Bunda tentu merasa khawatir bila si Kecil mengalami diare. Apa sebenarnya penyebabnya, dan apakah bayi boleh diberikan obat diare? Penjelasan berikut akan menjawab pertanyaan Bunda.
Mengenal Diare
Diare adalah kondisi gangguan kesehatan yang menyerang perut dan bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Dari data Kementerian Kesehatan RI, diketahui bahwa diare banyak diderita oleh anak-anak pada kelompok umur 6-35 bulan, yang diperkirakan disebabkan si Kecil mulai aktif bermain dan berisiko terkena infeksi.
Bunda tentu lebih merasa khawatir bila si Kecil yang baru lahir atau yang masih dalam periode ASI eksklusif tiba-tiba mengalami diare yang membuatnya rewel dan susah ditenangkan.
Kapan Si Kecil Terlihat Mengalami Diare?
Pada bayi, BAB yang normal biasanya memiliki warna agak kekuningan, kecokelatan, atau kehijauan, tergantung pada asupan dari ASI. Teksturnya bisa agak lunak seperti pasta, namun tidak terlalu cair.
Namun pada bayi yang mengalami diare, biasanya ditunjukkan dengan beberapa tanda seperti berikut:
- BAB menjadi lebih sering
- Tekstur BAB-nya sangat cair dan basah
- Warnanya bisa lebih hijau atau lebih gelap dari biasanya
- Berbau busuk
- Kadang bercampur lendir atau bahkan darah
Mengapa Bisa Diare?
Terdapat banyak alasan yang menyebabkan si Kecil mengalami diare, di antaranya:
- Terjadi infeksi bakteri, virus, atau parasit. Penularan bisa terjadi dari mana saja, misalnya dari tempat penitipan anak, dari bayi atau anak-anak lain, saat berkunjung ke suatu tempat, dari mainan-mainan bayi yang digigit oleh si Kecil yang sedang tumbuh gigi atau senang memasukkan apa saja ke dalam mulut, dan sebagainya.
- Intoleransi terhadap laktosa. Ini biasanya terjadi pada bayi-bayi yang mendapatkan susu formula yang berasal dari susu sapi.
- Si Kecil mulai makan MPASI, seperti dari olahan susu, telur, kacang-kacangan, maupun makanan laut yang bisa memicu terjadinya reaksi alergi.
- Pengaruh dari obat. Bayi yang sedang dalam pengobatan, misalnya antibiotik, kadang mengalami diare sebagai reaksi terhadap obat tersebut.
- Pengaruh dari makanan Bunda yang diserapnya melalui ASI, misalnya yang terlalu pedas atau berbumbu.
Dampak Diare pada Bayi
Saat seorang anak mengalami diare, maka ia akan berisiko kehilangan banyak cairan tubuh, sehingga mempertinggi kemungkinan terjadi dehidrasi.
Dehidrasi pada si Kecil yang baru lahir maupun balita bisa terjadi dengan cepat, sehingga Bunda perlu mewaspadainya.
Beberapa tanda dehidrasi pada anak yaitu:
- Mulut dan bibirnya kering
- Jarang buang air kecil
- Tidak mengeluarkan air mata saat menangis
- Rewel dan tidak mau makan/menyusu
- Tubuhnya cenderung meringkuk
Dehidrasi sangat berbahaya pada anak-anak, terutama bayi. Segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan, terutama bila kondisinya tidak kunjung membaik atau malah terjadi demam dan muntah terus menerus
Cara Aman Merawat Si Kecil yang Diare
Jangan berikan obat diare bayi atau minuman apa pun kepada si Kecil yang diare tanpa rekomendasi dokter ya, Bun. Ini terutama untuk bayi yang masih dalam masa ASI eksklusif, di mana yang bisa dicernanya hanyalah ASI.
Saat bayi mengalami diare, Bunda bisa melakukan beberapa hal ini:
- Terus berikan ASI. Melanjutkan pemberian ASI akan membuat si Kecil terhindar dari dehidrasi. Selain itu ASI mengandung antibodi alami yang dapat membantu meredakan beberapa gejala gangguan kesehatan, seperti diare.
- Ikuti instruksi dari dokter yang merawatnya. Obat diare bayi atau cairan rehidrasi hanya boleh diberikan atas rekomendasi dokter.
- Jaga kebersihan kulit si Kecil, karena diare bisa menyebabkan kulitnya iritasi akibat popok yang terus menerus basah. Berikan krim anti ruam setiap kali berganti popok agar kulitnya tidak memerah dan terasa perih.
Karena diare pada anak rentan menimbulkan dehidrasi yang kadang tidak jelas tanda-tandanya, pastikan si Kecil mendapatkan asupan cairan (ASI) sebanyak-banyaknya ya, Bun. Juga, segera berkonsultasi dengan dokter.
Sumber:
Kemenkes RI. 2011. Situasi Diare di Indonesia.
Verywell Family. 2020. Appearance, Causes, and Treatment of Baby Diarrhea.
Web MD. 2020. Diarrhea in Babies.
Diarrhea? Common Causes and What You Can Do.