Salah satu keterampilan penting yang dipelajari anak selama tahun-tahun awal kehidupannya adalah keterampilan sosial-emosional, yang meliputi mengalami, mengekspresikan, dan mengatur emosi, serta kemampuannya untuk membentuk hubungan yang positif dan bermanfaat dengan orang lain.
Pentingnya Perkembangan Sosial Bayi
Mungkin Bunda berpikir bahwa belum banyak yang bisa dilakukan bayi untuk mengasah keterampilan sosial-emosionalnya, apalagi bayi baru lahir.
Padahal, kecenderungan untuk melakukan interaksi sosial sudah dilakukan sejak baru lahir, terutama dengan ibunya. Beberapa bentuk interaksi sosial ini adalah kontak dari kulit ke kulit, menyusui, dan menangis.
Bayi mengalami, mengekspresikan, dan merasakan emosi sebelum mereka benar-benar mengerti tentang hal tersebut.
Dalam belajar mengenali, memberi label, mengelola, dan mengomunikasikan emosi mereka, serta berusaha memahami emosi orang lain, bayi lebih dahulu mengasah keterampilan sosial yang menghubungkan mereka dengan orang dewasa terdekat, terutama orang tua, keluarga, dan pengasuh.
Sangat penting bagi bayi untuk memiliki hubungan yang stabil, konsisten, dan penuh dukungan dengan orang-orang dewasa di sekitarnya untuk proses perkembangan sosial bayi
Di masa depan, keterampilan sosial ini akan membantu anak dalam interaksi sosial yang lebih kompleks, untuk berpartisipasi dalam hubungan dan aktivitas kelompok.
Tonggak Perkembangan Sosial Bayi
Setiap bayi memiliki waktunya sendiri untuk bertumbuh dan berkembang. Namun bayi memiliki pola umum yang dapat menjadi panduan bagi Bunda tentang standar tumbuh kembangnya.
Sehingga jika terjadi keterlambatan perkembangan, termasuk perkembangan sosial bayi, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter anak.
Berikut ini adalah tahapan perkembangan sosial-emosional bayi yang dirangkum oleh CDC (Center for Disease Control and Prevention):
Usia 2 bulan
- Dapat secara singkat menenangkan dirinya (dengan cara mengisap tangan atau ibu jari)
- Mulai tersenyum ke orang lain yang merupakan cara utamanya berinteraksi dengan orang lain, dan berusaha melihat ke orang tuanya.
Usia 4 bulan
- Tersenyum secara spontan ke orang lain
- Meniru gerakan dan ekspresi wajah orang lain, misalnya tersenyum atau cemberut
- Senang bermain dengan orang lain, biasanya akan menangis jika permainan dihentikan.
Usia 6 bulan
- Perkembangan sosial bayi sudah meningkat cukup pesat karena ia sudah mengenal wajah-wajah yang familiar dan mulai mengenali orang asing
- Merespons emosi orang lain
- Sering terlihat bahagia, ekspresif
- Senang melihat dirinya sendiri di cermin
Usia 9 bulan
- Mulai merasa takut dan tidak nyaman dengan orang asing
- Mulai lekat dengan orang dewasa yang familiar dan mereka percaya
- Memiliki mainan favorit
Usia 12 bulan
- Merasa malu dan gelisah saat berada di dekat orang asing
- Menangis saat ditinggal oleh orang tua atau pengasuhnya
- Sudah mempunyai benda-benda dan orang favorit yang mereka sayangi
- Dapat menunjukkan rasa takut pada situasi-situasi tertentu
- Mengulang bersuara
- Senang bermain permainan macam cilukba
Dukungan yang Bunda berikan dapat disesuaikan dengan tonggak perkembangan sosial bayi sesuai usianya. Namun secara umum, Bunda harus rutin mengajak bayi berbicara, bermain, menyanyi, membacakan buku, dan jangan pelit memberikannya pujian jika ia melakukan sesuatu yang berarti.
Selain itu, mengenali emosi bayi dan meresponsnya juga dapat membuat bayi merasa aman dan nyaman dalam mengekspresikan emosi.
Sumber:
Centers for Disease Control and Prevention. 2009. Milestone Moments: Learn the Signs, Act Early.
NCT UK. 2019. How and When Do Babies Develop Social Skills?
California Department of Education. 2021. Social-Emotional Development Domain.