Tidak Usah Membandingkan Anak dengan Sepupunya atau Tetangga
Para ahli pertumbuhan anak tak bosan-bosannya mengingatkan orang tua bahwa setiap anak memiliki kecepatan pertumbuhan dan perkembangannya sendiri. Jadi, orang tua tak perlu berkecil hati jika si kecil masih bergerak dengan cara duduk ngesot sementara sepupunya atau anak tetangga yang berumur sama sudah bisa merangkak.
Jika dokter anak atau tenaga profesional menyatakan kalau kondisinya baik-baik saja, maka tak ada yang perlu dicemaskan.
Daripada membandingkan anak Bunda dengan anak orang lain, lebih baik Bunda fokus ke panduan tonggak perkembangan anak yang sesuai dengan usia anak dan tanda bahaya (red flag) keterlambatan perkembangan anak. Perhatikan perkembangan sosial-emosional, komunikasi-berbahasa, kognitif, serta fisik-geraknya.
Sementara untuk pertumbuhannya, gunakan Kurva Pertumbuhan WHO sebagai panduan. Selain menjadi lebih paham tentang kondisi anak sendiri, Bunda juga tidak stres karena melakukan perbandingan sosial. Dalam hal ini membandingkan anak dengan anak orang lain, akan memicu perasaan tertekan dan frustrasi.