Wanita yang mengalami masalah infertilitas sering kali tak menyadari kalau mereka menderita PCOS (polycystic ovary syndrome—sindrom polikistik ovarium). Jadi, bisakah wanita dengan PCOS hamil?
PCOS adalah sebuah masalah kesehatan yang disebabkan oleh adanya gangguan hormon reproduksi, sehingga mengganggu kerja indung telur. Wanita dengan PCOS memang sebagian besar mengalami komplikasi berupa masalah infertilitas. Namun dengan pengobatan dan terapi yang tepat, kesempatan mereka untuk hamil dan mempunyai anak masih terbuka.
Gejala-Gejala Utama PCOS
Seorang wanita dikatakan menderita PCOS jika ia mengalami paling tidak dua dari tiga gejala utama berikut ini:
- Menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali. Ini menandakan tidak terjadinya ovulasi, yaitu pelepasan sel telur yang sudah matang oleh indung telur.
- Hormon androgen (hormon pria) kadarnya melebihi normal, sehingga penderitanya memiliki tampilan fisik yang biasanya dimiliki oleh pria, seperti:
- Hirsutisme, yaitu pertumbuhan rambut di wajah, dagu, dan bagian-bagian tubuh lain yang biasanya tumbuh rambut di tubuh laki-laki. Sekitar 70% wanita dengan PCOS mengalami hal ini.
- Berjerawat parah di wajah, dada, dan punggung bagian atas.
- Rambut menipis, bahkan mengalami kebotakan dengan pola seperti rambut pria.
- Indung telur memiliki polikistik atau kantong-kantong berisi cairan dalam jumlah banyak. Setiap kantong ini sebenarnya berisi satu sel telur yang belum matang, namun gangguan hormon membuat sel-sel telur ini tidak bisa menjadi matang sehingga tidak pernah terjadi ovulasi.
Wanita yang Berisiko Menderita PCOS
PCOS biasanya diderita oleh wanita usia subur, terutama pada usia 20 sampai 30-an tahun. Namun PCOS juga bisa diderita oleh remaja selama ia telah mengalami menstruasi.
Walau sampai saat ini belum diketahui penyebab terjadinya PCOS, tapi beberapa hal ini berkaitan erat dengan risiko seorang wanita menderita PCOS:
- Memiliki riwayat PCOS di keluarga perempuan, terutama ibu dan/atau saudara perempuan. Begitu pula dengan wanita yang memiliki ibu dan/atau saudara perempuan yang menderita diabetes tipe 2.
- Mengalami obesitas, walaupun faktanya wanita dengan PCOS memiliki berat badan variatif dari yang berat badan rendah sampai obesitas.
- Resistensi insulin, kondisi di mana tubuh dapat memproduksi insulin namun tidak dapat menggunakannya dengan baik. Sekitar 70% wanita dengan PCOS menderita penyakit ini.
Berbagai Komplikasi PCOS
Wanita dengan PCOS rentan mengalami komplikasi-komplikasi ini, terutama jika memiliki berat badan berlebih:
- Infertilitas, jumlahnya mencapai 70-80% dari wanita dengan PCOS.
- Sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi yang meliputi tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol tidak sehat, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
- Apnea tidur, yaitu kondisi terganggunya tidur akibat terhentinya napas secara sementara namun sering.
- Diabetes gestational (diabetes kehamilan) yang berisiko bagi kehamilan dan bayi, serta dapat menyebabkan ibu dan anak menderita diabetes tipe 2 nantinya.
- Kanker endometrium (lapisan rahim bagian dalam) yang dipicu oleh beberapa kondisi wanita dengan PCOS, yaitu masalah ovulasi, obesitas, resistensi insulin, dan diabetes.
- Depresi dan kecemasan.
Kesempatan untuk Hamil bagi Wanita dengan PCOS
PCOS belum dapat disembuhkan tapi dapat dikendalikan. Penderita PCOS memiliki kesempatan untuk hamil dengan melakukan terapi infertilitas yang memicu terjadinya ovulasi.
Terapi ini harus didukung dengan penerapan gaya hidup sehat secara disiplin untuk menurunkan berat badan. Jika terapi infertilitas tidak memberi hasil yang diharapkan, maka wanita dengan PCOS mungkin akan direkomendasikan untuk mengambil prosedur operasi sederhana yang disebut pengeboran ovarium laparoskopi.
Perlu diingat bahwa menjalani kehamilan tidaklah mudah bagi wanita dengan PCOS. Selain komplikasi berupa diabetes gestasional, hipertensi dalam kehamilan, dan preeklampsia, ibu hamil juga kemungkinan harus melakukan operasi Caesar saat melahirkan. Bayi juga berpotensi mengalami makrosomia.
Berkonsultasilah dengan dokter kandungan agar Anda lebih paham mengenai kehamilan dan risikonya bagi penderita PCOS.
Sumber:
The Office on Women’s Health. 2019. Polycystic Ovary Syndrome.
NHS. 2019. Overview-Polycystic Ovary Syndrome.
Mayo Clinic. 2020. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).
Healthline. 2019. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS): Symptoms, Causes, and Treatment.
Centers for Disease Control and Prevention. 2020. PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) and Diabetes.