Kok Bisa ASI Mengering Padahal Masih Menyusui?

asi mengering

Mungkin ada Bunda yang mengalami suplai ASI menurun drastis padahal Bunda masih menyusui. Wajar jika Bunda kemudian bingung dan khawatir si Kecil tidak akan mendapatkan ASI yang cukup. Apa yang harus dilakukan saat ASI mengering?

Penyebab Produksi ASI Ibu Menyusui Menurun

asi mengering

Kekhawatiran mengenai apakah Bunda bisa memproduksi ASI yang mencukupi kebutuhan si Kecil umumnya sudah menghantui sejak masih hamil. Hal ini wajar kok, Bunda, tapi sebenarnya tak perlu terlalu risau.

Kenyataannya, jika Bunda menyusui secara normal dan tidak ada gangguan menyusui, jarang sekali bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup. Bahkan umumnya, jumlah ASI yang Bunda produksi akan memiliki kelebihan sekitar sepertiga dari volume ASI yang biasa diminum oleh bayi.  

Prinsip produksi ASI saat Bunda menyusui adalah ASI akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan bayi. Jika ASI yang keluar hanya sedikit, maka tubuh Bunda akan mengira bahwa jumlah itulah yang dibutuhkan bayi. Akibatnya, jumlah ASI yang diproduksi pun akan diturunkan oleh tubuh Bunda. 

Beberapa penyebabnya adalah sebagai berikut:

Pelekatan bayi yang tidak tepat ke payudara Bunda

Hal ini sebenarnya umum terjadi pada awal-awal proses menyusui karena bayi butuh waktu untuk belajar menyusu dengan baik. 

Jika dibiarkan terus, maka pelekatan yang tidak tepat ini dapat membuat Bunda dan bayi sama-sama frustrasi saat menyusui. Bunda frustrasi karena produksi ASI menurun, sementara bayi frustrasi karena tidak mendapat cukup ASI. Ini dapat membuat bayi enggan menyusu sehingga ASI mengering.

Bunda membuat batasan waktu bayi menyusui

Bayi baru lahir sebaiknya disusui setiap 2-3 jam dalam sehari, atau 8-12 kali dalam sehari. Lama menyusui biasanya 5-10 menit per payudara. Namun Bunda tak perlu membuat jadwal menyusui bayi dan berapa lama bayi harus menyusu. 

Bunda malah disarankan untuk menyusui bayi sesering dan selama yang ia inginkan. Ini disebut dengan responsive feeding. Semakin sering bayi menyusu, maka produksi ASI Bunda akan meningkat sehingga kondisi ASI mengering dapat dihindari.

Namun bisa juga Bunda tidak memproduksi ASI yang cukup untuk bayi karena tubuh Bunda memang memproduksi ASI dalam jumlah yang sedikit. Walaupun distimulasi, umumnya produksi ASI tidak bertambah dengan signifikan. Penyebabnya bisa berupa:

  • Bunda memiliki indeks massa tubuh yang rendah atau sebaliknya tergolong obesitas, atau mengalami penurunan berat badan drastis.
  • Kanker payudara.
  • Bunda pernah melakukan operasi payudara atau prosedur apa pun di payudara yang menyebabkan kelenjar susu menjadi rusak.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu.
  • Konsumsi pil kontrasepsi yang mengandung estrogen.
  • Hipoplasia payudara, yaitu payudara tidak berkembang sehingga tidak memiliki kelenjar susu. 
  • Komplikasi saat melahirkan dan membutuhkan pemulihan yang panjang.
  • Kegagalan menyusui (kondisi yang langka).
  • Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS).
  • Masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi (yang dipicu akibat kehamilan), diabetes tergantung insulin, mastitis, dan anemia.

Tips Meningkatkan Produksi ASI setelah ASI Mengering

asi mengering

Apa pun penyebab produksi ASI menurun sampai ASI mengering, Bunda tidak boleh membiarkan kondisi ini berlangsung terlalu lama. Sebaiknya Bunda segera meminta bantuan dari dokter anak dan/atau konsultan laktasi agar suplai ASI ke bayi tidak terganggu.

Para ahli ini akan mengevaluasi kondisi Bunda dan bayi, termasuk cara Bunda menyusui. Dari hasil evaluasi ini, mereka akan memberi saran yang tepat kepada Bunda agar produksi ASI dapat meningkat kembali dan Bunda dapa menyusui dengan lancar.

Beberapa cara yang umum disarankan adalah:

  • Memperbaiki pelekatan dan posisi bayi saat menyusu. Dokter anak dan/atau konsultan laktasi akan membantu Bunda (dan bayi) untuk mengatasi masalah ini.
  • Menyusui lebih sering. Pada beberapa minggu pertama, sebaiknya bayi disusui setiap 2-3 jam sebanyak 8-12 kali dalam sehari.
  • Jika masih ada sisa ASI di payudara, maka Bunda bisa mengeluarkannya dengan memompa atau dengan memerah ASI menggunakan tangan. Bunda juga dapat melakukan ini jika bayi sudah cukup menyusui di satu payudara sementara ASI di payudara lain masih penuh.
  • Pastikan dokter anak mengetahui kalau Bunda mengonsumsi obat-obatan yang mungkin dapat menurunkan produksi ASI, begitu pula jika Bunda mengonsumsi pil kontrasepsi. Dokter akan mencari solusi dari kondisi ini.
  • Menjaga agar kondisi Bunda tetap sehat dengan konsumsi makanan bernutrisi seimbang, minum air putih paling tidak tiga liter per hari, dan beristirahat/tidur saat memungkinkan. 
  • Menjalani gaya hidup sehat dengan tidak merokok dan mengonsumsi alkohol.
  • Bunda dapat mengonsumsi suplemen yang dapat meningkatkan produksi ASI, tentunya setelah mendapat persetujuan dokter.

Jangan ragu atau malu untuk berkonsultasi ke dokter anak dan/atau konsultan laktasi jika mengalami masalah ini. Dengan berkonsultasi sejak awal, maka masalah ASI yang produksinya menurun sampai ASI mengering dapat segera dicari solusinya.

Sumber:

Verywell Family. 2021. Causes of a Low Breast Milk Supply and What You Can Do About It.

Mayo Clinic. 2020. What Causes a Low Milk Supply during Breast-feeding?

WIC Breastfeeding Support. Low Milk Supply.

By Dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *