Deteksi Gangguan Sejak Awal dengan Skrining Bayi Baru Lahir

skrining bayi baru lahir

Jangan kaget saat Bunda baru saja melahirkan, Bunda langsung mendapat anjuran untuk melakukan skrining bayi baru lahir. Ini adalah pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan yang dapat mengganggu tumbuh kembang bayi dalam jangka panjang. 

Mengapa penting melakukan ini? Harapannya, jika terdeteksi ada kelainan, maka bisa langsung teridentifikasi dan dilakukan intervensi dini.

Perlukah Skrining Bayi Baru Lahir Dilakukan?

skrining bayi baru lahir

Jika Bunda menanyakan hal ini ke dokter anak atau bidan, maka pasti akan dijawab, “Perlu.” Walau di Indonesia pemeriksaan ini belum wajib dilakukan terhadap bayi baru lahir, tapi tak ada salahnya Bunda melakukannya sebagai tindakan berjaga-jaga. 

Bunda tak perlu cemas berlebihan dengan anjuran untuk melakukan skrining bayi baru lahir, apalagi jika Bunda menjalani kehamilan dengan normal dan sehat. Bunda bisa lebih waspada jika ada riwayat penyakit di keluarga yang harus diperiksa sejak awal. 

Sebagai gambaran kenapa skrining perlu dilakukan sejak awal, ada gangguan yang disebut hipotiroid kongenital yang tidak terlihat gejalanya saat bayi baru lahir. Dengan melakukan pemeriksaan darah saat bayi berusia maksimal tiga hari, gangguan ini dapat terdeteksi. Jika penyakit ini terlambat dideteksi, maka akibatnya bisa fatal, yaitu retardasi mental. 

Pemeriksaan yang Dilakukan saat Skrining Bayi Baru Lahir

Sebenarnya ada banyak sekali kelainan bawaan yang dapat dideteksi pada bayi baru lahir. Namun di Indonesia, tak semua kelainan dilakukan pemeriksaannya. Beberapa skrining bayi baru lahir yang umum dilakukan di Indonesia adalah:

Skrining Penyakit Jantung Bawaan (PJB) Kritis

Kelainan jantung ini disebabkan oleh masalah pembentukan jantung saat di dalam kandungan. Kondisi ini membuat jantung tidak dapat memompa darah dengan efektif atau membuat jumlah oksigen dalam darah berkurang, sehingga organ-organ tubuh pun tidak mendapat asupan oksigen yang cukup. 

PJB kritis harus segera diintervensi dalam bulan pertama kehidupan bayi; jika terlambat dapat menyebabkan kematian. Pemeriksaan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam setelah bayi lahir. 

Skrining Pendengaran

Pemeriksaan ini sudah rutin dilakukan terhadap bayi baru lahir agar dapat segera diintervensi sebelum usia enam bulan sehingga perkembangan pendengaran dan berbicaranya tidak terganggu. 

Skrining ini sebaiknya dilakukan jika ada riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran, infeksi janin saat dalam kandungan, dan nilai APGAR yang rendah. 

Skrining pendengaran hanya menunjukkan respons terhadap rangsangan dengan intensitas tertentu, tidak mengukur beratnya gangguan pendengaran ataupun membedakan jenis tuli. Idealnya, pemeriksaan dilakukan saat bayi berusia dua hari, atau bisa juga antara 0-28 hari.

Skrining Penglihatan untuk Bayi Prematur

Retinopathy of prematurity (ROP) sering terjadi pada bayi prematur. Bayi yang menderita ROP memiliki pembuluh darah yang tumbuh abnormal dan secara acak di dalam mata, yang jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan retina lepas dan bayi mengalami kebutaan. 

Pemeriksaan ini wajib dilakukan terhadap bayi yang lahir pada masa kehamilan 34 minggu atau kurang, dengan berat badan 1.500 gram atau kurang. Waktu pemeriksaannya adalah 2-4 minggu setelah lahir. 

Skrining Hipotiroid Kongenital

Penyakit ini terjadi akibat kelenjar tiroid yang tidak berkembang dengan sempurna saat kehamilan. Deteksi penyakit ini sejak awal membuat bayi dapat langsung diterapi dengan hormon tiroid sejak dini sehingga tumbuh kembangnya optimal. 

Jika terlambat terdeteksi, maka akibatnya adalah retardasi mental berat. Pemeriksaan ini dilakukan setelah bayi berusia 48-72 jam.

Selain empat penyakit ini, ada juga skrining bayi baru lahir untuk penyakit-penyakit lainnya. Bunda bisa mencari informasi tentang skrining bayi baru lahir ini ke dokter Anda. 

Sumber:

IDAI. 2017. “Skrining” pada Bayi Baru Lahir, yang Perlu Diketahui oleh Orangtua.

Medline Plus. 2019. Newborn Screening Tests.

Kids Health. 2019. Newborn Screening Tests.

Pregnancy, Birth Baby. 2020. Neonatal Screening Test.

RS Pondok Indah. 2019. Pemeriksaan Awal Masa Kehidupan.

By dr. Arnold Soetarso, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *