Bayi Menolak Menyusu? Ini Cara Mengatasi Nursing Strike

Nursing strike artinya bayi menolak menyusu. Dan ketika bayi tiba-tiba mengubah pola menyusu, penting bagi Bunda untuk mencari tahu alasannya, dan mencari solusi untuk mengatasinya. Karena penolakan ASI pada bayi yang berkepanjangan dapat mengganggu pertumbuhan Si Kecil.

Mengenal Nursing Strike

nursing strike

Apa itu nursing strike? Nursing strike adalah mogok menyusu atau menolak menyusu. 

Nursing strike adalah periode saat bayi yang telah menyusu dengan baik tiba-tiba menolak untuk disusui. Bayi biasanya memulai perilaku ini saat berusia 3 bulan atau saat ia telah paham akan lingkungan sekitarnya. 

Bayi yang mogok menyusu biasanya tampak tidak senang, rewel, bahkan marah bila dipaksa menyusu. Biasanya, bayi mogok menyusu hanya berlangsung selama beberapa hari. 

Namun, bisa juga berlangsung hingga 10 hari atau bahkan lebih. Artinya, penolakan menyusu selama apa pun durasinya mengindikasikan mogok menyusui.

Terkadang, menolak menyusu disalahartikan sebagai tanda bahwa bayi siap untuk disapih. Namun, nursing strike dan periode menyapih berbeda, karena bayi jarang menyapih diri sendiri sebelum usia 2 tahun.  

Dan biasanya ketika bayi siap disapih, Si Kecil akan melakukannya dengan mengurangi durasi dan frekuensi menyusui secara bertahap bukan berhenti secara tiba-tiba.

Penyebab Bayi Menolak ASI

nursing strike

Mogok menyusu bisa menjadi masalah yang membuat stres dan mengkhawatirkan bagi orang tua. Bunda bahkan mungkin menganggap penolakan ini sebagai bentuk penolakan bayi terhadap ibunya. 

Padahal, nursing strike tidak ada kaitannya dengan penolakan bayi terhadap Bunda secara pribadi. Agar Bunda tidak salah paham dan sedih, berikut beberapa alasan mengapa Si Kecil menolak ASI:

Faktor penyebab terkait kondisi Si Kecil:

  • Hidung tersumbat
  • Tumbuh gigi
  • Refluks
  • Nyeri vaksinasi
  • Cedera otak
  • Sempat berpisah dengan Bunda
  • Infeksi sariawan, infeksi telinga
  • Infeksi herpes 
  • Bayi prematur
  • Kolik
  • Alergi
  • Langit-langit mulut sumbing
  • Nodul lidah (benjolan di bawah lidah)
  • Penyakit mulut 
  • Mulai memberi susu botol  

Faktor penyebab terkait kondisi Bunda: 

  • Stres
  • Penggantian sabun atau parfum
  • Perubahan bau badan
  • Perubahan pola makan
  • Perubahan siklus menstruasi
  • Mastitis
  • Perubahan pola menyusui
  • Obat-obatan
  • Puting datar
  • Payudara tersumbat
  • Infeksi herpes zoster 

Faktor produksi ASI juga bisa membuat bayi menolak menyusu lho, Bunda. Ini karena produksi ASI yang lambat atau tidak mencukupi. 

Tips Mengatasi Nursing Strike

asi seret saat menyusui

Saat bayi mogok menyusu, Bunda disarankan untuk tidak memaksa bayi menyusu. Memaksa bayi menyusu biasanya tidak akan berhasil, dan malah membuat bayi menjadi stres. 

Sesi menyusui untuk menenangkan bayi harus diutamakan, lalu diikuti oleh sesi menyusui untuk menutrisi.

Tawarkan payudara agar bayi nyaman setiap ada kesempatan untuk menyusui, yaitu ketika bayi akan tidur atau baru saja terbangun. Atau saat bayi tidur, atau kapanpun ia butuh menyusu untuk menenangkan diri. 

Bila bayi menolak menyusu, Bunda bisa lakukan kontak kulit dulu untuk menenangkannya, baru tawarkan untuk menyusu. Setelah bayi mulai bisa merasa tenang, Bunda bisa melanjutkan sesi menyusui. 

Untuk membantu Si Kecil untuk mau kembali menyusu, Bunda dapat melakukan hal-hal berikut ini:

  • Lakukan kontak kulit dengan Si Kecil, dan beri ia kesempatan menyusu meski belum berhasil. Bunda juga dapat melakukan kontak kulit saat ia mengantuk. Dengan begitu bayi bisa tidur dan terjaga dalam kondisi hati yang senang. 
  • Perah ASI ke mulut bayi atau oleskan pada permukaan bibirnya untuk mendorong bayi menyusu. Jika bayi menelannya, cobalah untuk menyusui bayi. Namun, bila bayi terlihat tidak menyukainya, hentikan dan coba lagi nanti.
  • Tawarkan payudara di tempat dan posisi favoritnya. Misalnya, saat berjalan-jalan, saat berbaring, posisi tegak, telentang, atau kapanpun dan dimanapun ketika bayi terlihat tertarik.
  • Tawarkan payudara dengan cara yang biasa dan berpura-pura kalau Bunda tidak keberatan bila ia menolak. Jangan menunjukkan rasa frustrasi saat ia menolak untuk menyusu. Bila bayi menarik diri dari payudara, coba lagi nanti. 
  • Bila bayi terlihat frustrasi ketika Bunda menawarkan payudara, jangan membuatnya tertekan. Cukup sediakan akses yang mudah ke payudara (dengan banyak melakukan kontak kulit dengan anak) tanpa menawarkan si Kecil untuk menyusu. 
  • Bila bayi tidur bersama Bunda, lakukan kontak kulit. Dengan tidur bersama, bayi juga memiliki akses ke payudara lebih mudah.  Bila bayi tidak tidur di tempat tidur yang sama, letakkan tempat tidur bayi yang dekat agar Bunda bisa segera mengetahui gejala saat bayi lapar.
  • Jika bayi sakit karena tumbuh gigi, infeksi telinga, sariawan, pasca imunisasi, ataupun masalah lain yang membuatnya enggan untuk menyusu, periksakan bayi pada dokter untuk menghilangkan rasa sakitnya.
  • Hindari makanan yang membuat rasa ASI berubah.
  • Kenakan wewangian yang sama.
  • Pompa ASI.

Bayi yang menolak menyusu harus dibantu agar mau kembali menyusui. Yang pasti, jika Bunda mengalami kendala nursing strike, jangan patah semangat walau bayi terus menolak ASI. Usahakan untuk tetap tenang dan tidak perlu panik karena justru bisa menambah keengganan bayi untuk menyusu. 

Sumber:

NCBI. 2021. Nursing Strikes Among Infants and Its Affecting Factors in Rafsanjan City.

SehatQ. 2019. Bayi Tidak Mau Menyusu, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya.

Klikdokter. 2020. Bayi Mogok Menyusu Langsung karena Trauma, Kok, Bisa?

By dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK

Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *