Flu Singapura Pada Bayi & Cara Mengatasinya

flu singapura pada bayi

Sebelum terjadi pada Si Kecil, ada baiknya Bunda mengenal flu singapura. Mengapa? Karena virus ini seringkali menyerang anak-anak di bawah usia 5-10 tahun. Sehingga pada saat terjadi, Bunda tahu bagaimana mencari solusi terbaik yang dapat meringankan gejala yang dialami Si Kecil dengan cepat!

Bagaimana Flu Singapura Bermula

flu singapura pada bayi

Flu singapura adalah penyakit infeksi virus yang menyebabkan timbulnya sariawan di mulut, ruam serta luka lepuh di kulit. Di dalam dunia medis, flu singapura disebut dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand, foot, and mouth disease). 

Flu singapura disebabkan oleh virus dari genus enterovirus. Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan flu singapura adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus.

Virus penyebab flu singapura hidup di cairan hidung dan tenggorokan, air liur, tinja, serta cairan dari lepuh pada kulit. Seperti kebanyakan virus, penyebaran flu singapura terjadi karena adanya kontak dengan penderita. 

Mungkin saja, sebelum terinfeksi Bunda sempat menitipkan Si Kecil pada keluarga terdekat yang terserang virus, bertemu dengan penderita. Atau menggunakan atau memegang perkakas yang sama, misalnya gagang pintu, meja, dan lainnya. Kebiasaan Si Kecil yang sering memasukkan tangan ke mulut juga menjadi penyebab terjadinya penularan.

Gejala dan Risiko Flu Singapura

Tidak hanya dapat menyebabkan demam seperti flu lainnya, flu singapura juga disertai kulit yang melepuh dan memerah. Beberapa gejala flu singapura adalah: 

  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Ruam merah yang sakit dan melepuh pada lidah, gusi, dan di pipi
  • Ruam merah pada telapak tangan, kaki, dan kadang bokong yang terkadang gatal
  • Berkurangnya nafsu makan Si Kecil 

Masa inkubasi sampai gejala flu singapura mulai terlihat adalah selama 3-6 hari. Setelah tanda merah keluar pada bagian tubuh, diikuti dengan demam selama 1-2 hari. Setelah demam, timbul rasa sakit pada mulut dan tenggorokan. 

Mencegah Flu Singapura pada Bayi

Walau kemungkinan flu singapura berat ada, namun biasanya flu singapura bukan penyakit yang berbahaya. Dengan penanganan yang tepat, flu singapura akan hilang dalam hitungan hari atau minggu. 

Namun, bagi Si Kecil, menderita selama beberapa hari dengan rasa sakit tentu tidak menyenangkan. Oleh karena itu, sebelum terjadi, Bunda disarankan untuk melakukan beberapa tindakan pencegahan sebagai berikut:

Cuci tangan sampai bersih

Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir sampai bersih, setiap kali selesai mengganti popok Si Kecil, dan sebelum menyiapkan makanan dan minuman. Selalu sedia hand sanitizer dan jug tisu basah yang mengandung alkohol. 

Desinfektan area dan perkakas yang sering digunakan

Membiasakan hidup bersih dengan cara membersihkan semua area dan perkakas yang sering dipakai dengan sabun dan juga desinfektan. Apalagi bila Si Kecil sering dipegang atau bertemu dengan kerabat atau tetangga.

Ajarkan kebersihan pada Si Kecil dan orang terdekat

Bila anak sudah cukup besar, Bunda dapat mengajarkan untuk tidak memasukkan jari dan tangan ke mulut. Juga agar Si Kecil tidak mempunyai kebiasaan mengusap atau mengucek mata dan menutup mulut dan hidung bila bersin.

Tidak berbagi alat makan dan perkakas

Kebiasaan untuk tidak saling berbagi alat makan dan perkakas lainnya akan menjadi salah satu cara pencegahan penularan. Apalagi bila ada kerabat atau teman yang terinfeksi.

Isolasikan orang yang terdampak

Bila teman atau kerabat yang terkena penyakit flu singapura dan tinggal berdekatan, jangan melakukan kontak terlebih dahulu, dan biarkan ia mengisolasikan diri sampai sembuh betul.

Cara Merawat Si Kecil dari  Flu Singapura

Untuk meredakan flu singapura pada bayi, lakukan beberapa hal berikut:

  • Jaga kebersihan luka lepuh, dan tidak menutupinya dengan apa pun. 
  • Bersihkan area melepuh dengan sabun dan keringkan sampai kering betul. 
  • Bila sariawan atau luka lepuh pecah, beri salep antibiotik.
  • Pastikan Si Kecil minum banyak air putih untuk menghindari dehidrasi.
  • Beri minuman dingin seperti smoothies, es krim untuk anak yang mengalami pembengkakan. Jangan beri air panas karena akan menambah parah sakit.
  • Beri obat kumur untuk mengurangi nyeri akibat luka di mulut.
  • Untuk mengurangi mengurangi demam, beri paracetamol.

Bila demam tidak kunjung hilang dan Si Kecil mulai terlihat lemas karena dehidrasi dan tidak bisa makan, lakukan pemeriksaan dokter secepatnya. 

Sumber:

IDAI. 2016. Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD).

Mayo Clinic. Hand, Foot, and Mouth Disease.

Kids Health. 2016. Hand, Foot, and Mouth Disease.

Hello Sehat. 2021. Flu Singapura.

By dr. Arnold Soetarso, Sp.A

Dokter Spesialis Anak

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *