Mata Juling pada Bayi: Gejala dan Cara Mengatasinya

mata juling pada bayi

Mata juling pada bayi baru lahir merupakan sesuatu yang umum ditemukan. Kondisi kedua bola mata yang tidak sejajar ini bentuknya bisa beragam. Ada yang satu bola mata menatap lurus ke depan tapi bola mata lain bergerak ke atas, bawah, luar, atau dalam, tapi ada juga yang dua-duanya tidak menatap lurus ke depan. 

Walau merupakan sesuatu yang umum pada bayi baru lahir, tapi jika pada usia empat bulan bayi masih mengalaminya, maka Bunda sebaiknya segera memeriksakan kondisi mata bayi ke dokter mata.

Penyebab Mata Juling pada Bayi baru Lahir

mata juling pada bayi

Setiap bola mata manusia memiliki enam otot yang menempel untuk mengontrol pergerakan bola mata setelah mendapat sinyal dari otak. Biasanya, kedua bola mata akan bergerak dan fokus ke satu titik secara bersamaan. Namun pada kondisi mata juling, otot mata tidak bekerja dengan serempak sehingga salah satu bola mata akan bergerak atau melihat ke arah lain. 

Mata juling bisa terjadi pada usia berapa saja, tapi paling umum pada bayi baru lahir dan anak-anak usia tiga tahun. Mata juling pada bayi baru lahir dapat terjadi karena beberapa hal. 

Penyebab utamanya adalah kemampuan bayi untuk melihat masih berkembang sehingga ia masih belajar untuk memfokuskan pandangan dan melatih mata untuk bergerak bersamaan. 

Kondisi ini biasanya akan berakhir pada usia 3-4 bulan saat bayi sudah lebih mahir untuk menggerakkan mata secara bersamaan dan dapat memfokuskan pandangan ke satu objek.

Ada pula kondisi yang disebut dengan strabismus semu yang menyebabkan mata bayi baru lahir tampak juling padahal sebenarnya tidak. Hal ini disebabkan oleh pangkal hidung bayi yang biasanya masih lebar dan adanya lipatan kulit di kelopak mata bagian dalam (dekat pangkal hidung). 

Fitur wajah ini dapat membuat kedua mata bayi seakan-akan juling ke bagian dalam padahal sebenarnya pandangannya lurus ke depan. Fitur wajah ini akan berubah saat bayi bertambah usia. Namun untuk memastikan bayi hanya memiliki strabismus semu dan bukan yang nyata, sebaiknya Bunda tetap memeriksakan matanya ke dokter mata.

Penyebab dan Gejala Mata Juling

Kegagalan otot kedua mata untuk bisa bekerja bersamaan merupakan penyebab dari mata juling, tapi alasan mengapa hal itu bisa terjadi masih tidak diketahui dengan pasti. 

Mata juling pada bayi dan anak-anak juga bisa terjadi akibat faktor keturunan, bisa juga akibat masalah penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. 

Walau jarang terjadi, tapi masalah kesehatan juga bisa menyebabkan mata juling, seperti infeksi, cerebral palsy, Down syndrome, atau masalah lain di otak dan sistem saraf.

Jika pada usia di atas empat bulan bayi masih terlihat juling dan menunjukkan gejala-gejala mata juling, Bunda bisa memeriksakan kondisi mata bayi ke dokter mata. Gejala-gejala mata juling di antaranya adalah: 

  • kedua mata terlihat tidak sejajar
  • kedua mata tidak dapat bergerak bersamaan
  • bayi sering berkedip dan menyipitkan mata saat terkena cahaya terang
  • memiringkan kepala jika ingin melihat sebuah benda lebih detail

Jika mata juling pada bayi tidak ditangani dengan baik sejak awal, maka dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya masalah penglihatan di masa depan, misalnya penglihatan yang buram atau penglihatan ganda. 

Bayi juga dapat menderita mata malas (amblyopia) yang disebabkan oleh otak yang mengabaikan sinyal yang dikirimkan oleh mata yang bermasalah, sehingga mata kemudian menjadi malas dan akhirnya tidak berfungsi dengan baik. 

Persepsi kedalaman bayi juga akan terpengaruh sehingga ia sulit membedakan benda yang jauh dan dekat. 

Bisakah Mata Juling pada Bayi Ditangani?

Jika terdeteksi sejak awal, maka masalah mata juling pada bayi dapat ditangani dengan optimal. Cara utama yang dilakukan adalah dengan penggunaan kacamata. 

Kadang masalah mata juling selesai dengan penggunaan kacamata, tapi jika tidak. Dalam kasus ini akan ditambahkan cara lain yaitu terapi mata untuk meningkatkan koordinasi mata serta kemampuannya untuk fokus. 

Sementara cara terakhir yang disarankan adalah operasi mata untuk memperbaiki posisi otot-otot mata agar mata terlihat sejajar.

Karena tidak ada pencegahan terjadinya mata juling, maka satu-satunya cara yang bisa Bunda lakukan adalah mendeteksinya lebih awal agar dapat segera diambil tindakan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika bayi menunjukkan gejala-gejala mata juling ya, Bun.

Sumber:

American Optometric Association. Strabismus (Crossed Eye).

NHS. 2020. Squint.

Verywell Health. 2020. Causes and Treatments for Crossed Eyes in Newborns.

By dr. Arnold Soetarso, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *