Dalam hidupnya, manusia memiliki dua set gigi, yaitu gigi susu dan gigi dewasa. Gigi susu mulai tumbuh pada usia enam bulan sampai tiga tahun, kemudian gigi susu akan satu persatu copot dan digantikan oleh gigi dewasa pada usia 6-12 tahun. Karena itu, peristiwa gigi anak copot sudah dapat Bunda antisipasi begitu usia anak mencapai enam tahun.
Pertumbuhan Gigi Susu sampai Gigi Dewasa
Munculnya gigi pertama merupakan salah satu tonggak pertumbuhan anak saat usianya di bawah 12 bulan. Gigi pertama anak biasanya muncul pada usia 6-10 bulan, dimulai dari gigi seri depan bawah.
Kemudian, satu persatu gigi susu akan tumbuh sampai nantinya ditutup dengan tumbuhnya gigi geraham pada usia tiga tahun. Gigi susu yang lengkap berjumlah 20 buah gigi.
Jika berlangsung secara normal, dalam arti gigi tidak copot karena kecelakaan, maka gigi susu akan mulai copot pada usia enam tahun dimulai dari gigi seri depan.
Mulai saat itu, gigi anak copot secara bertahap, yang terakhir adalah gigi geraham kedua pada usia 10-12 tahun. Copotnya gigi susu ini memberi jalan untuk tumbuhnya gigi dewasa yang jika sudah lengkap akan berjumlah 32 buah.
Walau umur gigi susu hanya sebentar, namun rangkaian gigi ini berperan penting dalam hidup anak, termasuk membantunya belajar makan makanan padat.
Gigi susu juga mengatur tempat di gusi agar gigi dewasa nantinya dapat tumbuh dengan baik dan tidak tumpang tindih. Gigi dewasa yang susunannya berantakan biasanya terjadi karena gigi anak copot sebelum waktunya, membuat gigi dewasa tumbuh tidak teratur.
Gigi Goyang Boleh Dicabut Asalkan…
Tanda-tanda gigi anak akan copot adalah gigi mulai goyang karena akarnya mulai terlepas dari gusi akibat dorongan gigi dewasa yang tumbuh di dalam gusi.
Lama kelamaan, gigi akan semakin goyang dan akhirnya copot dengan sendirinya. Untuk mempercepat proses copotnya gigi, Bunda bisa meminta si Kecil untuk menggoyang-goyangkan giginya dengan lidah.
Sering kali anak tidak sabaran dan meminta Bunda mencabut giginya yang sudah goyang. Padahal, jika gigi dicabut sebelum benar-benar siap, maka gusi bisa berdarah dan meradang, bahkan akar gigi berpotensi tertinggal di dalam gusi.
Jadi, tunggu dulu sampai gigi benar-benar sudah hampir copot baru bisa Bunda cabut.
Caranya, cukup gunakan tisu atau kasa untuk menutupi gigi, lalu cabut gigi secara lembut dengan sedikit gerakan berputar. Bunda juga bisa meminta anak untuk melakukannya sendiri dengan diberi arahan cara mencabut gigi.
Lakukan Ini Sesudah Gigi Anak Copot
Setelah gigi anak copot, Bunda bisa meminta anak untuk melakukan hal-hal ini:
- Berkumur dengan air garam untuk membersihkan gusinya.
- Basahi kasa dengan air dingin lalu kompres gusi tempat gigi yang dicabut untuk menghentikan darah keluar (jika ada) dan rasa nyeri. Jika darah tidak berhenti keluar, ulangi proses ini sampai darah berhenti keluar.
- Tidak meludah, berkumur-kumur, dan menggosok gigi untuk sementara karena berpotensi membuat gusi berdarah.
- Tidak memegang atau menyentuh gusi tempat gigi yang dicabut karena dapat menyebabkan infeksi.
- Jika gusi bengkak, minta anak untuk minum paracetamol untuk meredakan nyeri.
Jika sudah tidak ada masalah dengan gusi tempat gigi dicabut, maka si Kecil dapat mulai menggosok gigi tapi hindari mengenai gusi tersebut. Dorong anak untuk menggosok gigi kira-kira 10 menit setiap selesai makan dan sebelum tidur.
Selain itu, selama 3-5 hari setelah gigi anak copot, Bunda bisa meminta anak untuk berkumur dengan air hangat yang diberi garam setiap selesai makan.
Sumber:
Healthline. 2020. When Do Baby Teeth Fall Out and Adult Teeth Come In?
Healthy Children. 2007. When Children Begin to Lose their Baby Teeth.
Guy’s and St Thomas’ NHS Foundation Trust. 2018. Care of Your Child’s Mouth After Their Dental Extractions.