Hamil Tapi Haid, Mungkinkah?

hamil tapi haid

Mungkin Bunda pernah mendengar cerita tentang perempuan yang tidak sadar sedang hamil karena masih mengalami haid. Padahal salah satu tanda terjadinya kehamilan adalah berhenti keluar darah haid. Apakah hamil tapi haid mungkin untuk terjadi?

Tidak Mungkin Hamil tapi Haid

hamil tapi haid

Jika Bunda menanyakan hal ini ke dokter kandungan atau bidan, maka Bunda akan mendapat jawaban bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.

Jika seorang perempuan hamil, maka dipastikan haidnya akan terhenti. Jika ia mengalami haid, maka berarti perempuan tersebut tidak hamil. Sesederhana itu.

Untuk mengetahui alasan hamil tapi haid tidak mungkin terjadi, maka Bunda harus mengetahui dulu alasan haid berhenti saat terjadi kehamilan. 

Saat Bunda mengalami ovulasi, maka indung telur akan melepaskan sel telur untuk dibuahi sperma. Namun karena berbagai alasan, akhirnya tidak terjadi pembuahan.

Sel telur yang tidak dibuahi ini akhirnya akan keluar bersama darah saat haid.

Ada juga kondisi sel telur berhasil dibuahi oleh sperma lalu melakukan perjalan ke rahim untuk proses implantasi dan berkembang menjadi embrio.

Namun kadang ada gangguan yang menyebabkan hal ini tidak berhasil dengan sukses. Akibatnya, sel telur yang telah dibuahi tersebut akan gugur dan keluar saat haid.

Jika sel telur yang telah dibuahi ini berhasil bertahan saat proses implantasi dan berkembang menjadi embrio, maka tubuh akan mulai memproduksi hormon-hormon kehamilan.

Salah satunya adalah hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang salah satu tugasnya adalah mencegah terjadinya haid.

Dari informasi ini, Bunda pasti sudah dapat memahami alasan tidak mungkin hamil tapi haid dapat terjadi.

Keluar Darah di Vagina Tidak Berarti Haid

haid telat lama

Jika ada ibu hamil tapi “haid”, maka darah yang keluar bukanlah disebabkan haid, tapi karena bentuk perdarahan lainnya. Faktanya, 15-25 persen ibu hamil mengalami darah keluar dari vagina pada awal kehamilan. 

Ada dua bentuk perdarahan yang menjadi penyebabnya, yaitu:

1. Perdarahan implantasi

Saat proses implantasi, Bunda mungkin akan mengalami keluar darah dari vagina dalam bentuk bercak-bercak dan jumlah yang sedikit. Ini mirip dengan menstruasi ringan.

2. Perdarahan desidua

Perdarahan yang terjadi akibat sebagian kecil lapisan dinding rahim lepas dan luruh, biasanya terjadi pada beberapa bulan di awal kehamilan. Perdarahan tergolong langka. Jika Bunda mengalaminya, maka tak terhindari akan menyangka bahwa Bunda sedang haid.

Keluarnya darah dari vagina pada awal kehamilan juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan yang harus segera ditangani. Volume darah yang keluar biasanya lebih banyak dibanding perdarahan implantasi dan desidua. Yakni:

  • Fase awal keguguran
  • Kehamilan ektopik
  • Kehamilan anggur
  • Terjadinya perubahan kondisi serviks
  • Infeksi

Bunda juga dapat mengalami perdarahan pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Bercak-bercak darah bisa keluar setelah dokter melakukan pemeriksaan serviks, atau setelah Bunda melakukan hubungan seks. Darah juga bisa keluar pada akhir trimester tiga saat Bunda akan melahirkan.

Penyebab lainnya perdarahan pada dua trimester ini adalah masalah kesehatan atau komplikasi kehamilan, seperti:

  • Keguguran
  • Melahirkan prematur
  • Inkompetensi serviks
  • Masalah plasenta seperti plasenta previa dan solusio plasenta
  • Ruptur uteri

Hamil Tapi Haid, Segera Periksakan ke Dokter

Saat perdarahan ketika hamil disebabkan oleh masalah kesehatan atau komplikasi kehamilan, biasanya Bunda juga akan mengalami gejala lain juga berupa:

  • Rasa sakit parah dan kram di perut
  • Rasa nyeri di punggung bagian bawah
  • Hilangnya kesadaran
  • Demam tinggi
  • Menggigil
  • Perubahan kondisi cairan yang keluar dari vagina
  • Mual disertai muntah yang berlangsung terus-menerus
  • Kontraksi

Jika Bunda mengalami perdarahan yang disertai dengan gejala-gejala tersebut, maka Bunda harus sesegera mungkin memeriksakan diri ke dokter kandungan atau ke UGD terdekat. 

Untuk membantu dokter mendiagnosa penyakit, Bunda bisa menganalisa darah yang keluar dari vagina, baik tekstur, warna, dan aromanya, dan menginformasikan saat pemeriksaan.

Perlu Bunda pahami bahwa perdarahan saat hamil bisa membahayakan kondisi Bunda dan janin. Karena itu, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter kandungan jika mengalaminya.

Sumber:

Verywell Family. 2021. Potential Causes of Bleeding During Pregnancy.

Healthline Parenthood. 2019. Can You Get Your Period and Still Be Pregnant?

Medical News Today. 2018. Can You Have a Period While Pregnant?

By dr. Linda Lestari, Sp.OG

Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *