Amankah Berhubungan Saat Janin Sudah Masuk Panggul?

berhubungan saat Janin sudah masuk panggul

Berhubungan seks sering dihindari oleh Bunda dan suami di masa kehamilan. Apalagi, bila janin sudah masuk panggul. 

Ketakutan akan membahayakan keselamatan janin yang segera lahir menjadi pertimbangan untuk menunda kegiatan ini. Padahal, sampai usia kehamilan 9 bulan, hubungan seks masih dapat dilakukan. Bagaimana melakukannya dengan aman?

Berhubungan Saat Janin Sudah Masuk Panggul

berhubungan saat Janin sudah masuk panggul

Sekitar satu sampai empat minggu sebelum hari persalinan, Bunda mulai dapat merasakan bayi bergerak lebih aktif. Hal ini dikarenakan bayi sedang mencari posisi terbaik untuk persalinan.

Ciri bayi masuk panggul bisa Bunda rasakan ketika:

  • Bentuk perut menggantung lebih rendah
  • Bunda dapat bernafas lebih mudah dari sebelumnya
  • Perut bagian bawah terasa seperti ada tekanan/berat
  • Sering buang air kecil
  • Nyeri panggul 
  • Kapasitas makan bisa meningkat

Pada kehamilan tua pula, biasanya Bunda makin sering mengalami sakit punggung akibat perut yang membesar dan mood yang tidak menentu. Sehingga menyebabkan Bunda kehilangan gairah untuk berhubungan saat hamil. 

Namun, beberapa Bunda masih memiliki hasrat berhubungan seks menjelang waktu kelahiran. Perut yang makin membesar sayangnya membuat banyak pasangan khawatir melakukannya.

Padahal, melakukan kegiatan seks selama kehamilan tua boleh-boleh saja . Selama Bunda sehat dan tidak memiliki riwayat kesehatan yang buruk, berhubungan saat janin sudah masuk panggul aman dilakukan.

Walaupun terjadi penetrasi, pada dasarnya bayi tetap terlindungi dengan adanya air ketuban. 

Namun, berhubungan saat hamil tua memang perlu dilakukan dengan cara yang lebih hati-hati. Hubungan seks saat hamil dapat menyebabkan kontraksi akibat orgasme, tapi ini adalah reaksi normal. Jika kontraksi terasa tidak nyaman, coba berhenti sebentar sampai kontraksi hilang.

Tips Berhubungan Seks di Hamil Tua

posisi seks hamil. muda

Jangan khawatir untuk berhubungan seks saat janin sudah masuk panggul. Dengan memerhatikan sejumlah hal tertentu, termasuk posisi dan durasi berhubungan seks, Bunda dan suami masih bisa melakukannya.

Beberapa posisi yang aman untuk berhubungan saat hamil tua adalah seperti berikut:

  • Wanita di atas (woman on top)
  • Penetrasi dari belakang
  • Penetrasi menyamping (spooning)
  • Posisi duduk dengan ibu hamil berada di atas paha suaminya

Selain posisi, Bunda juga perlu memerhatikan kebersihan diri setelah berhubungan seks. Bunda sebaiknya BAK dan membersihkan area kemaluan setelah berhubungan agar terhindar dari infeksi saluran kencing (ISK).

Kondisi yang Perlu Diwaspadai

tanda-tanda hamil kembar

Saat kehamilan dianggap berisiko, Bunda memerlukan pendapat dokter mengenai aturan berhubungan saat hamil. 

Beberapa kondisi Bunda berikut menjadi pertimbangan untuk menunda atau sangat berhati-hati dalam melakukan hubungan seks saat hamil tua yaitu:

Riwayat perdarahan dari kemaluan

Riwayat perdarahan terutama saat trimester dua dan tiga harus dipastikan penyebabnya. Umumnya penyebab perdarahan pada waktu tersebut berkaitan dengan plasenta.

Kondisi seperti inilah yang membuat Bunda harus berkonsultasi pada dokter mengenai kegiatan seksual Bunda dan suami saat hamil tua.

Hubungan seksual pada trimester akhir kehamilan, dimana posisi plasenta yang dekat atau menutupi jalan lahir (plasenta previa) berisiko tinggi menyebabkan perdarahan dan bisa membahayakan ibu maupun janin.

Kehamilan kembar

Saat kehamilan kembar mencapai trimester akhir, Bunda akan sering merasakan perut Bunda mengencang akibat kontraksi walaupun durasinya tidak lama.

Mungkin dokter akan menganjurkan untuk menunda kegiatan seksual, yang dapat memicu kontraksi akibat orgasme. Hal ini dilakukan untuk memastikan kandungan dapat berjalan sesuai dengan periode kehamilan semaksimal mungkin.

Konsultasikan pada dokter saat yang tepat Bunda dapat melakukan hubungan saat hamil dengan suami.

Rahim lemah/inkompetensi serviks

Rahim lemah yang dimaksud adalah saat serviks atau bagian bawah yang terhubung dengan vagina terbuka sebelum waktunya. Hal ini berisiko membuat bayi lahir prematur sehingga dapat membahayakan janin.

Selain kondisi di atas, kram perut, riwayat pecah ketuban juga perlu diwaspadai. 

Manfaat Berhubungan Seks Saat Hamil

Selama dilakukan dengan hati-hati, berhubungan seks saat hamil bukan membahayakan, namun justru mempererat hubungan Bunda dan suami.

Apalagi, Bunda sedang dalam kondisi hamil yang membutuhkan dukungan dari suami. Kehangatan antara Bunda dan suami menjadi kunci agar kehamilan dapat berjalan dengan lancar.

Seks dan orgasme sebenarnya dapat membantu Bunda mempersiapkan persalinan karena dapat meningkatkan aliran darah ke panggul dan memperkuat rahim untuk melakukan kontraksi. 

Kegiatan seks juga baik untuk kesehatan fisik. Kegiatan seks selama 30 menit akan membakar 50 kalori dan menurunkan tekanan darah.

Hormon oksitosin yang dihasilkan saat orgasme, akan meringankan rasa sakit selama hamil, misalnya sakit punggung, dan sebagainya. 

Bunda juga akan menjadi lebih rileks dan santai dan menghindari risiko kelelahan dan stres masa hamil. Sehingga pada akhirnya, Bunda  dapat tidur dengan lebih lelap.

Orgasme saat berhubungan seks juga dikatakan dapat membuat Bunda cepat pulih pasca melahirkan. Karena kontraksi pada saat orgasme mempersiapkan Bunda untuk melahirkan dan juga proses pemulihan.

Bila Bunda tetap khawatir akan hubungan seks yang dilakukan, Bunda dapat mencoba sentuhan fisik lainnya. Misalnya sentuhan tangan, pelukan yang juga memberikan efek psikologis yang baik bagi Bunda dan juga suami.

Sumber:

Hello Sehat. 2021. Bolehkah Berhubungan Intim Saat Janin Sudah Masuk Panggul?

SehatQ. 2020. Berhubungan saat Janin Sudah Masuk Panggul (Hamil Tua), Apakah Aman?

Parents. A Crash Course in Having Sex During Your Third Trimester.

.

By dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *