Perlukah Khawatir Jika Anak Suka Mengisap Jempol?

anak mengisap jempol

Si Kecil Bunda terlihat asyik mengisap jempol? Jangan marah dulu ya, Bun, karena kebiasaan ini wajar saja dilakukan bayi. 

Bahkan, bagi sebagian bayi, naluri untuk memasukkan jempol tangannya ke dalam mulut sudah dimulai sejak usianya beberapa minggu. Kebiasaan ini sebenarnya adalah bawaan dari si Kecil, bahkan saat masih berada di dalam perut Bunda. 

Mengapa Bayi Senang Mengisap Jempol?

anak mengisap jempol

Sebagian bayi melakukan hal ini karena beberapa alasan, yaitu: 

  • Mengisap jempol adalah salah satu bentuk refleks yang dimilikinya sejak berada di dalam kandungan.
  • Mengisap jari atau jempol membuatnya tenang. 
  • Jari atau jempol selalu tersedia. 
  • Si Kecil merasa lapar. Pada sebagian bayi yang baru lahir, perilaku memasukkan jempol ini adalah cara alaminya untuk memberi tahu Bunda bahwa dia merasa lapar. 
  • Si Kecil sedang mencari kenyamanan. Bayi seringkali tertidur sambil mengisap ASI maupun botol susunya; sehingga ia mengasosiasikan gerakan refleks ini sebagai cara untuk bisa merasa nyaman dan tidur. Sebagian bayi juga mengisap jari atau jempol saat dirinya merasa gelisah atau stres. Misalnya, pada saat dirinya merasa kurang nyaman, sakit, atau saat berada di tempat yang membuatnya asing. 
  • Akan tumbuh gigi. Saat si Kecil akan tumbuh gigi, gusinya akan membengkak dan terasa sakit. Salah satu gerakan alami yang dilakukannya untuk meredakan rasa tidak nyaman itu adalah dengan mengisap jempol. 
  • Mengisap sebagai caranya melakukan eksplorasi. Di usianya yang masih sangat muda, si Kecil sudah mulai punya rasa ingin tahu yang besar. Ia baru menyadari bahwa dirinya punya jari-jari tangan, yang bisa membantunya merasakan berbagai sensasi. 
  • Ia merasa bosan. Jadwal harian si Kecil yang baru lahir biasanya monoton: makan, BAB, menangis, dan tidur. Di antara waktu-waktu itu, si Kecil juga bisa merasa bosan dan tidak tahu harus melakukan apa. Akhirnya, waktu senggang itu dihabiskannya dengan mengisap jari.

Apakah Kebiasaan Ini Boleh Dibiarkan?

Meskipun mengisap jempol adalah lumrah untuk si Kecil yang usianya masih sangat muda, tetapi ketahuilah beberapa risiko berikut ini:

  • Mengisap jari meningkatkan risiko kontaminasi bakteri, karena jari-jarinya belum tentu selalu bersih.
  • Kebiasaan ini bisa terbawa sampai usia yang lebih besar.
  • Bila berlangsung dalam waktu lama, mengisap jari bisa mengganggu pertumbuhan mulut dan anatomi giginya.

Bagaimana untuk Dapat Menghentikan Kebiasaan Ini?

Berikut ini adalah beberapa cara yang cukup efektif untuk menghentikan kebiasaan si Kecil mengisap jempol tanpa harus bersitegang dengannya, yaitu:

  • Jangan memarahinya. Secara refleks biasanya orang tua akan menepis tangan si Kecil atau memarahinya karena mengisap jempol. Cara ini justru akan semakin memperkuat keinginannya untuk melakukannya. 
  • Berikan hal lain untuk memecah fokusnya. Saat si Kecil terlihat mulai mengisap jempol, coba bujuk dia untuk melakukan hal yang lain, misalnya Bunda ajak bermain, mengobrol, mengajaknya bercanda, menonton TV, atau berikan mainan yang disukainya.
  • Lepas perlahan setiap kali jempolnya yang masuk ke dalam mulut. Lakukan hal ini dengan cara yang lembut, sehingga tidak membuatnya gelisah, yang mendorongnya untuk semakin ingin mengisap jempol.
  • Berikan alternatif. Setiap kali jempolnya hendak masuk ke mulut, coba berikan benda pengganti, misalnya selimut, empeng, atau kaus tangan.
  • Beri pahitan. Bunda juga bisa membuat si Kecil tidak lagi tertarik mengisap jempol dengan mengolesi jempol dan jari-jarinya dengan sesuatu yang pahit, misalnya brotowali, obat/jamu yang rasanya pahit, dan sebagainya (pastikan bahan-bahan tersebut aman untuk dikonsumsinya). Lama kelamaan, si Kecil akan tidak lagi suka mengisap jempol karena rasanya yang tidak enak. 

Sumber:

First Cry Parenting. 2020. Thumb Sucking in Babies.

Healthline. 2020. Why Is My Baby Sucking on Their Hand?

What to Expect. 2020. Thumb-Sucking Baby: Is It Okay for Newborns to Suck Their Thumbs?

By dr. Arnold Soetarso, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *