Anak Selalu Menangis Saat Ditinggal? Kenali Separation Anxiety

separation anxiety

Saat Si Kecil mulai memperlihatkan gejala separation anxiety, ada baiknya Bunda segera melakukan sesuatu untuk mengatasinya.

Pasalnya, apabila gejala ini tidak segera dicari solusinya, Si Kecil akan sangat ketergantungan dan juga membuat Bunda sulit menyelesaikan tanggung jawab lain.

Definisi Separation Anxiety

Separation anxiety adalah kondisi takut atau cemas yang dialami bayi atau anak saat harus berpisah dengan  orang yang dikenalnya, dalam hal ini biasanya ibu atau ayah. Separation anxiety biasa terjadi pada anak berusia 9 bulan sampai 3 tahun. 

Pada tahun pertama usianya, Si Kecil mulai menyadari adanya obyek yang terus bersamanya. Selanjutnya, ia mulai membedakan beberapa orang yang ia temui, dan memiliki hubungan emosional yang kuat pada orang yang merawatnya.

Namun akibatnya ia juga mengharapkan agar orang yang dekat dengannya itu untuk selalu bersama dengannya.

Beberapa tanda si Kecil sedang mengalami separation anxiety:

  • Terbangun di malam hari, walaupun telah tidur pada jam tidur rutinnya dan mencari ayah atau ibu. 
  • Si Kecil bangun lebih awal dan mencari ayah atau ibunya.
  • Tidak suka ditinggal sendirian, bahkan dalam hitungan menit.
  • Bayi tiba-tiba membuang mainannya saat ditinggal sendiri.

Pada anak yang lebih besar, gejala separation anxiety terlihat dari rasa khawatir yang berlebihan, seperti akan adanya hal buruk yang terjadi bila tidak bersama orang tua.

Anak juga tidak mau dititipkan ke sekolah atau penitipan, tidak mau tidur tanpa orang tua, takut sendirian, mengompol, sering mimpi buruk, dan tantrum.

Mengatasi  Separation Anxiety

Separation anxiety merupakan kondisi normal yang dialami oleh banyak bayi. Untuk menghadapinya, Bunda dapat melakukan beberapa hal berikut:

Membiasakan perpisahan

Untuk memulai kebiasaan anak terpisah dari orang tua, Bunda dapat melakukan permainan anak cilukba. Bunda dapat menghilang selama beberapa detik, untuk kemudian kembali pada Si Kecil. 

Bila telah terbiasa, mulai tinggalkan Si Kecil dalam waktu yang lebih lama, sambil mengenalkan pada orang lain yang juga telah ia kenal, misalnya nenek atau baby sitter.

Ciptakan kebiasaan perpisahan

Si Kecil akan belajar dari kegiatan yang berulang. Oleh karena itu, setiap kali mau pergi, Bunda dapat menciptakan kebiasaan, misalnya menyanyikan lagu, memberi ciuman pada Si Kecil. Sehingga ia belajar bahwa setiap kali Bunda melakukan kebiasaan tersebut, ia tahu bahwa ia akan ditinggal sebentar. 

Saat bertemu kembali, Bunda juga dapat menciptakan kebiasaan yang menyenangkan SI Kecil, sehingga ia tahu perpisahan tidak akan terjadi selamanya.

Jangan pergi tanpa pamit

Anak yang tiba-tiba kehilangan sosok Bunda justru akan merasa kecewa bila tidak diberi kesempatan untuk mengucapkan perpisahan. 

Biarkan si Kecil menangis

Luapan emosi kecewa karena ditinggal Bunda adalah bagian dari proses pembentukan emosi pada anak. Oleh karenanya, Bunda dapat menunggu sebentar saat ia menangis, dan menghiburnya sebelum pergi meninggalkan SI Kecil. 

Siapkan mainan favorit

Bunda dapat memastikan Si Kecil membawa mainan favoritnya selama Bunda pergi, sehingga ia merasa lebih nyaman saat ditinggal. 

Hindari menjadi orang tua yang terlalu protektif

Salah satu penyebab munculnya separation anxiety adalah ketakutan-ketakutan yang dipupuk orang tua pada diri anak. Orang tua yang terlalu protektif biasanya menetapkan larangan berlebihan karena berpikir baik untuk anak.

Namun, hal inilah yang menyebabkan anak akhirnya tidak bisa lepas dari orang tua.

Hindari menangis di depan anak

Rasa bersalah Bunda karena meninggalkan Si Kecil, akan membuat ia semakin berat berpisah. Bunda boleh saja bersedih tapi sebaiknya tidak menangis di depan anak.

Dan ingat, ini adalah proses pembelajaran bagi anak, sehingga Bunda tidak perlu merasa bersalah saat meninggalkan anak untuk bekerja atau melakukan aktivitas lain. 

Sumber:

Sehatq. 2019. Separation Anxiety pada Anak dan Cara Mengatasinya.

Parents. 2020. How to Handle Separation Anxiety in Babies.

Mother and Baby. 2020. Kenali Tanda-Tanda Separation Anxiety pada Bayi!

Healthline. 2020. Separation Anxiety in Babies.

By dr. Arnold Soetarso, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *