Perkembangan Bunda 2 Bulan Setelah Melahirkan

Dua bulan setelah melahirkan, ada beberapa hal yang akan Bunda alami. Bunda penasaran apa saja? Simak artikel ini yuk, Bun.

Otot Tubuh Mulai Pulih

Pasca melahirkan dua bulan, otot-otot tubuh Bunda sudah mulai pulih. Stamina juga mulai kembali sehingga beberapa dari Bunda sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Namun pada kondisi ini, Bunda disarankan untuk tidak memaksakan diri untuk melakukan berbagai macam aktivitas berat.

Sebab meski kondisi tubuh telah fit, kondisi rahim dan bagian tubuh tertentu kemungkinan belum pulih secara seutuhnya. Bunda disarankan untuk menghindari mengangkat barang-barang berat ataupun pekerjaan yang begitu menguras tenaga.

Merasa Lelah

Jika Bunda merasa kelelahan dalam mengurus si Kecil, ada baiknya untuk meminta bantuan kepada suami ataupun orang terdekat agar tidak alami kelelahan. Jika memungkinkan, ikutlah tidur saat bayi juga sedang tidur siang. Atau biarkan suami membantu Bunda merawat bayi seperti menggantikan popok di waktu malam saat bayi terbangun.

Bentuk Tubuh Mendekati Bentuk Sebelum Hamil

Adapun pada masa ini, tepatnya 4-6 minggu setelah persalinan, rahim Bunda sudah mulai mengalami perubahan. Rahim yang tadinya membesar selama kehamilan akan kembali ke ukuran semula. Sebagian dari Bunda mungkin akan merasakan efeknya, yaitu bentuk tubuh yang kembali mendekati sebelum hamil.

Menstruasi Lagi

Dua bulan setelah melahirkan kemungkinan haid atau menstruasi kembali lagi. Biasanya, Bunda yang tidak memberikan ASI atau memberikan susu formula kepada bayi akan lebih cepat untuk mengalami haid setelah melahirkan.

Inkontinensia Urine

Inkontinensia urine merupakan salah satu keluhan yang dialami setelah melahirkan. Kondisi yang menyebabkan Bunda sulit untuk menahan keinginan buang air kecil ini disebabkan karena otot di sekitar kandung kemih atau panggul melemah begitu hamil dan juga saat melahirkan.

Setelah melahirkan, ukuran rahim akan menyusut dan membuat kandung kemih memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada. Efeknya, selama masa ini, kesulitan untuk menampung urine dalam jumlah yang banyak akan dialami sehingga Bunda sulit untuk menahan keinginan untuk buang air kecil.

Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa hal yang Bunda bisa lakukan yaitu melakukan senam Kegel atau coba untuk menyilangkan kaki dan mengencangkan otot panggul saat ingin bersin, batuk, ataupun tertawa. Bila perlu kurangi konsumsi jeruk, tomat, atau makanan yang tinggi asam karena makanan tersebut bisa mengiritasi kandung kemih yang mungkin dapat membuat keinginan untuk buang air kecil sulit untuk dikontrol.

Rambut Rontok

Rambut rontok setelah melahirkan disebabkan karena perubahan hormon, Bun. Kondisi ini biasanya dialami selama 6 bulan setelah melahirkan atau bisa pula hingga 1 tahun. Bunda yang mengalami hal ini tidak perlu khawatir berlebih. Ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasinya seperti:

  • Beristirahat yang cukup dan menghindari stres agar kerontokan tidak bertambah parah.
  • Mengonsumsi makanan yang tinggi mineral dan protein, karena keduanya baik untuk kesehatan rambut.
  • Menghindari penggunaan alat styling rambut untuk sementara waktu agar kerontokan tidak bertambah parah.

Perubahan Suasana Hati

Beberapa bulan setelah melahirkan, termasuk dua bulan setelahnya, beberapa wanita mengalami emosi yang tidak stabil. Bunda yang mengalaminya mungkin akan merasa gembira atas kelahiran si Kecil, namun pada sisi lain, kegelisahan atau kekhawatiran yang dipikirkan akan muncul. Dan ini dapat mengganggu selera makan dan waktu tidur Bunda.

Perubahan suasana hati yang cepat ini dikenal dengan sebutan baby blues. Baby blues bisa disebabkan karena perubahan hormon, tapi kelelahan dan kesulitan dalam beradaptasi terhadap perubahan yang ada, termasuk kehadiran si Kecil bisa menjadi penyebab Baby blues.

Baby blues umumnya akan hilang dalam kurun waktu 1-2 minggu. Namun jika lebih dari itu atau baby blues yang Bunda alami semakin parah, bisa jadi Bunda mengalami depresi pasca melahirkan.

Untuk mengatasi blue blues yang Bunda alami, ceritakan kekhawatiran dan keluhan yang dirasakan kepada suami atau orang terdekat. Jika cara tersebut telah dilakukan atau Bunda merasa kurang nyaman untuk menceritakannya, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke dokter. Cara ini dapat membantu meringankan beban yang Bunda pikul, termasuk stres yang dialami.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *