Salah satu tonggak perkembangan anak yang dinanti oleh orang tua adalah kemampuannya berbicara. Normal kok Bun, jika anak belum jelas bicara sampai usianya 3-4 tahun. Namun jika masalah ini masih berlangsung setelahnya, ada baiknya Bunda memeriksakan kondisi si Kecil ke ahlinya.
Tahapan Anak Berbicara
Kemampuan anak berbicara merupakan bagian dari perkembangan keterampilan komunikasi-bahasanya. Tahapannya sudah dimulai sejak anak masih bayi dan berlangsung sampai ia berusia empat tahun.
Penting bagi orang tua untuk mengetahui tahapan ini agar jika ada gangguan bicara, misalnya anak belum jelas bicara, Bunda bisa segera mendeteksinya.
Jika dibagi berdasarkan usia, maka tahapan anak berbicara adalah sebagai berikut:
Usia 0-6 bulan
Bayi mulai berbicara dimulai dari cooing, suara seperti orang berkumur (gurgling), sampai akhirnya ia mengoceh (babbling) dengan satu suku kata.
Usia 7-12 bulan
Bayi masih mengoceh tapi sudah menggunakan intonasi. Ia juga sudah dapat mengucapkan beberapa kata dari hasil meniru tapi tidak mengetahui artinya.
Usia 13-18 bulan
Si Kecil sudah dapat mengucapkan kata-kata yang ia mengerti, walau jumlahnya hanya 3-6 kata. Saat usianya 18 bulan, perbendaharaan kata yang dapat diucapkan meningkat drastis sampai 50 kata.
Usia 19-24 bulan
Setiap hari, anak punya kata baru untuk dipelajari. Ia sudah bisa merangkai dua kata dan membuat kalimat tanya. Pada usia dua tahun, walau anak belum jelas bicaranya, tapi orang-orang dewasa terdekatnya sudah mengerti.
Usia 2-3 tahun
Ia punya kata untuk menyebutkan berbagai hal yang ia lihat. Kemampuan anak berbicara semakin jelas sehingga orang-orang dewasa yang mengenal anak mengerti apa yang ia ucapkan. Mendekati umur tiga tahun, sudah bisa merangkai tiga kata.
Usia 3-4 tahun
Anak sudah bisa menjawab pertanyaan, menyebut kata-kata berima, dan merangkai empat kata. Pada usia ini, rata-rata orang dewasa sudah mengerti kata-kata yang anak ucapkan.
Penyebab Anak Belum Jelas Bicara
Setiap anak memang memiliki tahapan perkembangan yang berbeda, termasuk perkembangan keterampilan komunikasi-bahasanya.
Namun jika sampai usia 3-4 tahun anak masih belum jelas bicaranya, maka kemungkinan ia mengalami gangguan bicara, gangguan bahasa, atau gabungan keduanya.
- Gangguan bicara: Kesulitan membentuk kata-kata tertentu dan mengucapkannya dengan tepat. Bisa juga ia kesulitan mengucapkan kata-kata atau kalimat dengan lancar, bisa jadi karena gagap.
- Gangguan bahasa: Kesulitan mengkomunikasikan apa yang ia inginkan menggunakan bahasa. Bisa jadi karena ia tidak mengetahui kata yang tepat, tidak tahu cara menyusun kata-kata tersebut, atau mengetahui kata yang tepat tapi tidak tahu cara mengucapkannya.
Ada beberapa penyebab yang membuat anak mengalami gangguan-gangguan ini, di antaranya:
- Gangguan bicara: Afasia (akibat cedera otak), gangguan pendengaran atau tuna rungu, kondisi mulut seperti tongue-tie dan sumbing (di bibir dan langit-langit mulut), serta gangguan syaraf yang berhubungan dengan bicara.
- Gangguan bahasa: Autisme, genetik (ada riwayat gangguan bahasa di keluarga), kesulitan memproses dan mengerti bunyi-bunyian, lingkungan yang tidak mendukung anak belajar bahasa, serta tingkat pendidikan orang tua yang rendah.
Kapan Harus ke Dokter?
Bunda sebaiknya segera memeriksakan si Kecil ke dokter anak atau ke ahlinya saat:
- Secara umum, perkembangan bicara dan bahasanya tidak sesuai dengan usianya. Termasuk anak belum jelas bicara saat usia empat tahun ke atas.
- Perbendaharaan kata-kata yang dapat ia ucapkan hanya sedikit, tidak mencapai 50 kata saat usia dua tahun.
- Adanya gangguan di semua domain bahasa, misalnya menyebut kata tapi huruf tidak lengkap, alur bicara tidak teratur. Selain itu, struktur kalimat tidak tepat, kesulitan mengulang kalimat, dan kesulitan memilih kata.
- Anak frustrasi karena orang dewasa tidak mengerti apa yang ia sampaikan. Kondisi ini bisa membuat anak menarik diri, emosional, atau menjadi agresif.
Pemeriksaan Kondisi Anak
Dokter anak kemungkinan akan meminta Bunda memeriksakan anak ke ahlinya. Pertama kali yang diperiksa adalah kondisi pendengarannya.
Jika tidak terdeteksi adanya gangguan pendengaran, maka Bunda akan diminta memeriksakan si Kecil ke dokter anak tumbuh kembang/ dokter saraf anak, dan dokter rehabilitasi medis.
Dokter ahli akan melakukan pemeriksaan dengan seksama mengapa terjadi masalah atau gangguan pada keterampilan komunikasi-bahasa anak. Jika terdeteksi ada gangguan, maka akan dilakukan intervensi dan terapi yang melibatkan orang tua, pengasuh, terapis, dan guru anak.
Walau Bunda khawatir dengan kondisinya, tapi anak belum jelas bicara memiliki kemungkinan untuk menjadi normal. Karena itu, periksakan sesegera mungkin ke dokter anak jika Bunda curiga anak mengalami gangguan bahasa-bicara.
Sumber:
CDC. 2021. Language and Speech Disorders in Children.
Rutmalem, Susi. 2020. Gangguan Berbahasa. Instalasi Kesehatan Jiwa Anak Remaja RSJ Prof. Dr. Soeroso – Malang.
American Speech-Language-Hearing Association. How Does Your Child Hear and Talk?