Bunda, terutama yang baru pertama kali menyusui, jangan kaget bila menemukan ASI yang keluar dari payudara memiliki tekstur yang encer. Keluarnya ASI encer terjadi pada semua ibu. Dan jangan salah, ASI encer juga bermanfaat lho, buat Si Kecil. Namun, apa sebenarnya penyebab ASI encer? Berikut penjelasannya, Bunda.
Jenis ASI
Pada dasarnya, ASI terdiri dari dua jenis yang dinamakan foremilk dan hindmilk.
Foremilk adalah susu yang keluar pertama kali setiap bayi menyusu, sedangkan hindmilk adalah susu yang keluar beberapa menit setelah proses menyusui berjalan. Foremilk inilah yang bertekstur encer, sedangkan hindmilk bertekstur kental.
Foremilk berwarna putih pucat bahkan berwarna kebiruan. ASI ini memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih rendah dibandingkan hindmilk.
Namun, kandungan laktosa foremilk lebih tinggi dibandingkan hindmilk. Foremilk juga memiliki kandungan air yang lebih tinggi daripada hindmilk.
Namun, bukan berarti foremilk tidak mengandung nutrisi bagi Si Kecil. Bayi tetap membutuhkan ASI, baik itu foremilk maupun hindmilk.
Saat bayi mulai menyusu, ASI yang bayi akses pertama kali adalah susu yang paling dekat dengan puting.
Foremilk mengalir ke puting dengan lebih mudah, di mana foremilk bercampur dengan susu yang tersisa sejak Si Kecil terakhir menyusu. Setelah beberapa menit menyusu, hindmilk baru keluar dan dapat dikonsumsi bayi.
Proses ini terjadi setiap kali bayi menyusu, sehingga tekstur ASI encer pada foremilk adalah yang biasa terjadi.
Oleh karena itu, Bunda hanya perlu memastikan bayi menyusu payudara secara penuh sehingga ia dapat mengonsumsi foremilk dan hindmilk, sebelum bayi menyusu di payudara yang lainnya.
Ketidakseimbangan Foremilk dan Hindmilk
Jika Bunda memiliki persediaan ASI yang melimpah, mungkin saja Bunda memiliki jumlah foremilk yang berlebihan. Apalagi jika Bunda menawarkan kedua payudara setiap kali menyusui.
Hal tersebut menyebabkan bayi mengonsumsi sebagian besar foremilk di awal menyusu pada payudara yang satu, kemudian mendapatkannya lagi saat pindah ke payudara lainnya.
Jika Bunda memiliki kelebihan pasokan ASI, lebih baik biarkan bayi menguras satu payudara sehingga SI Kecil mendapatkan hindmilk sebelum beralih ke payudara lainnya.
Bayi yang mengonsumsi lebih banyak foremilk akan cepat kenyang, tetapi rasa kenyang yang dirasakan tidak bertahan dalam waktu yang lama.
Selain itu, bayi yang banyak mengonsumsi foremilk cenderung menyusu lebih sering, dan bisa menyusu berlebihan.
Terlalu banyak foremilk juga diyakini menyebabkan masalah perut dan gastrointestinal pada bayi. Gula ekstra dari kandungan foremilk menyebabkan gejala pada bayi berupa gas, sakit perut, lekas marah, menangis, dan buang air besar berwarna hijau.
Namun Bunda tidak perlu khawatir, sama seperti hindmilk, foremilk juga memiliki nutrisi yang dibutuhkan bayi. Memilah antara foremilk dan hindmilk tidak perlu dilakukan.
Jika bayi bahagia dan tumbuh dengan baik, Bunda tidak terlalu berupaya untuk mendapatkan hindmilk lebih banyak atau membuang ASI encer.
Cara Menjaga Produksi ASI
Baik foremilk maupun hindmilk memiliki manfaat yang baik bayi. Bila Bunda disibukkan dengan memilah antara foremilk dan hindmilk, ini hanya akan menambah pekerjaan yang Bunda. Lagipula, pada dasarnya, Bunda hanya perlu menjaga produksi ASI terus lancar.
Untuk itu, Bunda dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk menjaga produksi ASI:
Tawarkan payudara lebih sering
Menawarkan payudara lebih sering dapat membantu tubuh menghasilkan lebih banyak ASI. Menyusu sesuai permintaan SI Kecil juga membantu Bunda dan bayi dapat berkoordinasi terkait kebutuhan pasokan ASI.
Biarkan bayi menyusu selama yang diinginkan
Membiarkan bayi mengosongkan payudara sepenuhnya membantu tubuh mengatur suplai ASI. Dengan demikian, bayi juga dapat dipastikan mengonsumsi baik foremilk maupun hindmilk sebelum pindah ke payudara lainnya.
Pompa sampai payudara kosong
Bunda dapat meningkatkan suplai dengan memompa sampai payudara kosong. Memompa payudara sampai kosong akan menjamin produksi ASI karena payudara hanya memproduksi ASI bila sering dikeluarkan.
Dengan sering memompa sampai kosong, kandungan ASI dipastikan terdiri dari ASI lengkap yaitu foremilk dan hindmilk.
Tips Mendapatkan ASI Berkualitas
Baik foremilk maupun hindmilk, keduanya adalah kandungan ASI yang sangat bermanfaat bagi bayi terutama di enam bulan kehidupan awal bayi. Sehingga Bunda tidak perlu memilah antara foremilk dan hindmilk.
Berikut tips menjaga kualitas ASI yang dapat Bunda lakukan:
Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang
Jika menginginkan ASI yang berkualitas, Bunda perlu mengonsumsi makanan sehat, mulai dari sayuran, buah-buahan, daging hingga kacang-kacangan. Hindari mengonsumsi makanan cepat saji.
Penuhi kebutuhan cairan
Selain makanan, kebutuhan cairan harian harus terpenuhi. Bunda yang mengalami dehidrasi akan menghambat aliran ASI dan memengaruhi kandungan ASI. Bunda disarankan mengonsumsi air sebanyak 2-3 liter per hari.
Hindari pemicu stres
Bunda yang mengalami stres akan mengakibatkan produksi ASI menurun. Bunda disarankan untuk menghindari pemicu stres dan beristirahat cukup agar tidak mengganggu kualitas ASI.
Olahraga
Olahraga membantu mengendalikan suasana hati. Melakukan pemanasan atau latihan singkat dapat meningkatkan stamina dan kebugaran tubuh. Bunda dapat melakukan olahraga di dalam rumah bila enggan meninggalkan Si Kecil terlalu lama.
Menjaga kualitas ASI dengan menjaga gaya hidup sehat adalah hal utama yang dapat Bunda lakukan, daripada memikirkan perbedaan foremilk dan hindmilk. Karena pada dasarnya, kedua jenis ASI ini berguna bagi tumbuh kembang bayi.
Sumber:
Healthline. 2020. What Is Hindmilk and How Can You Make Sure Your Baby Gets Enough?
Verywell Family. 2020. Overview of Breastfeeding and Foremilk.
SehatQ. 2020. 6 Cara agar ASI Banyak dan Kental yang Bisa Dilakukan.