Amankah Melakukan Sulam Alis Saat Menyusui?

Sulam alis atau microblading menjadi pilihan para perempuan untuk menyempurnakan tampilan alis mereka tanpa perlu bolak-balik membentuk dan mengisinya menggunakan pensil alis. 

Sampai saat ini, keamanan melakukan sulam alis saat menyusui masih menjadi perdebatan. Kebanyakan ahli kesehatan dan kecantikan menganjurkan ibu hamil dan menyusui untuk menunda dulu melakukan sulam alis. 

Namun ada juga ahli yang mengatakan boleh melakukannya asalkan dilakukan oleh profesional menggunakan tinta berkualitas.

Memahami Sulam Alis dan Prosedurnya

sulam alis saat menyusui

Sulam alis adalah salah satu bentuk tindakan kecantikan yang dilakukan di alis dengan hasil semipermanen. Prosedurnya sama seperti dengan prosedur pembuatan tato, hanya saja tinta yang digunakan berbeda. 

Ini membuat sulam alis akan pudar dan hilang dalam jangka waktu tertentu sementara tato bersifat permanen.

Sulam alis akan membuat goresan-goresan tinta yang tipis dan halus di kulit alis dengan bentuk menyerupai helaian bulu alis, sehingga alis Bunda terlihat tebal dan penuh. Biasanya, alis Bunda juga akan dibentuk mengikuti kontur wajah sehingga wajah akan terlihat seimbang. 

Jika dilakukan dengan benar, maka alis Bunda akan terlihat seperti tebal natural. Hasil sulam alis akan bertahan sampai 2-3 tahun, namun Bunda harus melakukan touch up sesekali agar hasilnya terlihat segar. 

Karena prosedurnya memiliki risiko, di antaranya adalah infeksi dan alergi, maka ada aturan-aturan yang harus diikuti jika ingin melakukan prosedur sulam alis.

Ada beberapa hal yang harus Bunda lakukan sebelum prosedur sulam alis berlangsung, lalu ada juga perawatan yang harus dilakukan setelah prosedur selesai. Ikuti semua aturan tersebut agar Bunda terhindar dari masalah di kemudian hari.

Risiko-Risiko Melakukan Sulam Alis saat Menyusui

Mungkin Bunda tergiur melihat hasil sulam alis yang membuat alis terlihat rapi, penuh, dan tebal, sehingga berniat sulam alis saat menyusui karena tak mau melakukannya saat hamil.

Namun Bunda perlu memahami bahwa risiko melakukan sulam alis sama saja saat Bunda hamil maupun menyusui.

Hal pertama yang menjadi risiko bagi ibu hamil dan menyusui jika melakukan sulam alis adalah tintanya.

Sampai saat ini, sangat sedikit penelitian atau studi ilmiah mengenai tinta yang digunakan untuk sulam alis. Ini termasuk bahan-bahan kandungannya dan efek tinta terhadap janin dan bayi. 

Ini berarti bahwa tinta sulam alis belum dipastikan aman untuk digunakan oleh ibu hamil dan menyusui. Karena faktor ini saja, sudah banyak ahli kesehatan dan kecantikan yang menganjurkan untuk menunda melakukan sulam alis saat menyusui.

Hal lain yang juga harus dipertimbangkan adalah risiko infeksi. Karena prosedurnya mirip dengan tato, maka sulam alis memiliki risiko infeksi berupa infeksi kulit dan infeksi darah, tak hanya pada ibu menyusui tapi juga pada perempuan yang melakukannya. 

Risiko ini semakin bertambah jika Bunda tidak melakukan perawatan yang benar setelah prosedur sulam alis.

Pastikan Dilakukan oleh Profesional di Bidangnya

Walau belum ada bukti bahwa sulam alis saat menyusui dapat berdampak buruk kepada bayi, tapi apakah Bunda mau ambil risiko melakukannya demi alasan estetika? 

Jika Bunda benar-benar sudah ingin melakukannya tanpa menunda sampai periode menyusui selesai, maka ada baiknya Bunda berkonsultasi dulu dengan dokter kulit mengenai perawatan yang harus Bunda lakukan.

Selain itu, Bunda harus memilih klinik yang terpercaya, memiliki kualitas layanan yang baik, dan memiliki tenaga profesional di bidangnya untuk melakukan prosedur sulam alis. Hal ini untuk menghindari risiko-risiko yang mungkin terjadi serta kemungkinan prosedur mengalami kegagalan.  

Sumber:

Alodokter. 2020. Ketahui Hal Ini Sebelum Melakukan Sulam Alis.

Parents. What Is Microblading, and Is It Safe During Pregnancy?

MotherToBaby. 2019. Microblading in Pregnancy: What to Know before ‘Going under the Needle.

Browz. 2020. Is Microblading Safe During Pregnancy and Breastfeeding?

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *