya merangsang minat belajar pada anak usia kurang dari 6 tahun, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka sebelum tahap pendidikan lebih lanjut (UU No. 20/2003 Pasal 1 Butir 14).
  • PAUD berfokus pada perkembangan enam bidang, yaitu: agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni pada anak usia 0-6 tahun (Permendikbud 137 tahun 2014).

Sehingga pendidikan anak usia pra-sekolah ini meletakkan dasar pembelajaran seumur hidup yang secara umum bertujuan:

  • Untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas.
  • Membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademis) di sekolah.

Tujuan utama pendidikan anak usia dini adalah untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan daya pikir kritis anak. Bukan agar anak melakukan sesuatu dengan benar dan mendapat nilai bagus.

PAUD berbeda dengan pendidikan dasar. PAUD berfokus pada kecakapan hidup, sedangkan pendidikan dasar bertujuan agar anak memperoleh pengetahuan khusus dan menempuh ujian.

Di samping itu, orang tua kadang mengira bahwa PAUD adalah pendidikan untuk mengembangkan bakat anak. Padahal yang terpenting dalam PAUD adalah mengajarkan kesenangan belajar pada anak yang kemudian akan membangun kepercayaan dirinya. Jika kesenangannya belajar sudah terbentuk, baru orang tua dapat melihat bidang mana yang lebih ia sukai dibanding yang lain.

Bagaimana Melakukan PAUD di Rumah?

PAUD di rumah bisa jadi sudah Bunda dan Ayah lakukan sendiri tanpa disadari, pemberian stimulasi yang rutin dan konsisten di rumah diperlukan agar anak dapat berkembang dengan optimal pada berbagai aspek perkembangannya. Di bawah ini adalah beberapa panduan yang semoga dapat memudahkan Bunda menerapkan PAUD:

Kapan saja dan di mana saja

PAUD di rumah ini dapat dilakukan kapan saja dan melalui sarana apapun, sesuai kebiasaan sehari-hari. Dan karena masih kecil, anak juga tidak harus pergi bersekolah sehingga bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama Bunda dan Ayah. Selain itu jika anak bosan, Bunda dan Ayah dapat mengajaknya bermain di luar rumah seperti di taman agar ia juga dapat belajar bersosialisasi.

Beragam materi dasar

Pendidikan ini dapat meliputi pembelajaran tentang sopan santun, disiplin, hingga bermain dengan angka dan bahasa.

Dari kegiatan sehari-hari

Pembelajaran ini bisa dilakukan misalnya dengan mengenali nama-nama buah dan nama sayur yang ia makan, belajar mengenali angka di jam dinding, atau mengamati tanaman dan hewan yang ia lihat di sekitar rumah. Ayah dan Bunda dapat berbagi peran dan waktu dalam memberikan PAUD bagi anak di rumah.

Bagaimana Jika Kedua Orang Tua Bekerja?

Untuk orang tua yang sama-sama bekerja, PAUD juga tetap dapat dilaksanakan meskipun kedua orang tua bekerja, lho.

Manfaatkan waktu di rumah

Bunda dan Ayah dapat memanfaatkan waktu bersama anak saat sarapan, mandi, atau menjelang anak tidur. Saat makan, Bunda dan Ayah dapat mengajarkan tentang makanan dan adab, atau membacakan buku cerita bergambar sebelum tidur.

Memberdayakan pengasuh anak

Pengasuh anak yang berkualitas dapat diajak ikut memberikan stimulasi pada anak sesuai kebutuhannya. Bunda dan Ayah dapat berdiskusi dengannya perihal apa yang sebaiknya dilakukan untuk merawat anak.

Tempat penitipan anak/daycare

Daycare dapat menjadi pilihan orang tua yang bekerja karena di tempat ini, selama dititipkan, anak juga akan diberi pendidikan dasar oleh pengasuh dan pendidik, bersama anak-anak lain sebayanya. Nah, jadi jangan khawatir lagi tidak dapat memberikan pendidikan dini untuk anak saat kedua orang tua bekerja.

Bagaimana Memberikan PAUD Sesuai Usia?

Selain itu, penting juga untuk memberikan PAUD sesuai kebutuhan anak di berbagai usia.

Anak 1 tahun

Anak satu tahun perlu diajari menggunakan pancaindra (sensorinya): melihat, mendengarkan, menyentuh, merasakan, mencium untuk merangsang otak. Ini dapat dilakukan misalnya dengan cara berikut:

  • Memperlihatkan benda yang bergerak lambat seperti mainan kotak musik putar
  • Menyentuh benda dengan tekstur-tekstur berbeda atau sensory play
  • Menyebut nama-nama benda di sekitar anak
  • Membacakan buku bergambar
  • Menggunakan flash card nama-nama benda

Anak 2-3 tahun

Pada usia dua tahun, anak mungkin tidak mendengar apa yang Bunda dan Ayah katakan. Ia mungkin juga sudah mulai memberontak. Namun itu merupakan bukti bahwa rasa percaya diri dan kecerdasannya sudah mulai tumbuh.

Dukung perkembangannya dengan cara-cara ini:

  • Mainkan banyak permainan yang menggerakkan jari untuk merangsang otak anak. Misalnya, menempel dan melepas stiker, bermain dengan balok dan puzzle kayu, serta merangkai benang.
  • Mengingat warna-warna.
  • Ketika anak berusia 3 tahun, sedikit demi sedikit mulai perkenalkan angka dan huruf dengan membaca buku bergambar.
  • Puzzle dan balok dapat dimainkan bersama untuk mengaktifkan otak anak.

Anak 4-6 tahun

Setelah usia empat tahun, anak mulai dapat melakukan banyak hal sendiri, dapat berpikir sendiri, dan mengekspresikan diri. Kecerdasan dan kemampuan bahasa, daya ingat, dan pemahamannya akan kerangka waktu masa lalu dan masa depan meningkat. Begitu juga kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi.

Bunda dapat mendukung perkembangannya antara lain dengan cara ini:

  • Disarankan bermain dan belajar yang dapat mendukung kemampuan berpikir seperti origami dan menganyam tali.
  • Ketika berusia 4-5 tahun, anak dapat diajari memegang pensil serta menggambar.
  • Pada usia 5-6 tahun, Bunda dapat memutarkan musik atau lagu.

Untuk anak seusia ini, yang terbaik adalah membiarkan anak melakukan apa yang dia sukai seperti menggambar atau bermain. Jangan lupa tetap dampingi agar tidak melakukan aktivitas berbahaya seperti bermain di dekat kompor.

Pada akhirnya, jangan lupa bahwa esensi PAUD adalah mengajari anak memiliki kecakapan hidup. Penting agar anak belajar dengan gembira sambil menikmati hal-hal yang ia sukai. Apa yang menurut anak menyenangkan akan lebih tertanam di bawah alam sadarnya.

By Jane Cindy, M. Psi, Psi, CGA

Psikolog Klinis

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *